Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Penulis: Lely | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 14 Agustus 2023

 

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah kelainan hormonal yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi. Wanita dengan PCOS mungkin mengalami periode menstruasi tidak teratur. Artinya, ovarium atau indung telur penderita PCOS tidak melepaskan sel telur (ovulasi) secara teratur.

Wanita dengan PCOS memiliki kadar hormon pria (androgen) yang berlebihan. Hormon inilah yang mengakibatkan ovarium memproduksi banyak kantong-kantong berisi cairan. Sehingga telur tidak berkembang secara sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur. Kondisi ini menyebabkan penderitanya tidak subur (mandul) dan rentan terkena diabetes dan tekanan darah tinggi.

Gejala Umum PCOS

Beberapa wanita mulai mengalami gejala PCOS sekitar waktu menstruasi pertamanya. Gejala yang muncul bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Beberapa gejala PCOS yang paling umum, yaitu:

  • Siklus Haid Tidak Teratur. Kurangnya ovulasi mencegah lapisan rahim dari pelepasan sel telur setiap bulan. Wanita dengan PCOS mengalami menstruasi kurang dari delapan kali dalam setahun dan beberapa kali berhenti mengalami periode menstruasi
  • Pendarahan Hebat. Lapisan rahim menumpuk untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga ketika Anda sedang menstruasi jadi lebih lama dari biasanya. Kondisi inilah yang menyebabkan kemungkinan penderita PCOS bisa mengalami pendarahan hebat.
  • Pertumbuhan Rambut. Lebih dari 70 persen wanita dengan PCOS mengalami pertumbuhan rambut di wajah, dagu dan tubuh, termasuk di punggung, perut dan dada. Pertumbuhan rambut yang berlebihan disebut hirsutisme.
  • Jerawat. Jika Anda menderita PCOS, semakin tinggi kadar androgen dapat meningkatkan ukuran kelenjar produksi minyak pada kulit yang menyebabkan bertambahnya jerawat. Jerawat sering terjadi pada masa remaja, tetapi wanita muda dengan PCOS juga cenderung memiliki jerawat yang lebih parah. Jerawat ini bisa muncul di area, seperti wajah, dada, dan punggung atas.
  • Penambahan berat badan. Sebanyak 80 persen wanita dengan PCOS mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Kebotakan. Untuk beberapa wanita dengan PCOS, kadar androgen yang tinggi menyebabkan rambut rontok atau menipisnya rambut kulit kepala dengan pola ‘seperti laki-laki’. Pola seperti laki-laki yang dimaksud yaitu garis rambut depan yang surut dan menipis di atas kulit kepala.
  • Kulit Menghitam. Selain itu, gejala lain PCOS yaitu kulit yang menghitam. Bercak hitam pada kulit bisa terbentuk di lipatan tubuh mana saja, seperti di leher, selangkangan, atau di bawah payudara.
  • Sakit kepala. PCOS juga bisa menimbulkan sakit kepala pada penderitanya. Pasalnya, perubahan hormon bisa memicu sakit kepala pada beberapa wanita dengan PCOS.

Baca Juga : Baik atau Buruk Olahraga Saat Menstruasi?

Penyebab PCOS

Penyebab pasti sindrom ovarium polikistik (PCOS) tidak diketahui, tetapi diduga terkait dengan kadar hormon androgen (pria) yang tinggi, sehingga mencegah ovarium memproduksi hormon dan membuat sel telur secara normal. Beberapa faktor berikut diduga sebagai penyebab PCOS, yaitu:

1. Resistensi Terhadap Insulin

Sekitar 85 persen dari semua wanita dengan PCOS memiliki resistensi insulin. Jika Anda resisten terhadap insulin, sel-sel tubuh Anda berhenti merespons insulin secara normal dan memblokir masuknya glukosa ke dalam sel.

Ini berarti tubuh Anda tidak menggunakan insulin yang tersedia secara efektif untuk membantu menjaga kadar glukosa Anda tetap stabil. Karena insulin tidak bekerja secara efektif, tubuh bereaksi dengan memproduksi lebih banyak insulin.

Kadar insulin yang lebih tinggi meningkatkan produksi androgen, seperti testosteron di ovarium. Resistensi insulin sebagian disebabkan oleh faktor gaya hidup, termasuk kelebihan berat badan. Akan tetapi resistensi insulin juga bisa disebabkan oleh faktor genetik dan bisa terjadi pada wanita dengan semua rentang berat badan.

2. Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon insulin dan androgen dalam tubuh juga bisa menyebabkan gejala dan tanda PCOS. Salah satu peran insulin dalam tubuh adalah menjaga agar kadar glukosa (gula atau energi) dalam darah tidak naik terlalu tinggi setelah makan.

3. Genetik

PCOS terkadang diturunkan dari keluarga. Jika ada kerabat, seperti ibu, saudara perempuan atau bibi Anda yang menderita PCOS, risiko Anda terkena PCOS jadi lebih meningkat. Hal ini mungkin menunjukkan adanya hubungan genetik dengan PCOS, meskipun gen spesifik yang terkait dengan kondisi ini belum diidentifikasi.

Baca Juga : 6 Cara Aman agar Menstruasi Datang Lebih Cepat

Sumber


Mayo Clinic. 2020. Polycystic ovary syndrome (PCOS). www.mayoclinic.com
Healthline. 2019. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): Symptoms, Causes, and Treatment. www.healthline.com
Office on Women’s Health. 2019. Polycystic ovary syndrome. www.womenshealth.gov
NHS Site. 2019. Polycystic ovary syndrome. www.nhs.uk