Memahami Penyebab Pendarahan Implantasi dan Gejalanya

Memahami Penyebab Pendarahan Implantasi dan Gejalanya

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 25 Desember 2022

 

Pendarahan implantasi merupakan bercak atau pendarahan ringan yang terjadi tepat mendekati waktu siklus menstruasi bulanan Anda. Hampir sekitar 25% kasus terjadi pada kehamilan. Pendarahan implantasi mengindikasikan bahwa sel telur yang telah dibuahi telah menempel pada dinding rahim.

Pendarahan implantasi bukanlah pertanda suatu kesalahan di tubuh Anda, dan biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Kondisi ini justru mengindikasikan bahwa Anda sedang hamil.

Apabila Anda mengalaminya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis ginekologi dan jangan melakukan aktivitas yang dapat membahayakan kesehatan kandungan Anda, seperti minum minuman beralkohol, merokok, atau minum obat tertentu.

Baca Juga: Sakit Perut Saat Hamil Muda, Apakah Berbahaya?

Apa yang Menyebabkan Terjadinya Pendarahan Implantasi?

Pendarahan implantasi terjadi sekitar 10 hingga 14 hari setelah proses pembuahan, yaitu proses di mana sperma membuahi sel telur. Proses pembuahan sendiri menghasilkan embrio. Lalu embrio akan memasuki rahim, di mana ia akan menanam dirinya di dalam lapisan rahim.

Lapisan rahim sendiri dipenuhi dengan pembuluh darah. Terkadang, ketika embrio menempel bisa menyebabkan sedikit pendarahan. Kemudian darah tersebut keluar dari tubuh Anda melalui leher rahim Anda.

Selain pendarahan implantasi, terdapat beberapa penyebab lainnya yang meliputi:

Apa Saja Tanda dan Gejala dari Pendarahan Implantasi?

Pendarahan implantasi merupakan pertanda awal kehamilan yang mudah dikenali. Terdapat beberapa tanda dan gejala yang dapat membantu Anda untuk mengenali pendarahan implantasi, yaitu:

  • Pendarahan dini: Pendarahan implantasi sering kali terjadi beberapa hari sebelum siklus menstruasi bulanan Anda. Namun, hal tersebut tidak selalu terjadi. Hal inilah yang sering kali membuat para perempuan bingung.
  • Warna bercak yang tidak biasa: Pendarahan implantasi juga sering kali menghasilkan cairan yang tidak biasa dengan warna yang bervariasi, mulai dari merah muda hingga coklat tua atau hitam.
  • Pendarahan sangat ringan: Pendarahan implantasi biasanya berlangsung tidak lebih dari 48 jam. Banyak wanita yang mengalaminya hanya beberapa jam serta hanya mengalami bercak, noda kecil, atau semburan bercak.
  • Kram ringan: Pendarahan implantasi dapat menyebabkan kram ringan atau tidak mengalami kram sama sekali.

Kemungkinan besar para perempuan juga mengalami gejala lainnya yang berkaitan erat dengan kehamilan, termasuk:

  • Perubahan suasana hati
  • Kelelahan
  • Pusing
  • Pembengkakan di bagian puting atau payudara
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Konstipasi atau sembelit
  • Meningkatnya suhu tubuh
  • Keinginan atau ketidaksukaan yang kuat terhadap suatu makanan
  • Meningkatnya indera penciuman
  • Lebih sering buang air kecil
  • Mengalami mood swing.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Mood Swing Saat Menstruasi

Bagaimana Cara Membedakan Pendarahan Implantasi dengan Menstruasi?

Sering kali banyak perempuan yang mengalami kesulitan untuk membedakan antara pendarahan implantasi dan menstruasi. Namun, Anda jangan khawatir, karena terdapat beberapa perbedaan utama dari keduanya, seperti:

Pendarahan Menstruasi

  • Berlangsung selama 3 sampai 7 hari, dengan 2 sampai 3 hari darah berwarna merah cerah.
  • Pendarahan dimulai dari yang berat, kemudian akan reda menjelang akhir menstruasi.
  • Mengalami kram rahim yang lebih parah. Kram tersebut terjadi sebelum pendarahan dan berlanjut selama 2 sampai 3 hari.

Pendarahan Implantasi

  • Umumnya tidak berlangsung lebih dari 24 hingga 48 jam.
  • Pendarahan yang terjadi cenderung sangat ringan dan biasanya berwarna coklat, merah muda, atau hitam.
  • Mengalami kram rahim yang lebih ringan.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Pendarahan implantasi merupakan tanda normal awal kehamilan, dan berlangsung dalam waktu yang relatif singkat.

Umumnya kondisi ini tidak memerlukan pengobatan, karena pendarahan tersebut akan menghilang dengan sendirinya. Dokter juga mungkin menyarankan Anda untuk tidak menggunakan tampon.

Bila Anda mengalami pendarahan yang lebih berat, seperti aliran darah menjadi deras dan keluar secara terus-menerus, disertai munculnya kram menstruasi, dan gumpalan darah bisa menjadi pertanda beberapa komplikasi serius yang meliputi:

  • Hamil anggur: Berkembangnya tumor non-kanker di dalam rahim. Hamil anggur berisiko pada perempuan hamil yang berusia lebih muda dari 20 tahun dan lebih tua dari 40 tahun.
  • Kehamilan ektopik: Kondisi serius yang terjadi akibat sel telur yang ditanam berada di luar rahim. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik adalah sebelumnya mengalami kehamilan ektopik, pernah menjalani operasi tuba falopi, menjalani operasi panggul atau perut, menderita endometriosis, merokok, dan berusia di atas 35 tahun.
  • Keguguran: Keguguran terjadi pada awal periode kehamilan, yaitu sebelum minggu ke-20. Sebagian besar keguguran terjadi akibat janin tidak dapat berkembang dengan normal.

Baca Juga: Gejala Menstruasi dan Awal Kehamilan, Apa Bedanya?

 

Sumber

Harvard Health Publishing. (2019). Molar Pregnancy. www.health.harvard.edu

Healthline. (2018). What Is Implantation Bleeding?. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2019). Miscarriage. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2017). What Causes Implantation Bleeding?. www.medicalnewstoday.com

The American College of Obstetricians and Gynecologists. (2018). Ectopic Pregnancy. www.acog.org

Verywell Family. (2020). What Is Implantation Bleeding?. www.verywellfamily.com

Web MD. (2020). Implantation Bleeding. www.webmd.com