Abortus Imminens: Ancaman Keguguran saat Hamil Muda

Abortus Imminens: Ancaman Keguguran saat Hamil Muda

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Ketika hamil muda, Anda perlu berhati-hati dalam segala hal sehingga kesehatan dan keamanan janin tetap terjaga. Jangan sampai Anda mengalami abortus imminens, yaitu kondisi keguguran yang bisa terjadi ketika hamil muda.

Abortus imminens bukanlah istilah medis untuk aborsi, melainkan ancaman keguguran saat hamil muda yang perlu waspadai. Oleh karenanya, penting bagi ibu hamil untuk mengenali gejala dan pencegahannya.

Ancaman keguguran ini bisa terjadi pada usia kandungan 20 minggu dengan memunculkan beberapa gejala berupa pendarahan vagina, hingga munculnya bercak darah atau flek kecoklatan dengan gumpalan darah.

Pada beberapa kasus, gejala keguguran pada trimester pertama kehamilan juga bisa disertai dengan rasa nyeri atau kram perut yang hebat. Jika Anda mengalaminya, segera minta pertolongan dokter kandungan untuk memastikan apakah kondisi tersebut merupakan keguguran tau bukan.

Penyebab Abortus Imminens

Perlu Anda ketahui, abortus imminens bisa terjadi karena beberapa penyebab. Adapun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko keguguran saat hamil muda yaitu sebagai berikut.

  • Adanya kelainan pada janin sehingga tak berkembang seperti kelebihan atau kekurangan kromosom.
  • Infeksi virus atau bakteri selama masa kehamilan.
  • Mengonsumsi alkohol dan penggunaan obat-obatan terlarang.
  • Asupan kafein yang berlebihan (lebih dari 200 mg/hari).
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Efek mengonsumsi obat-obatan tertentu.
  • Paparan kimia berbahaya.
  • Menjalani kehamilan di usia tua, lebih dari 40 tahun.
  • Kebiasaan merokok.
  • Trauma pada perut, seperti mengalami benturan keras di bagian perut.
  • Kelainan atau adanya masalah pada plasenta.

Selain beberapa kondisi di atas, abortus imminens juga bisa saja disebabkan oleh beberapa penyakit yang diderita oleh ibu hamil. Tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, masalah pada rahim, leher rahim, atau ovarium, gangguan tiroid, dan diabetes yang tak dikelola merupakan beberapa penyakit yang bisa menyebabkan keguguran.

Diagnosis Abortus Imminens

Ancaman keguguran saat hamil muda atau threatened miscarriage ini dapat didiagnosis dalam berbagai cara, di antaranya:

1. Pemeriksaan Panggul

Pemeriksaan paling umum, dokter akan melakukan diagnosis adanya risiko keguguran, yakni dengan pemeriksaan panggul. Selama proses pemeriksaan panggul, organ reproduksi Anda, seperti vagina, leher rahim, dan bagian rahim akan dicek oleh dokter kandungan.

Dokter juga akan mencari sumber pendarahan dan melihat apakah kantung ketuban telah pecah. Prosedur ini hanya berlangsung selama beberapa menit. Jadi Anda tak perlu khawatir berlebihan.

2. USG Transvaginal

Pemeriksaan selanjutnya yang bisa memperkuat diagnosis, yaitu prosedur ultrasonografi untuk memantau detak jantung janin dan perkembangannya.

Jenis USG yang dilakukan dalam prosedur ini adalah USG transvaginal karena dinilai lebih akurat daripada USG perut biasa.

Sesuai dengan namanya, USG akan dilakukan melalui vagina. Dokter akan memasukkan tongkat alat USG ke dalam vagina sekitar 5-7 cm.

Alat yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi ini dapat memberikan gambaran organ reproduksi Anda secara lebih detail. Jadi, dokter bisa memastikan kondisi Anda lebih rinci.

Baca Juga : Keluar Darah Terus Menerus Pasca Keguguran, Apakah Aman?

3. Tes Darah

Anda mungkin perlu melakukan tes darah sebagaibagian proses diagnosis threatened miscarriage. Tes hitung darah lengkap ini bertujuan untuk memeriksa kadar hormon yang tidak normal, seperti hormon human chorionic gonadotropin (HCG) dan progesteron.

Adapun kadar kedua hormon tersebut bisa menunjukkan adanya masalah pada ibu hamil.

Cara Mengatasi Abortus Imminens

Ketika dokter menemukan adanya potensi keguguran di trimester pertama kehamilan, Anda akan disarankan untuk menjaga kandungan dengan sangat hati-hati. Ada beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko keguguran.

Salah satunya dengan bed rest total sehingga tubuh Anda lekas pulih. Istirahat ini juga bertujuan untuk mengurangi aktivitas berat atau mengeluarkan terlalu banyak tenaga.

Dokter akan menyarankan Anda untuk tidak melakukan hubungan seksual dahulu hingga gejala yang muncul benar-benar hilang. Hindari juga untuk memasukkan benda apapun ke dalam vagina seperti tampon.

Selain itu, dokter mungkin akan memberikan Anda suplemen progesteron atau suntikan hormon progesteron untuk meminimalisir keguguran. Ketika Anda mengikuti seluruh saran dari dokter kandungan, kemungkinan besar gejala keguguran akan hilang dan kehamilan bisa terus berlanjut hingga cukup bulan untuk melahirkan.

Namun tak jarang, dokter tetap akan merekomendasikan dukungan perawatan lain selama kehamilan, seperti anjuran untuk menjalani pola hidup sehat untuk mengurangi risiko komplikasi lanjutan.

Semangat ya, semoga Anda yang sedang mengandung bisa melewati proses kehamilan dengan sehat hingga buah hati lahir ke dunia.

Baca Juga : Ketahui Tanda-Tanda Keguguran pada Ibu Hamil

Sumber

Fairview. Possible Miscarriage (Threatened Abortion). fairview.org

Healthline. (2022). Threatened Abortion (Threatened Miscarriage). healthline.com

MedlinePlus. Miscarriage – threatened. medlineplus.gov

Verywell Family. (2021). Signs and Risks of a Threatened Miscarriage. verywellfamily.com