9 Kesalahan Penggunaan Tes Kehamilan yang Harus Dihindari

9 Kesalahan Penggunaan Tes Kehamilan yang Harus Dihindari

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Melakukan tes kehamilan tentu menjadi momentum tersendiri bagi pasangan suami-istri. Salah satu yang lazim dilakukan pertama kali jika ingin melakukan tes kehamilan secara mandiri adalah dengan test pack.

Sayangnya, adakalanya test pack tidak menunjukkan hasil dengan akurat. Bukan karena alatnya yang jelek atau rusak semata, tetapi false negative atau hasil tes negatif muncul karena kesalahan penggunaan.

Melakukan tes kehamilan sejak dini penting untuk membantu ibu hamil mempersiapkan kehamilan yang sehat. Terutama karena perkembangan janin sudah dimulai sejak minggu pertama kehamilan.

Baca Juga: Ketahui, Kapan Kehamilan Terdeteksi Test Pack

Kesalahan Umum Penggunaan Test Pack yang Harus Dihindari

Sebelum melakukan tes kehamilan, sebaiknya ketahui beberapa kesalahan umum penggunaan alat tes kehamilan yang bisa Anda hindari. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat agar hasil tes awal lebih akurat.

1. Tidak memperhatikan siklus menstruasi terakhir

Banyak alat tes kehamilan yang bagus, tetapi jangan sampai justru menunjukkan hasil tidak akurat. Misalnya, hasil negatif palsu yang muncul karena tidak memperhatikan siklus menstruasi.

Alat sebagus apa pun tidak akan mampu menunjukkan kehamilan ketika tubuh Anda belum memproduksi hormon kehamilan (hCG).

Test pack bekerja dengan membaca hCG, yakni hormon yang terbentuk dari sel-sel plasenta yang memberi makan sel telur setelah dibuahi dan menempel pada dinding rahim.

Tanda kehamilan awal bisa dideteksi dengan tes darah setelah 11 hari pembuahan. Sedangkan tes urin bisa dites sekitar 12-14 hari setelah pembuahan.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda selalu mencatat periode menstruasi tiap bulan agar tidak terjadi kekeliruan saat melakukan tes kehamilan di kemudian hari.

2. Menggunakan alat yang telah kedaluwarsa

Test pack merupakan alat yang memiliki masa kedaluwarsa. Penting untuk memeriksa tanggal masa guna test pack agar mendapatkan hasil yang akurat.

Bahkan jika expired date masih tertera kurang dari satu minggu, akurasi test pack pun tidak bagus. Untuk melihat tanggal kedaluwarsa test pack biasanya dapat dilihat pada kemasan.

3. Tidak mengikuti instruksi pemakaian

Salah satu kebiasaan tidak benar adalah tidak membaca petunjuk pemakaian atau penggunaan suatu alat. Tidak terkecuali petunjuk atau instruksi menggunakan test pack.

Banyak kekeliruan hasil tes yang diakibatkan oleh kesalahan manusia alias human errors. Instruksi penggunaan satu alat tes kehamilan dengan yang lainnya sering berbeda. Untuk itu, jangan malas untuk menggunakan waktu beberapa menit untuk membaca petunjuk penggunaan.

4. Menggunakan test pack bekas

Sebaiknya hindari penggunaan ulang alat tes kehamilan yang pernah Anda gunakan sebelumnya. Hal ini karena air kencing sebelumnya mungkin masih tertinggal sehingga akan meningkatkan risiko hasil tes negatif palsu.

Cara kerja test pack adalah dengan memeriksa hCG dalam urin. Jadi, meskipun test pack telah dibersihkan dengan air atau bahkan sabun, hal itu tidak akan membuat alat tersebut kembali bekerja dengan akurat.

Baca Juga: Sperma Keluar di Luar, Apakah Tetap Bisa Hamil?

5. Pemilihan waktu tes yang salah

Pemeriksaan urin merupakan sampel utama dalam melakukan tes kehamilan dengan test pack. Urin yang digunakan untuk tes adalah yang urin pekat, yakni yang telah beberapa jam berada di kandung kemih. Untuk itu, salah satu pengambilan sampel terbaik adalah pagi hari setelah tidur.

Urin yang pekat menunjukkan kadar hormon hCG lebih baik daripada urin encer. Sehingga, tingkat akurasi hasil tes kehamilan akan lebih baik saat dilakukan pagi setelah bangun tidur dan belum mengonsumsi atau minum apa pun. Karena asupan makanan atau minuman juga dapat memengaruhi hasil tes.

6. Terlalu cepat atau lama membaca hasil tes

Perasaan campur aduk ketika akan melakukan tes kehamilan sering membuat Anda tidak sabaran atau cemas. Akibatnya, bisa jadi Anda membaca hasil tes terlalu lama atau terlalu cepat dari waktu yang paling tepat.

Tidak membaca hasil tes di waktu yang tepat bisa saja memperlihatkan hasil yang tidak akurat, baik positif palsu ataupun negatif palsu.

Waktu ideal untuk memeriksa hasil tes adalah lima menit. Maka dari itu, penting untuk kembali memeriksa panduan melakukan tes dengan alat yang akan digunakan.

7. Tidak memeriksa ulang negatif palsu

Negatif palsu bisa mengarahkan orang ke perilaku berisiko. Seseorang yang mendapatkan hasil negatif palsu bisa jadi akan berpikir bahwa mereka tidak hamil padahal sebenarnya hamil. Sehingga hal ini dapat membahayakan janin dalam kandungan.

Jangan ragu melakukan tes ulang untuk memastikan jika tes sebelumnya akurat atau tidak. Perhatikan juga hal-hal penting saat melakukan tes, seperti waktu yang tepat, penunjuk jam, dan wadah sampel.

8. Perhatikan obat yang Anda konsumsi

Seorang “pejuang dua garis” tentu akan sangat bergembira jika saat melakukan tes kehamilan, test pack menunjukkan positif. Tetapi, perlu diperhatikan, apakah sebelumnya Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat penyubur.

Misalnya saja perempuan yang sedang melakukan program bayi tabung (IVF). Salah satu obat yang dikonsumsi mengandung hormon kehamilan (hCG), sehingga bia memengaruhi strip hasil tes.

Untuk itu, sebaiknya jangan melakukan tes terlalu dini saat sedang konsumsi obat penyubur karena bisa memberikan positif palsu.

9. Tidak memeriksakan kembali ke dokter

Jika test pack menunjukkan dua garis, selamat! Namun, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan bila kehamilan benar-benar terjadi dan bukan positif palsu.

Melakukan pemeriksaan pada dokter spesialis kandungan juga akan membantu dalam mempersiapkan kehamilan sehat. Dokter akan memberikan konsultasi hingga vitamin yang perlu ibu hamil ambil guna mencegah janin tidak berkembang hingga keguguran.

Baca Juga: Penyebab Hasil Test Pack Positif Tapi Tidak Hamil