Penyebab dan Faktor Risiko Hamil Anggur yang Perlu Anda Waspadai

Penyebab dan Faktor Risiko Hamil Anggur yang Perlu Anda Waspadai

Penulis: Novi | Editor: Handa

Hamil anggur merupakan istilah yang sudah tidak asing bagi sebagian orang. Namun, apakah Anda tahu apa sebenarnya yang dimaksud dengan hamil anggur? Hamil anggur dalam istilah kedokteran disebut dengan Mola hidatidosa. Hamil anggur merupakan salah satu kelainan yang terjadi dalam proses kehamilan, di mana plasenta (ari-ari) tidak terbentuk secara normal.

Pada jenis kehamilan ini, janin tidak berkembang secara normal, bahkan tidak terbentuk sama sekali atau hanya terdapat jaringan plasenta saja. Kehamilan abnormal yang termasuk golongan penyakit trofoblastik gestasional ini sulit terdeteksi pada masa awal kehamilan. dan baru dapat terdeteksi saat melakukan pemeriksaan kehamilan rutin.

Gejala Hamil Anggur

Awalnya, hamil anggur terlihat seperti halnya kehamilan normal pada umumnya. Namun seiring perkembangannya, kehamilan anggur menunjukkan tanda dan gejala tertentu, seperti:

  • Mual dan muntah yang parah di pagi hari, bahkan hingga memerlukan perawatan di rumah sakit
  • Nyeri pada panggul
  • Mengalami pendarahan, mulai darah yang berwarna merah cerah hingga cokelat tua pada trimester pertama
  • Munculnya keputihan encer berwarna kecokelatan
  • Keluarnya butiran-butiran yang terlihat seperti sekelompok buah anggur dari vagina
  • Mengalami gejala, seperti keguguran
  • Rahim berkembang secara cepat sehingga ukuran kandungan lebih besar dari usia semestinya
  • Mengalami Anemia
  • Tekanan darah tinggi
  • Preeklamsia atau keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan adanya protein di dalam urin setelah 20 minggu kehamilan
  • Tidak ada gerakan dan tidak terdengar detak jantung janin
  • Perkembangan kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
  • Mengalami Kista ovarium

Penyabab Hamil Anggur

Hamil anggur dapat terjadi karena sel telur dibuahi secara tidak sempurna. Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan genetik. Pada dasarnya, sel manusia terdiri dari 23 pasang kromosom, di mana setiap selnya berasal dari ayah dan ibu.

Jika hal tersebut tidak terpenuhi, maka janin tidak dapat berkembang secara normal, sehingga menyebabkan terjadinya hamil anggur atau cacat kembang pada janin. Selain itu, penyebab hamil anggur juga dapat diketahui dengan melihat jenis kehamilan anggurnya.

Hamil anggur terdiri dari dua jenis, yaitu:

  • Hamil anggur lengkap. Kondisi ini terjadi ketika sperma membuahi sel telur yang kosong sehingga tidak terbentuk janin, hanya ada plasenta yang berkembang secara abnormal. Semua materi genetik hanya berasal dari ayah sehingga yang diduplikasi hanya kromosom ayah.
  • Hamil anggur parsial. Sedangkan untuk kondisi ini, terjadi ketika dua sel sperma membuahi satu sel telur. Terdapat materi genetik tambahan dari ayah sehingga jumlah kromosom di dalam sel menjadi tidak seimbang. Akibatnya, janin dan plasenta berkembang secara abnormal.

Baca Juga : Ibu Hamil Wajib Tahu, Begini Cara Menghitung Usia Kehamilan dan Manfaatnya

Faktor Risiko Hamil Anggur

Hamil Anggur sangat jarang terjadi. Persentase kemungkinan terjadinya adalah 1 banding 1000 kehamilan. Namun, tetap ada faktor risiko dari hamil molar, sehingga Anda harys mewaspadainya. Beberapa faktor risiko hamil anggur, di antaranya:

  • Usia ibu yang kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun
  • Ras wanita Asia, terutama Asia Tenggara memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan dengan ras lainnya
  • Ibu mengalami kekurangan folat, beta karoten, atau protein di dalam tubuhnya
  • Mengalami keguguran di kehamilan sebelumnya. Hal tersebut disebabkan seorang wanita yang mengalami keguguran tidak mengetahui apakah keguguran tersebut disebabkan hamil anggur atau tidak. Untuk mengetahuinya, perlu dilakukan penelitian laboratorium
  • Memiliki riwayat hamil anggur. Seorang wanita dapat mengalami hamil anggur kembali dengan kemungkin 1 dari 100 orang wanita
  • Pernah mengalami infertilitas (mandul) atau kesulitan hamil.

Komplikasi Hamil Anggur

Melakukan pemeriksaan rutin kehamilan perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya permasalahan kehamilan yang lebih lanjut. Pasalnya, jika tidak terdeteksi sejak dini, hamil anggur dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain yang berbahaya, seperti:

  • Gestational Trophoblastic Neoplasia (GTN) Persisten. Kondisi ini terjadi ketika hamil anggur diangkat, namun jaringan molar masih tetap ada bahkan terus tumbuh. Biasanya, komplikasi ini terjadi pada penderita hamil anggur lengkap. Gejala GTN ditandai dengan tidak turunnya hormon HCG di dalam tubuh.
  • Choricarcinoma. Kondisi ini merupakan GTN yang sudah berkembang menjadi kanker. Komplikasi ini sangat jarang terjadi dan biasanya terjadi pada penderita hamil anggur lengkap.
  • Hamil anggur berulang. Kondisi ini bisa terjadi pada wanita yang sebelumnya pernah mengalami hamil anggur.

Hamil anggur sulit terdeteksi di masa awal kehamilan dan baru dapat diketahui setelah melakukan pemeriksaan rutin. Biasanya, dokter dapat mengetahui kehamilan anggur dengan melakukan beberapa pemeriksaan. Salah satu cara mengetahuinya adalah dengan melakukan tes ultrasonografi.

Selain itu, mendeteksi hamil anggur pun dapat dilakukan dengan melakukan tes darah. Pada tes ini dapat diketahui jumlah peningkatan kadar hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG). Hormon HCG ini akan meningkat di saat Anda hamil, tetapi jika peningkatannya melebihi jumlah peningkatan yang seharusnya, kemungkinan Anda mengalami hamil anggur.

Baca Juga : Waspada Preeklamsia di Masa Kehamilan, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Sumber

WebMd. 2020. What is a Molar Pregnancy. /www.webmd.com
BetterHelth Channel Victoria State Government. Molar Pregnancy. www.betterhealth.vic.gov.au
Harvard Health Publishing. 2019. Molar Pregnancy, What is it?. www.health.harvard.edu
Healthline. 2019. Molar pregnancy:What You Need to Know. www.healthline.com
Miscarriage Association. Molar Pregnancy. www.miscarriageassociation.org.uk