5 Fakta Penting Soal Sel Telur Wanita

5 Fakta Penting Soal Sel Telur Wanita

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 1 Mei 2023

 

Proses pembuahan yang terjadi pada manusia membutuhkan sel telur dari pihak wanita dan sperma dari pria. Hasilnya akan menjadi embrio, janin dan kemudian bayi yang Anda lahirkan.

Selama ini, pembahasan lebih banyak berfokus pada sperma pria namun belum banyak yang memahami soal pentingnya sel telur yang diproduksi wanita.

Baca Juga: 6 Fakta tentang Turun Rahim yang Perlu Anda Pahami

Memahami Sistem Reproduksi Manusia

Sistem reproduksi wanita memiliki beberapa fungsi yang berbeda namun sama pentingnya.

Ovarium menghasilkan sel telur, yang disebut ovum dan kemudian diangkut ke tuba falopi.

Setelah itu, pembuahan oleh sperma dapat terjadi dalam proses perkawinan antara Anda dan pasangan.

Sel telur yang dibuahi kemudian bergerak ke rahim, di mana lapisan rahim menebal sebagai respons terhadap hormon normal dari siklus reproduksi.

Tahap selanjutnya, sel telur yang telah dibuahi dapat ditanamkan ke dalam lapisan rahim yang menebal dan terus berkembang.

Jika proses pembuahan tidak terjadi, maka lapisan rahim akan terbuang dan menjadi darah aliran menstruasi. Selain itu, sistem reproduksi wanita menghasilkan hormon seks wanita yang menjaga siklus reproduksi.

5 Fakta Penting Soal Sel Telur Wanita

Sistem reproduksi wanita memiliki tahapan yang komplek dan rumit. Sel telur merupakan bagian yang penting dan esensial untuk memungkinkan terjadinya pembuahan. Namun banyak yang tidak memahami betapa pentingnya sel telur tersebut.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah fakta penting soal sel telur wanita yang sebaiknya Anda pahami.

1. Sel telur wanita lebih besar dari yang Anda kira

Sebagian besar sel di dalam tubuh manusia tidak terlihat dengan mata telanjang. Anda memerlukan mikroskop untuk melihatnya dengan jelas. Namun tidak demikian dengan sel telur wanita yang merupakan pengecualian.

Sel telur yang diproduksi wanita adalah sel di dalam tubuh yang terbesar dan bisa dilihat tanpa bantuan mikroskop.

Dibandingkan dengan sel manusia lainnya, sel telur sangat besar. Sel ini berdiameter 100 mikron (sepersejuta meter) dengan lebar sehelai rambut.

Jika dibayangkan memang terasa kecil namun tidak ada sel lain di tubuh manusia yang ukurannya mendekati besaran tersebut.

2. Semua wanita lahir dengan semua sel telurnya

Semua wanita dilahirkan dengan semua sel telurnya sudah berada di dalam ovariumnya.

Diperkirakan, setiap wanita bisa memiliki tujuh juta sel telur di rahimnya ketika dilahirkan.

Sel telur ini kemudian dilepaskan di setiap siklus menstruasi di masa subur Anda. Sedikit dari sel telur itu kemudian dibuahi sehingga terjadi pembuahan.

3. Kualitas sel telur manusia semakin buruk dari waktu ke waktu

Sel di dalam tubuh Anda, termasuk sel telur ikut mengalami penuaan seiring dengan bertambahnya usia. Meskipun wanita dilahirkan dengan memiliki jutaan sel telur di dalam dirinya, kualitasnya menurun ketika bertambah tua.

Sebagian besar sel telur bahkan mati sebelum Anda masuk dalam usia pubertas dan melakukan pembuahan.

Selain itu, setiap bulan seorang wanita terus kehilangan sel telur ketika mengalami menstruasi. Sehingga pada saat menopause, seorang wanita kemungkinan akan memiliki kurang dari 1000 sel telur yang tersisa.

Obat-obatan maupun pil kontrasepsi tidak dapat menjaga kualitas sel telur Anda karena secara alami kemampuannya akan terus turun.

4. Sel telur dilepaskan dari tubuh wanita setiap menstruasi

Kebanyakan wanita melepaskan sel telur di tubuhnya setiap kali mengalami menstruasi, ini disebut ovulasi.

Beberapa wanita dapat melepaskan dua sel telur per siklus, yang dapat membuat mereka menjadi ibu dari janin kembar.

Kembar identik dibuat ketika sel telur yang dibuahi membelah menjadi dua. Kembar identik tumbuh dalam kantung ketuban yang sama dan, tidak seperti kembar fraternal, secara genetik sama.

Sementara itu, kontrol kelahiran hormonal alias kontrasepsi bekerja dengan menekan ovulasi. Ketika ovulasi tidak terjadi dalam siklus menstruasi yang teratur, ini disebut siklus anovulasi.

Siklus anovulasi cenderung umum dan kebanyakan wanita cenderung mengalaminya di beberapa titik dalam hidupnya.

Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda belum berovulasi jika tidak terbiasa menghitung siklus menstruasi Anda.

5. Sel telur wanita memiliki umur yang pendek setelah ovulasi

Setelah ovulasi terjadi, sel telur di tubuh wanita yang dilepaskan mulai memburuk dengan sangat cepat dan tidak lagi subur.

Setelah 12-24 jam setelahnya, sel telur akan mati dan tidak mungkin hamil lagi sampai siklus berikutnya. Untuk alasan ini, waktu terbaik untuk hamil sebenarnya adalah sehari sebelum ovulasi.

Dibandingkan dengan sel telur, setelah dilepaskan, sperma lebih tahan lama. Sel yang diproduksi pria ini dapat bertahan hidup di saluran reproduksi wanita hingga lima hari lamanya.

Namun, kelangsungan hidup sperma tergantung pada kondisi yang tepat, seperti konsistensi lendir serviks.

Oleh karena itu, proses kehamilan sangat ditentukan dengan kemampuan Anda untuk mendeteksi masa ovulasi tubuh.

Baca Juga: Berbagai Masalah Rahim yang Perlu Anda Pahami

Sumber

Natural Cycles. (2019). 5 Female Egg Cell Facts You Should Know. www.naturalcycles.com

Cleveland Clinic. Female Reproductive System. my.clevelandclinic.org

Healthline. (2020). How Many Eggs Are Women Born With? And Other Questions About Egg Supply. www.healthline.com

CBS News. (2011). Human eggs: 9 fascinating facts. www.cbsnews.com