Program Bayi Tabung dan Prosesnya

Program Bayi Tabung dan Prosesnya

Penulis: Dhiya | Editor: Niahappy

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 22 Juli 2020

 

Kehamilan merupakan masa yang membahagiakan bagi pasangan suami istri. Namun, tidak semua orang dapat merasakan kehamilan dengan cepat.

Sebagian orang mengalami kehamilan yang tertunda dalam waktu yang cukup lama. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor seperti kesuburan, genetik, kondisi kesehatan, masalah produksi sperma, gangguan ovulasi, dan lain-lain.

Kelainan tersebut membuat seorang wanita menjadi sulit hamil. Sehingga salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menjalani program bayi tabung.

Apa Itu Bayi Tabung?

Bayi tabung adalah salah satu prosedur untuk membantu proses kehamilan bagi pasangan yang memiliki gangguan kesuburan atau dalam bahasa medis disebut in vitro fertilization (IVF) yaitu proses pembuahan sperma dan sel telur yang digabungkan di dalam laboratorium.

Pertama embrio yang dihasilkan dinilai dulu kualitasnya, kemudian dapat ditempatkan di dalam rahim. Bayi tabung merupakan perawatan kesuburan teknologi tinggi yang paling umum digunakan, terhitung lebih dari 99 persen prosedur teknologi reproduksi terbantu.

Untuk menjalani bayi tabung, Anda perlu melewati beberapa tahap supaya mendapatkan peluang lebih besar untuk hamil. Nah, bagi Anda yang ingin menjalani program bayi tabung, sebaiknya kenali dulu bagaimana prosesnya berikut ini.

Baca Juga: Waspadai! Penyebab Kemandulan pada Pria dan Wanita

1. Stimulasi Ovarium

Fase stimulasi dimulai dari hari pertama. Dalam siklus menstruasi, biasanya indung telur Anda menghasilkan 1 sel telur. Selama 8 hingga 14 hari Anda akan minum obat untuk mendorong sel telur atau folikel di ovarium Anda untuk menghasilkan lebih banyak sel telur. Dokter akan meresepkan obat tertentu untuk perawatan Anda. Biasanya dalam bentuk suntikan mulai dari 1-2 per hari.

Ada dua hormon yang paling umum digunakan untuk merangsang folikel adalah follicle-stimulating hormone (FSH) dan hormone luteinizing (LH). Dokter akan mengawasi ovarium Anda dan bagaimana folikel berkembang dengan tes darah dan ultrasonik. Anda akan mendapatkan beberapa ultrasonografi transvaginal (probe yang dimasukkan melalui vagina).

Tim medis akan memantau Anda lebih sering menjelang akhir fase stimulasi untuk mengukur waktu suntikan pemicu. Suntikan tersebut membuat sel telur siap untuk ovulasi yaitu proses alami di mana sel telur dilepaskan dan Anda mengalami menstruasi.

2. Pematangan/Pengembangan Telur

Anda perlu mengunjungi dokter setiap 2 atau 3 hari untuk memeriksakan kadar hormon darah dan pengukuran ultrasonografi ovarium. Hal ini bertujuan untuk memantau perkembangan telur Anda.

Ketika telur sudah siap, Anda akan mendapatkan suntikan pemicu supaya telur matang dan mampu dibuahi. Sekitar 36 jam setelah disuntikkan, telur Anda siap untuk diambil.

3. Pengambilan Sel Telur

Pengambilan sel telur merupakan prosedur rumah sakit dengan mengumpulkan telur dari ovarium Anda. Ahli anestesi akan melakukan anestesi umum dan memakan waktu sekitar 20-30 menit.

Ahli anestesi akan menggunakan teknologi ultrasound untuk memandu jarum suntik ke setiap ovarium. Nantinya, tim anestesi mengumpulkan 8 hingga 15 sel telur yang akan diambil.

Selanjutnya mereka akan memilih satu sel telur yang diambil dari ovarium, kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pembuahan.  Anda mungkin akan mengalami kram dan bercak selama beberapa hari setelahnya, tetapi sebagian besar wanita akan merasa pulih dalam satu atau dua hari.

4. Pembuahan

Selanjutnya telur Anda akan diperiksa sebelum menggabungkannya dengan sperma pasangan dan menginkubasinya semalaman. Dicuci dalam campuran khusus sehingga dapat menemukan sperma yang terbaik.

Sperma yang sempurna dan sehat tidak terlalu gemuk atau kurus dengan ekor yang tidak terlalu panjang atau pendek. Sperma terbaik dipilih, dan siap menunggu di laboratorium untuk diperkenalkan ke sel telur.

Biasanya dalam waktu satu hari diharapkan sudah terjadi pembuahan antara sperma dan sel telur. Namun jika pasangan Anda mengalami masalah kualitas sperma yang rendah, dokter akan merekomendasikan injeksi sperma atau intracytoplasmic (ICSI) yaitu satu sperma disuntikkan langsung ke setiap telur yang matang.

5. Mengembangkan dan Seleksi Embrio

Tiga hari setelah pengambilan telur, beberapa telur yang berhasil dibuahi menjadi 6 sampai 10 sel. Pada hari kelima, beberapa embrio akan menjadi blastokista dengan rongga berisi cairan dan jaringan yang mulai terpisah menjadi plasenta dan janin.

Selanjutnya embrio akan diseleksi yang paling layak untuk ditempatkan di rahim Anda selama 3 sampai 5 hari setelah pengambilan sel telur.

6. Pemindahan Telur yang Sudah Dibuahi

Dokter akan menempatkan antara 1 atau 5 embrio di dalam rahim Anda dengan memasukkan tabung tipis melalui leher rahim. Anda mungkin akan merasakan kram ringan. Namun proses ini tidak perlu anestesi.

Jika perawatan berhasil, embrio akan ditanamkan di dinding rahim Anda dan tumbuh menjadi bayi. Ingat bahwa jika lebih dari 1 embrio yang ditransfer, peluang untuk hamil akan lebih tinggi.

Jika kemungkinan Anda memiliki kehamilan ganda, maka sekitar 20 persen bayi yang dilahirkan melalui proses ini adalah kembar. Kemudian Anda bisa mengambil tes kehamilan sekitar 2 minggu setelah embrio ditempatkan di dalam rahim Anda.

7. Tes Darah Akhir

Setelah dua minggu transfer embrio, Anda akan menjalani tes darah untuk mengukur kadar hormon Hcg (human chorionic gonadotropin). Hcg dalam aliran darah Anda biasanya berarti tes kehamilan positif. Perawat akan memberi tahu Anda kapan waktu yang tepat untuk melakukan tes darah, karena berbeda untuk beberapa pasien.

Itulah beberapa proses atau tahapan bayi tabung yang harus Anda lewati. Diperlukan sekitar 4 hingga 6 minggu untuk menyelesaikan satu siklus bayi tabung. Anda harus menunggu beberapa minggu hingga telur Anda matang.

Kemudian Anda dan pasangan harus ke dokter untuk mengambil telur dan membuahi. Lalu Anda harus kembali lagi sekitar 3 hingga 5 hari kemudian untuk memasukkan embrio ke dalam rahim.

Tingkat keberhasilan bayi tabung tergantung pada infertilitas dan usia wanita. Wanita yang lebih mudah biasanya memiliki telur yang lebih sehat dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi.

Baca Juga: Kenali Jenis-jenis USG Kehamilan dan Kegunaannya

Sumber

Monash IVF. Step-by-step Through an IVF Cycle. Monashivf.com

Baby Center. Fertility Treatment: in vitro fertilixation (IVF). www.babycenter.com

Popmama. (2018). Apa Itu Bayi Tabung dan Bagaimana Prosesnya?. www.popmama.com

Ourbodiesourselves. (2011). What to Expect During In Vitro Fertilization. www.ourbodiesourselves.org