Ketahui Gangguan Mirror Syndrome pada Ibu Hamil

Ketahui Gangguan Mirror Syndrome pada Ibu Hamil

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 26 Februari 2023

 

Gangguan mirror syndrome juga dikenal sebagai Ballantyne syndrome, triple edema, dan pseudotoxemia. Mirror syndrome sulit didiagnosis, terkait dengan kehamilan, dan dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Selain itu, patogenesis penyakit ini juga belum sepenuhnya dijelaskan dan gejala penyakit ini juga dikacaukan dengan preeklamsia, meskipun ciri-ciri yang membedakannya dapat diidentifikasi. Preeklamsia sendiri merupakan suatu kondisi hipertensi atau tekanan darah tinggi. Mirror syndrome jarang terjadi, namun ketika terjadi bisa menjadi kondisi yang sangat serius dan berpotensi mengancam jiwa.

Mirror syndrome bisa membuat stres dan khawatir, tetapi hal ini bisa diatasi dengan mengenali gejalanya dan langsung memberitahukan kepada petugas kesehatan seperti dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Waspada Preeklamsia di Masa Kehamilan, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Gejala Mirror Syndrome

Penyakit mirror syndrome bisa menimbulkan gejala yang hampir mirip dengan kondisi medis yang lain, seperti preeklamsia, sehingga pemeriksaan dan diagnosis oleh dokter sangat penting untuk dilakukan. Gejala mirror syndrome adalah sebagai berikut.

  • Terjadi pembengkakan yang parah.
  • Tekanan darah menjadi tinggi.
  • Terdapat protein pada urin, yang biasanya didiagnosis menggunakan tes urin.
  • Terjadi kenaikan berat badan yang signifikan dan berlebihan dalam waktu yang singkat.

Mirror syndrome terkadang akan muncul dalam tes darah melalui hemodilusi, yaitu suatu kondisi di mana terdapat lebih banyak plasma dalam darah sedangkan jumlah sel darah merah justru lebih rendah. Hal tersebut dapat terjadi karena kelebihan cairan yang menumpuk di dalam tubuh.

Penyebab Gangguan Mirror Syndrome

Karena kondisi ini termasuk langka, maka penyebab pasti gangguan mirror syndrome hingga kini masih tidak diketahui. Namun, mirror syndrome biasanya akibat oleh sesuatu yang disebut dengan hydrops fetalis. Hydrops fetalis merupakan suatu kondisi saat cairan justru meninggalkan aliran darah lalu menumpuk pada jaringan janin. Hal tersebut dapat dipicu oleh berbagai hal, tetapi sering berkembang dari komplikasi yang mengganggu kemampuan alami janin untuk mengatur cairan.

Hydrops fetalis juga merupakan kondisi langka yang dapat menjadi penanda komplikasi janin lainnya. Hydrops fetalis bisa menjadi kondisi serius dan berpotensi mengancam jiwa yang dapat melibatkan pembengkakan darah pada janin atau bayi baru lahir, dan jumlah cairan yang tidak normal pada setidaknya dua organ janin. Jenis komplikasi yang dapat menyebabkan hydrops fetalis dapat mencakup infeksi, sindrom genetik, gangguan pada jantung, gangguan metabolisme, dan lain-lain.

Diagnosis Mirror Syndrome

Hingga kini tidak ada tes khusus yang digunakan untuk mendiagnosis mirror syndrome. Namun, hasil dari tes lain dapat digunakan untuk membuat diagnosis yang tepat. Diagnosis yang dilakukan seperti dengan mengetahui kelebihan cairan pada janin yang bisa terlihat melalui USG, dan preeklamsia yang didiagnosis berdasarkan pembacaan tekanan darah dan protein dalam urin.

Perawatan dan Pengobatan

Karena mirror syndrome jarang terjadi, maka perawatan dan pengobatan yang dilakukan dapat bervariasi tergantung pada situasi spesifik yang mendasarinya. Perawatan mirror syndrome dapat bergantung pada penyebab yang mendasari kondisi hidrops janin serta tingkat keparahan kondisi preeklamsia. Jika penyebabnya sudah diketahui, maka mirror syndrome dapat diobati. Perawatan yang dilakukan dapat membantu meringankan gejala mirror syndrome pada ibu dan bayi yang dikandung.

Dalam kasus lain, termasuk jika terjadi preeklamsia yang serius, persalinan dapat diindikasikan dan kemudian gejala pada ibu akan berkurang dalam hitungan hari. Setelah bayi dilahirkan, petugas medis akan membantu menangani kondisi hydrops fetalis dan memberikan perawatan yang tepat, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Oleh karena itu, penting untuk menyebutkan gejala apapun yang dimiliki atau sedang dialami kepada dokter, meski gejala tersebut hanya muncul sebentar.

Gejala mirror syndrom bisa berubah menjadi seperti nyeri kehamilan normal. Namun, jika ternyata justru menjadi penyebab kekhawatiran, lebih baik segera berkonsultasi kepada dokter setelah melihat tanda-tanda yang ditimbulkan. Bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan kandungan mengenai tanda dan gejala yang ditimbulkan serta setiap perubahan gerakan dengan bayi. Perawatan prenatal secara teratur juga dapat membantu untuk memantau dan mengetahui tanda-tanda preeklamsia dan pemantauan kondisi janin.

Meskipun mirror syndrom jarang terjadi dan bisa berpotensi sangat serius, kondisi medis ini masih bisa diobati. Jika merasa seolah-olah tubuh bereaksi berlebihan terhadap perubahan yang terjadi pada tubuh, penting juga untuk memberi tahu dokter untuk berjaga-jaga. Tindakan sedini mungkin adalah kunci dalam diagnosis dan pengobatan mirror syndrome.

Baca Juga: 7 Penyakit Kehamilan yang Perlu Diwaspadai

Sumber

NCBI. (2015). Mirror syndrome associated with heart failure in a pregnant woman: a case report. www.ncbi.nlm.nih.gov

Science Direct. (2019). The diagnostic conundrum of maternal mirror syndrome progressing to pre-eclampsia – A case report. www.sciencedirect.com

Verywell Family. (2021). An Overview of Hydrops Fetalis. www.verywellfamily.com

Verywell Family. (2021). An Overview of Mirror Syndrome. www.verywellfamily.com