Ini Berbagai Fakta Tentang Hipertensi dalam Kehamilan

Ini Berbagai Fakta Tentang Hipertensi dalam Kehamilan

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 6 April 2023

 

Hipertensi merupakan istilah medis yang mengacu pada keadaan tekanan darah tinggi. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung.

Dalam kehamilan, hipertensi bisa memberi tekanan ekstra pada jantung dan ginjal. Akibatnya, ibu hamil bisa mengalami penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke.

Tekanan darah tinggi selama kehamilan juga meningkatkan risiko preeklamsia, kelahiran prematur, solusio plasenta, dan kelahiran sesar.

Baca Juga: Mengatasi Tekanan Darah Rendah pada Ibu Hamil

Jenis Hipertensi dalam Kehamilan

Ada tiga jenis hipertensi dalam kehamilan, yaitu:

  • Hipertensi Gestasional

Hipertensi gestasional merupakan jenis hipertensi dialami saat hamil dan biasanya dimulai setelah Anda hamil 20 minggu dan tidak dibarengi dengan gejala lain.

Dalam banyak kasus, hipertensi gestasional tidak membahayakan Anda atau bayi, serta bisa hilang dalam waktu 12 minggu setelah melahirkan.

  • Hipertensi Kronis

Hipertensi kronis adalah tekanan darah tinggi yang dimulai sebelum minggu ke-20 kehamilan atau sebelum Anda hamil.

Beberapa wanita mungkin telah mengalami hipertensi kronis jauh sebelum hamil, namun tidak mengetahuinya sampai melakukan pemeriksaan tekanan darah pada kunjungan pranatal.

Hipertensi kronis terkadang juga bisa menyebabkan preeklamsia.

  • Preeklamsia

Preeklamsia merupakan kondisi meningkatnya tekanan darah secara tiba-tiba setelah minggu ke-20 kehamilan.

Biasanya, preeklamsia terjadi pada trimester terakhir.

Dalam kasus yang jarang terjadi, gejala preeklamsia mungkin tidak muncul sampai setelah melahirkan (preeklamsia pascapersalinan).

Preeklamsia juga bisa menyebabkan kerusakan pada beberapa organ Anda, seperti hati atau ginjal.

Kerusakan mungkin termasuk protein dalam urine dan tekanan darah yang sangat tinggi.

Preeklamsia bisa serius atau bahkan mengancam nyawa Anda dan bayi.

Penyebab dan Faktor Risiko Hipertensi dalam Kehamilan 

Berikut beberapa faktor risiko yang dapat membuat tekanan darah tinggi lebih mungkin terjadi selama kehamilan:

  • Gaya hidup

Menjalani gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan tekanan darah tinggi selama kehamilan.

Kelebihan berat badan (obesitas) atau tidak aktif merupakan faktor risiko utama hipertensi

  • Jenis kehamilan

Wanita yang hamil pertama kali lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi. Untungnya, ada risiko lebih rendah dari kondisi ini pada kehamilan berikutnya.

Mengandung lebih dari satu bayi juga meningkatkan risiko lebih mungkin mengembangkan hipertensi.

Ini karena tubuh bekerja lebih keras untuk memberi makan lebih dari satu bayi.

Selain itu, menggunakan teknologi bantu (seperti IVF) selama proses pembuahan juga dapat meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi pada bumil.

  • Usia

Usia juga bisa menjadi faktor hipertensi dalam kehamilan.

Wanita hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami hipertensi.

Baca Juga: Pahami 7 Cara Menghindari Hipertensi untuk Hidup yang Lebih Sehat

Cara Mendeteksi Hipertensi dalam Kehamilan 

Berikut beberapa cara mendeteksi hipertensi selama Anda hamil:

  • Tekanan darah normal selama kehamilan

Guna menentukan berapa tekanan darah “normal” Anda selama kehamilan, dokter kemungkinan akan melakukan pengukuran tekanan darah dasar pada kunjungan kehamilan pertama.

Dokter kemudian akan mengukur tekanan darah Anda pada setiap kunjungan berikutnya. Biasanya, kisaran tekanan darah normal adalah kurang dari 120/80 mm Hg.

  • Tekanan darah tinggi selama kehamilan

Tekanan darah yang lebih tinggi dari 130/90 mm mungkin perlu dikhawatirkan.

Definisi tekanan darah tinggi selama kehamilan adalah sistolik 140 mm Hg atau lebih tinggi dan diastolik 90 mm Hg atau lebih tinggi.

Kendati tidak terdapat angka pasti untuk tekanan darah yang terlalu rendah, terdapat beberapa gejala yang menandakan tekanan darah rendah. Di antaranya adalah sakit kelapa, mual, pusing, dan lemas.

Dampak Hipertensi dalam Kehamilan

Berikut beberapa dampak tekanan darah tinggi selama kehamilan:

  • Penurunan aliran darah ke plasenta

Jika plasenta tidak mendapatkan cukup darah, bayi mungkin menerima lebih sedikit oksigen dan nutrisi.

Akibatnya, bayi mungkin mengalami pertumbuhan yang lambat (pembatasan pertumbuhan intrauterin), berat badan lahir rendah atau kelahiran prematur.

Kelahiran prematur dapat menyebabkan masalah pernapasan, peningkatan risiko infeksi, dan komplikasi lain untuk bayi.

Preeklamsia meningkatkan risiko solusio plasenta, kondisi di mana plasenta terpisah dari dinding bagian dalam rahim sebelum melahirkan.

Solusio yang parah dapat menyebabkan pendarahan hebat dan mengancam jiwa Anda dan bayi.

  • Cedera pada organ Anda yang lain

Jika tidak terkontrol dengan baik, hipertensi dapat memicu cedera pada otak, jantung, paru-paru, ginjal, hati, dan organ utama lainnya.

Terkadang, persalinan dini diperlukan untuk mencegah komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa saat Anda mengalami hipertensi selama kehamilan.

  • Penyakit kardiovaskular di masa depan

Menderita preeklamsia dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) di masa depan.

Risiko penyakit kardiovaskular di masa depan lebih tinggi jika pernah mengalami preeklamsia lebih dari sekali atau melahirkan prematur karena hipertensi selama kehamilan.

Mencegah Hipertensi dalam Kehamilan

Faktor risiko umum tekanan darah tinggi, seperti obesitas, dapat diminimalkan melalui diet dan olahraga. Perhatikan juga beberapa hal berikut:

  • Konsultasikan pada ahli gizi

Pedoman diet untuk ibu hamil bervariasi tergantung masing-masing orang.

Ahli gizi dapat membantu membuat rencana diet yang dirancang untuk tinggi dan berat spesifik Anda.

  • Hindari merokok dan konsumsi alkohol

Hindari merokok dan minum alkohol. Keduanya diketahui meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan komplikasi lain selama kehamilan.

  • Kelola tingkat stres Anda 

Perubahan hormon, psikologis, dan fisik selama kehamilan dapat menimbulkan stres yang membuat tekanan darah tinggi lebih sulit untuk dikelola.

Untuk mengatasinya, Anda bisa coba teknik pengurangan stres seperti yoga dan meditasi.

Baca Juga: Ketahui Gangguan Mirror Syndrome pada Ibu Hamil

Sumber

Healthline. (2019). High Blood Pressure During Pregnancy. www.healthline.com

Centers for Disease Control and Prevention. (2021). High Blood Pressure During Pregnancy. www.cdc.gov

Family Doctor. (2020). High Blood Pressure During Pregnancy. familydoctor.org

Cleveland Clinic. (2019). High Blood Pressure (Hypertension) During Pregnancy. my.clevelandclinic.org