Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Plasenta Previa Menjelang Persalinan

Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasi Plasenta Previa Menjelang Persalinan

Penulis: Devita | Editor: Handa

Plasenta previa adalah kondisi plasenta di bagian bawah rahim sehingga menutupi jalan lahir. Akibatnya, kondisi ini bisa menyebabkan perdarahan hebat saat kehamilan dan persalinan. Biasanya plasenta previa terjadi pada trimester ketiga menjelang persalinan

Secara historis, ada dua  jenis plasenta previa yaitu previa lengkap dan marjinal. Previa lengkap didefinisikan sebagai tertutupnya seluruh serviks oleh plasenta. Jika bagian plasenta kurang dari 2 sentimeter dari mulut rahim sehingga tidak menutupi sepenuhnya, ini disebut previa marjinal. Kebanyakan wanita yang mengalami plasenta previa membutuhkan istirahat di tempat tidur.

Penyebab dan Faktor Risiko Plasenta Previa pada Ibu Hamil

Penyebab pasti plasenta previa belum diketahui. Namun, beberapa kondisi bisa menjadi faktor risiko ibu hamil mengalami plasenta previa. Berikut beberapa faktor risiko plasenta previa yang wajib Anda ketahui:

  • Sudah pernah melahirkan
  • Pernah melakukan operasi, seperti operasi sesar, pengangkatan fibroid rahim, serta kuret, sehingga terdapat luka di rahim
  • Memiliki riwayat plasenta previa di kehamilan sebelumnya
  • Mengandung lebih dari satu janin
  • Berusia 35 tahun atau lebih saat mengandung
  • Posisi janin sungsang
  • Pernah mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya

Gejala Plasenta Previa

Gejala plasenta previa muncul menjelang trimester ketiga kehamilan. Waspada dan segera lakukan tindakan medis jika Anda mengalami gejala, seperti:

  • Perdarahan ringan hingga berat yang terjadi secara tiba-tiba di vagina
  • Kram dan nyeri di bagian perut bawah
  • Berdarah setelah berhubungan seksual selama kehamilan

Diagnosa Plasenta Previa

Plasenta previa bisa didiagnosa dengan ultrasonografi (USG) selama pemeriksaan kehamilan rutin. Diagnosa mungkin memerlukan kombinasi USG perut dan USG tranvaginal. USG tranvaginal yaitu dengan memasukkan tongkat yang mengeluarkan gelombang suara ke dalam vagina.

Jika dokter mencurigai adanya plasenta previa, maka selanjutnya akan mengurangi pemeriksaan vagina rutin untuk mengurangi risiko pendarahan. Anda mungkin memerlukan USG tambahan untuk memantau kondisi plasenta previa.

Baca Juga : Waspada Preeklamsia di Masa Kehamilan, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Komplikasi Plasenta Previa

Jika Anda memiliki plasenta previa, dokter akan memantau Anda dan bayi untuk mengurangi risiko komplikasi. Berikut ini beberapa komplikasi serius akibat plasenta previa, yaitu:

  • Perdarahan hebat. Perdarahan vagina parah yang mungkin mengancam jiwa dapat terjadi selama persalinan atau dalam beberapa jam setelah persalinan.
  • Kelahiran Prematur. Pendarahan hebat dapat menyebabkan operasi sesar darurat sebelum bayi Anda cukup untuk dilahirkan. Kondisi ini menyebabkan kelahiran prematur.

Cara Mengatasi Plasenta Previa

Tidak ada cara pasti untuk mengobati plasenta previa. Akan tetapi ada beberapa pilihan untuk menangani perdarahan yang disebabkan oleh plasenta previa. Perawatan tersebut tergantung pada faktor, seperti:

  • Jumlah perdarahan
  • Kapan perdarahan berhenti
  • Usia kehamilan
  • Kondisi kesehatan ibu dan bayi
  • Posisi plasenta dan bayi

Jika plasenta previa tidak sembuh selama kehamilan, biasanya dokter akan merekomendasikan untuk operasi sesar. Berikut ini beberapa perawatan untuk membantu menangani perdarahan pada plasenta previa berdasarkan kondisi yang dialami, di antaranya:

1. Jika Mengalami Perdarahan Ringan bahkan Tidak ada Perdarahan

Pada kondisi ini, dokter akan menyarankan istirahat cukup dan menghindari kegiatan yang menyebabkan perdarahan misalnya, hubungan seksual dan olahraga. Jika plasenta terletak di bawah rahim namun tidak menutupi serviks, ada kemungkinan Anda bisa melahirkan secara normal.

2. Jika Mengalami Perdarahan Hebat

Perdarahan hebat membutuhkan perawatan medis segera. Bahkan Anda membutuhkan transfusi darah untuk mencegah kekurangan darah. Biasanya, dokter akan menyiapkan persalinan lebih awal.

Jika persalinan Anda direncanakan sebelum 37 minggu, dokter akan menawarkan kortikosteroid untuk membantu perkembangan paru-paru bayi Anda. Namun, jika perdarahan Anda tidak dapat dikendalikan atau bayi Anda dalam kesulitan, Anda mungkin memerlukan operasi sesar darurat.

Pastikan untuk melakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan supaya kesehatan Anda dan bayi bisa terpantau. Jika Anda mengalami gejala plasenta previa, segera konsultasikan kepada dokter untuk melakukan perawatan yang tepat sehingga risiko bahaya bisa diminimalisir.

Baca Juga : Ketahui 6 Gangguan pada Plasenta yang Membahayakan Janin

Sumber


Healthline. 2016. Low-Lying Placenta (Placenta Previa). www.healthline.com
Medscape. 2018. Placenta Previa. www.emedicine.medscape.com
Mayo Clinic. Placenta Previa. www.mayoclinic.org
Saudi Medical Journal. 2016. Placenta Previa. www.ncbi.nlm.nih.gov