Penyebab Hasil Test Pack Positif Tapi Tidak Hamil

Penyebab Hasil Test Pack Positif Tapi Tidak Hamil

Penulis: Meimei | Editor: Agnes

Kehamilan adalah hal yang dinantikan oleh semua pasangan suami istri. Oleh karena itu, keterlambatan haid sering direspon dengan bersemangat oleh semua perempuan.

Harapannya ini menjadi pertanda kehamilan dan segera mendapatkan momongan. Biasanya hal yang dilakukan adalah membeli alat uji kehamilan dan melakukan tes secara mandiri di rumah. Hasil positif namun setelah diperiksa ulang ke dokter ternyata belum ada tanda kehadiran janin di perut Anda. Kejadian ini tidak hanya terjadi pada satu atau dua perempuan saja.

Ada beberapa yang pernah mengalaminya dan terpaksa harus merasakan kekecewaan. Faktanya, testpack kehamilan tidak 100% akurat. Meski kebanyakan iklan test pack menjamin hasilnya akurat namun ada banyak faktor yang bisa menyebabkan hasil test pack salah. Hal inilah yang membuat hasil test pack positif namun ternyata kita tidak hamil.

Baca Juga: Tahap Perkembangan Janin dan Perubahan Tubuh Ibu Pada Trimester Pertama Kehamilan

Cara Kerja Test Pack

Alat uji kehamilan bekerja dengan mendeteksi keberadaan Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam urine atau darah. HCG merupakan hormon kehamilan yang menentukan apakah seorang perempuan sedang mengandung atau tidak.

Pada umumnya, test pack digunakan dengan mencelupkan batang tes pack di dalam gelas berisi urin penggunanya. Namun ada pula yang dipakai dengan menaruh tongkat alat ujinya di aliran air urin.

Penggunaannya bisa berbeda sesuai dengan anjuran dari produknya. Indikator yang menunjukkan hasil tes juga bisa berbeda-beda.

Ada sejumlah test pack yang mengharuskan dua garis merah dan ada yang memakai tanda berupa plus atau minus.

Oleh karena perbedaan ini, sangat disarankan agar perempuan yang ingin melakukan uji kehamilan di rumah, termasuk Anda, membaca panduan pada kemasan test pack dengan seksama.

Baca Juga: Mencegah Bayi Lahir Prematur, Apa yang Harus Dilakukan Ibu Hamil?

5 Alasan Hasil Test Pack Tidak Sesuai

Hasil uji test pack yang positif bukan jaminan Anda sedang dalam kondisi hamil. Sangat disarankan untuk berkonsultasi ke dokter segera jika mengalami sejumlah gejala kehamilan.

Pasalnya banyak hasil test pack positif namun nyatanya tidak hamil. Ada lima hal yang bisa menjadi alasannya antara lain:

1. Kehamilan kimiawi

False positif yang dihasilkan test pack bisa disebabkan oleh kehamilan kimiawi. Kondisi ini mungkin terjadi karena sel telur yang dibuahi tidak dapat berkembang sejak dini.

Penyebabnya bisa saja masalah pada rahim seperti fibroid, jaringan parut, dan kelainan rahim bawaan. Selain itu, hormon yang tidak seimbang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan kimiawi.

2. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik dialami jika sel telur yang dibuahi berada di luar rahim akibat tersangkut tuba falopi dalam proses perkembangannya. Kehamilan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti jaringan parut atau peradangan, tuba falopi yang tidak sempurna, dan riwayat infeksi rahim.

Selain hasil test pack yang salah, gejala lain dari kondisi ini antara lain:

  • mual dan nyeri payudara
  • nyeri di perut, panggul, bahu dan leher
  • sakit parah di satu sisi perut
  • bercak atau pendarahan vagina
  • pusing dan pingsan
  • tekanan pada rektum

Kehamilan ektopik juga bisa terjadi di serviks, ovarium, atau rongga perut. Oleh karena itu, biasanya disarankan melakukan tindakan medis untuk mengobati kondisi ini. Pasalnya kehamilan ektopik bisa sangat berbahaya bagi perempuan karena meningkatkan risiko pendarahan hebat dan rusaknya alat reproduksi.

3. Riwayat keguguran atau aborsi

Pengalaman keguguran atau aborsi bisa menjadi penyebab hasil test pack yang salah. Hal ini karena kadar hCG yang masih bertahan di tubuh sehingga alat uji kehamilan salah mendeteksi.

Hormon ini berkembang selama pertumbuhan janin di perut hingga usia 10 minggu. Ketika terjadi keguguran, seharusnya kadar ini hilang dengan sendirinya namun prosesnya sangat lambat.

Hormon ini bahkan bisa bertahan hingga enam minggu lamanya di tubuh sehingga mudah terdeteksi lewat urin atau tubuh. Oleh karena itu, jangan terburu-buru yakin sedang hamil jika Anda belum lama mengalami keguguran atau aborsi.

Biasanya dokter akan menyarankan tindakan dilatasi dan kuretase untuk mengangkat jaringan. Tujuannya agar tubuh bisa kembali dalam kondisi normal dan menekan kemungkinan adanya hasil tes palsu lagi.

4. Konsumsi obat-obatan

Jenis obat yang Anda konsumsi juga bisa memengaruhi hasil tes kehamilan yang dilakukan di rumah. Biasanya ini terjadi jika Anda pernah mengonsumsi obat dengan kandungan hCG untuk mengobati ketidaksuburan.

Selain itu, beberapa jenis obat lain yang punya efek serupa seperti obat anti kecemasan, obat penyakit Parkinson, dan masih banyak lainnya. Jika Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tersebut sebaiknya langsung periksakan diri ke dokter jika merasakan gejala kehamilan.

5. Kondisi kesehatan

Kondisi kesehatan bisa jadi alasan hasil tes kehamilan yang tidak sesuai. Misalnya saja jika Anda menderita penyakit kanker ovarium, penyakit ginjal, dan infeksi saluran kemih.

Selain itu, masih ada banyak lagi kondisi media lainnya yang dapat mempengaruhi kadar hormon kehamilan seseorang. Kadar hormon yang tidak seimbang ini menyebabkan test pack salah membaca tubuh Anda dan menghasilkan data yang salah.

Baca Juga: 6 Penyebab Keluarnya Darah Saat Hamil Muda

Sumber

Medical News Today. (2017). False-positive pregnancy test: 5 possible causes. www.medicalnewstoday.com

Healthline Parenthood. (2017). False-Positive Pregnancy Test: 7 Possible Causes. www.healthline.com

MSN. (2020). 8 Possible Causes for a False-Positive Pregnancy Test. www.msn.com

Verywell Family. (2021). False Positive on a Pregnancy Test. www.verywellfamily.com