Bayi Prematur: Ketahui Penyebab, Gejala, serta Komplikasinya

Bayi Prematur: Ketahui Penyebab, Gejala, serta Komplikasinya

Penulis: Devita | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 5 April 2023

Secara umum, kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu. Bayi yang lahir terlalu dini sebelum minggu ke-37 disebut bayi prematur. Sudah banyak pembuktian bayi prematur yang bisa hidup dengan normal bahkan memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

Namun, beberapa juga mengalami permasalahan karena organ tubuhnya belum berkembang sempurna. Bayi prematur umumnya memiliki berat 2,5 kg. Berat tersebut tergolong rendah dibandingkan dengan berat bayi yang lahir normal.

Oleh karena itu, bayi prematur harus mendapatkan nutrisi dan perawatan ekstra agar bisa berkembang seperti bayi pada umumnya. Pengecekan kehamilan yang rutin bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah dan menentukan tindakan yang tepat jika harus melahirkan secara prematur.

Baca Juga: Pahami Hubungan Kelahiran Prematur dan Berat Badan Lahir Rendah

Penyebab Bayi Prematur

Kelahiran prematur terjadi karena berbagai hal yang dialami oleh ibu hamil. Meskipun sebagian besar kelahiran prematur terjadi secara spontan, beberapa disebabkan oleh induksi awal persalinan atau kelahiran caesar, baik karena alasan medis maupun non-medis.

Penyebab umum kelahiran prematur termasuk kehamilan kembar, infeksi, dan kondisi kronis ibu hamil, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, serta kelainan genetik.

Bayi yang lahir secara prematur juga bisa tanpa penyebab dan tidak bisa terdeteksi gejalanya. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai penyebab bayi lahir prematur sehingga bisa dicegah dan ditangani dengan optimal.

Faktor Risiko Bayi Prematur

Banyak faktor yang dikaitkan dengan peningkatan risiko persalinan prematur, di antaranya:

• Pernah mengalami persalinan prematur atau hamil anak kembar sebelumnya
• Hamil kembar 3 atau kelipatannya
• Leher rahim yang memendek
• Terjadi masalah pada rahim dan plasenta
• Merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang
• Infeksi pada alat kelamin
• Kondisi kronis, seperti tekanan darah tinggi, penyakit autoimun dan depresi berlebihan
• Mengalami stres
• Terlalu banyak cairan ketuban (polihidramnion)
• Perdarahan vagina selama hamil
• Cacat bawaan pada janin
• Usia ibu terlalu muda atau terlalu tua
• Nutrisi pada saat kehamilan tidak terpenuhi
• Rahim yang abnormal
• Serviks yang lemah sehingga mudah terbuka
• Obesitas atau terlalu kurus.

Baca Juga: Susu Formula untuk Bayi Prematur: Pemilihan Susu dan Perawatan Botol Susu

Gejala Bayi Prematur

Tanda-tanda persalinan dini sama seperti persalinan biasa, hanya saja waktunya lebih cepat yaitu sebelum janin berusia 37 minggu. Gejala melahirkan prematur antara lain:

• Kontraksi (perut mengencang seperti kepalan) setiap 10 menit sekali bahkan lebih sering
• Keputihan Anda berubah menjadi lebih banyak, biasanya disertai dengan perdarahan
• Tekanan panggul, bayi terasa seperti menekan panggul Anda
• Sakit punggung
• Kram perut dengan atau tanpa diare
• Ketuban pecah sebelum waktunya dengan cara menyembur atau menetes.

Komplikasi Bayi Lahir Prematur

Semakin dini seorang bayi lahir, semakin besar kemungkinan mereka memiliki masalah medis. Bayi yang lahir prematur kemungkinan mengalami komplikasi berikut:

• Kesulitan bernapas
• Berat badan rendah
• Lemak tubuh rendah
• Ketidakmampuan untuk mempertahankan suhu tubuh
• Aktivitas terlalu lemah
• Permasalahan gerakan dan koordinasi
• Sulit makan
• Kulit terlalu pucat atau kuning
• Pendarahan otak dan paru-paru
• Gula darah rendah (hipoglikemia)
• Infeksi darah oleh bakteri
• Pneumonia
• Lubang yang tidak tertutup di pembuluh darah utama jantung (patent ductus arteriosus)
• Kekurangan sel darah merah (anemia)
• Sindrom gangguan pernapasan neonatal karena paru-paru kurang berkembang

Baca Juga: Waspada! Hubungan Stunting dengan Kejadian TBC dan Pneumonia pada Balita

Bentuk Bayi yang Terlahir Prematur

Bayi yang lahir prematur biasanya perkembangan tubuhnya tidak sempurna sehingga ketika besar memiliki ciri yang sedikit berbeda dengan bayi pada umumnya. Ciri tersebut, meliputi:

• Kulit. Kulit mungkin belum berkembang sepenuhnya, sehingga tampak berkilau, tembus cahaya, kering atau bersisik.
• Mata. Kelopak mata bayi prematur mungkin awalnya akan menyatu. Namun, dalam waktu 30 minggu dapat tumbuh seperti kelopak mata pada umumnya.
• Perkembangan yang belum matang. Bayi tidak dapat menyesuaikan suhu tubuh, pernapasan, atau detak jantungnya. Mereka mungkin berkedut menjadi kaku dan lemas pada awal kelahiran.
• Rambut. Bayi prematur mungkin memiliki sedikit rambut di kepalanya dibandingkan bayi yang terlahir normal. Namun, seiring berjalannya waktu rambut tersebut akan tumbuh lebat.
• Alat kelamin. Bayi prematur laki-laki dan perempuan memiliki alat kelamin yang belum matang yang mungkin terlihat berbeda dengan bayi cukup bulan. Organ seks bayi prematur mungkin terlihat lebih besar dari rata-rata.

Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur

Bayi prematur sering kali membutuhkan perawatan medis khusus di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Ruangan ini adalah bagian khusus dari rumah sakit untuk merawat bayi baru lahir yang mengalami gangguan kesehatan.

Di dalam NICU, tenaga medis akan merawat dan memantau bayi selama 24 jam penuh. Lamanya perawatan di ruang NICU berbeda-beda, tergantung kondisi setiap bayi. Beberapa bayi mungkin perlu mendapatkan perawatan di NICU selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Tim tenaga medis dapat membantu Anda memahami apa yang dibutuhkan dan seperti apa rencana perawatan bayi Anda nantinya. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan kepada dokter tentang kondisi dan perkembangan bayi Anda.

Baca Juga: Mencegah Bayi Lahir Prematur, Apa yang Harus Dilakukan Ibu Hamil?