Muncul Darah Haid tetapi Hamil, Apakah Mungkin?

Muncul Darah Haid tetapi Hamil, Apakah Mungkin?

Penulis: Siska | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 20 September 2022

 

Salah satu tanda awal kehamilan pada umumnya adalah berhentinya siklus datang bulan.

Meskipun bukan tanda pasti, tapi ketika terjadi proses pembuahan, sel telur akan berkembang menjadi embrio atau bakal janin. Sedangkan ketika tidak dibuahi, sel telur akan keluar dari rahim melalui vagina hingga terjadilah menstruasi.

Baca Juga: Sakit Perut Saat Hamil Muda, Apakah Berbahaya?

Menstruasi saat Hamil

Lantas, apakah mungkin seseorang bisa mengalami menstruasi meskipun dengan hamil?

Secara medis, jawabannya adalah tidak bisa. Wanita tidak akan mengalami haid selama masa kehamilan, sebab jika tidak terjadi pembuahan, endometrium, atau lapisan terdalam pada rahim akan luruh dan dikeluarkan melalui organ intim wanita.

Itulah yang disebut menstruasi, haid, atau disebut juga dengan datang bulan.

Selain itu, sejak awal Anda hamil, tubuh Anda mulai memproduksi hormon kehamilan yaitu human chorionic gonadotropin (hCG). Setelah tubuh memproduksi ini, menstruasi otomatis akan berhenti.

Dalam beberapa kasus, ada juga wanita yang merasa dirinya tetap mengalami menstruasi meskipun sedang hamil. Ternyata, ini mungkin saja terjadi, tetapi yang dialami bukanlah menstruasi, melainkan pendarahan.

Penyebab Pendarahan Saat Hamil

Pendarahan biasanya menjadi suatu tanda yang kurang baik dalam kehamilan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apa penyebabnya, serta apakah kondisi ini berbahaya bagi kehamilan Anda atau tidak.

Jika Anda telah melakukan tes kehamilan dan hasilnya adalah positif, tetapi masih mengalami pendarahan, segera pergi ke bidan atau dokter Anda.

Jika pendarahan dari vagina terjadi pada awal kehamilan, hal ini sangat umum terjadi. Bahkan, diperkirakan terjadi pada hampir satu dari empat kehamilan.

Penyebab pendarahan saat hamil memang bermacam-macam, bisa ditentukan dengan tepat setelah dilakukan pemeriksaan. Beberapa penyebab yang dimaksud di antaranya adalah:

Baca Juga: Gejala dan Penyebab Kehamilan Ektopik

  • Pendarahan Implantasi

Di masa kehamilan, pendarahan pada periode awal merupakan hal yang wajar.

Perdarahan ini bisa terjadi karena proses implantasi atau perlekatan plasenta di dalam rahim.

Kondisi ini menyebabkan vagina Anda kemungkinan mengeluarkan sejumlah bercak darah dalam enam sampai 12 hari pertama setelah Anda hamil.

Tak hanya itu, kondisi ini juga dapat terjadi karena telur yang dibuahi menanamkan diri di lapisan rahim.

  • Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik biasa disebut juga dengan hamil di luar kandungan, yaitu ketika embrio yang telah dibuahi berimplantasi di luar rahim, biasanya di tuba fallopi.

Jika embrio terus tumbuh, hal itu dapat menyebabkan tuba falopi pecah, yang dapat mengancam jiwa ibu.

Meskipun kehamilan ektopik berpotensi berbahaya, itu hanya terjadi pada sekitar 2% kehamilan.

  • Keguguran

Keguguran atau abortus adalah kematian embrio atau janin secara tiba-tiba sebelum usia kehamilan 20 minggu atau sebelum 5 bulan.

Belum diketahui apa penyebab pasti keguguran, namun biasanya keguguran terjadi akibat sel telur yang telah dibuahi tidak bisa berkembang di dalam rahim.

Jika ini terjadi, janin harus segera dikeluarkan agar tidak membahayakan ibu.

  • Plasenta Previa

Placenta Previa terjadi apabila plasenta, baik sebagian atau seluruhnya berada di bagian bawah rahim dan menutupi leher rahim, sehingga membuat jalan lahir bayi terhalang dan menyebabkan pendarahan.

Placenta Previa sendiri dapat terdiagnosa melalui pemeriksaan USG.

  • Solusio Plasenta

Abruptio plasenta atau solusio plasenta adalah ketika plasenta terlepas dari rahim sebelum bayi lahir.

Kondisi ini biasanya menyebabkan pendarahan hebat dan kemungkinan menimbulkan kram serta sakit perut yang parah.

Kondisi kesehatan tertentu, seperti tekanan darah tinggi, dapat meningkatkan risiko terjadinya solusio plasenta.

Mengatasi Pendarahan saat Hamil

Untuk memastikan apa penyebab pasti dari pendarahan ini Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Tindakan sigap ini dilakukan agar Anda mendapatkan berbagai macam pemeriksaan, seperti:

Perawatan Pendarahan saat Hamil

Sulit memang mengetahui apakah pendarahan yang Anda alami merupakan indikasi keadaan darurat medis atau tidak.

Sebaiknya jika Anda mengalami pendarahan pada setiap tahap kehamilan, segera hubungi dokter Anda, sehingga dapat dilakukan tindakan atau perawatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan calon buah hati.

Mendapatkan bantuan dokter adalah hal yang wajib Anda lakukan. Selain itu, berikut adalah berbagai tindakan yang bisa dilakukan sendiri, yakni:

  • Istirahat yang cukup
  • Menggunakan pembalut daripada tampon saat Anda berdarah
  • Menghindari seks saat Anda berdarah
  • Minum obat pereda nyeri ringan, seperti parasetamol, jika diperlukan
  • Melaporkan setiap perubahan kondisi Anda ke dokter Anda

Baca Juga: Memahami Penyebab Pendarahan Implantasi dan Gejalanya

Sumber

Kidshealth. (2016). Can You Still Have Your Period If You’re Pregnant? www.kidshealth.org

WebMD.(2020). Bleeding During Pregnancy. www.webmd.com

Healthline. (2019). Can You Get Your Period and Still Be Pregnant? www.healthline.com

Medical News Today. (2018). Can you have a period while pregnant? www.medicalnewstoday.com