Mengenal Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
By: Opie
Categories:
Mengenal Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Penulis: Anggita | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 6 Desember 2022
ARDS atau acute respiratory distress syndrome adalah kondisi saat alveoli di paru-paru Anda, mengalami penumpukan cairan. Saat hal tersebut terjadi, maka oksigen yang seharusnya mencapai darah akan berkurang.
Padahal, oksigen adalah kebutuhan yang penting untuk berbagai organ vital Anda. Oksigen dibutuhkan untuk otak, hati, ginjal, bahkan perut Anda untuk bekerja dengan baik. Jika organ tersebut kekurangan oksigen, maka organ bisa berhenti bekerja sehingga bisa mengancam jiwa Anda.
Baca Juga: Latihan dan Olahraga Pernapasan untuk Meningkatkan Fungsi Paru-Paru
Gejala ARDS
Saat mengalami ARDS, Anda akan mengalami berbagai gejala seperti:
- Sesak napas
- Bingung
- Otot melemah
- Jantung berdetak cepat
- Warna biru di kuku jari dan bibir
- Batuk
- Sakit di dada
- Demam
- Tekanan darah rendah
Penyebab ARDS
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya dan bahkan memperparah ADRS, yaitu:
1. COVID-19
Infeksi virus korona bisa mengakibatkan berbagai komplikasi pada organ tubuh Anda, salah satunya bisa mengakibatkan ARDS yang parah. ARDS ini yang akhirnya membuat para pasien membutuhkan ventilator sebagai alat bantu pernapasan.
ARDS bisa sangat fatal. Meskipun Anda sudah sembuh dari COVID-19, namun paru-paru Anda masih berbekas karena ARDS.
Ada beberapa hal yang bisa memengaruhi proses pemulihan anda dari kerusakan paru-paru, seperti:
- Tingkat keparahan virus
- Kondisi kesehatan Anda, jika Anda memiliki penyakit bawaan maka akan lebih sulit untuk sembuh
- Pengobatan yang Anda dapatkan
2. Sepsis
Sepsis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, namun juga bisa karena virus, jamur, maupun parasit. Sepsis terjadi karena tubuh Anda mengalami peradangan sehingga aliran darah berkurang dan bisa berujung pada kegagalan organ.
Jika Anda mengalami sepsis, maka Anda juga bisa mengalami ARDS. ARDS juga bisa disertai dengan gejala sepsis seperti demam.
3. Pneumonia berat
ARDS juga bisa disebabkan karena pneumonia yang parah. Pneumonia merupakan infeksi paru-paru Anda, sehingga jalur udara menjadi bengkak dan paru-paru terisi oleh cairan.
Selain pneumonia parah, pneumonia aspirasi juga bisa menyebabkan ARDS. Yaitu kondisi saat makanan atau cairan apapun turun ke tenggorokan dan masuk ke paru-paru, padahal semestinya turun ke kerongkongan dan perut. Efeknya, partikel tersebut berada di paru-paru dan membuat pneumonia.
4. Cedera kepala, dada, atau apapun yang bisa merusak paru-paru dan otak
Berbagai cedera akibat kecelakaan bisa langsung merusak paru-paru Anda, namun juga bisa mempengaruhi organ lainnya yang mengatur kerja paru-paru. Seperti jika Anda mengalami kecelakaan dan mencederai kepala Anda dan otak, sehingga bisa mempengaruhi bagian otak yang mengatur paru-paru.
5. Radang pankreas
Radang pankreas atau pankreatitis merupakan peradangan yang terjadi di pankreas Anda. Jika menjadi akut, maka pankreatitis bisa menyebabkan komplikasi seperti ARDS, yaitu kesulitan bernapas. Sebab, terjadi perubahan kimia di dalam tubuh yang bisa mempengaruhi fungsi paru-paru.
6. Menghirup zat berbahaya
Menghirup zat berbahaya adalah faktor yang bisa mengakibatkan munculnya ARDS. Misalnya jika Anda sering menghirup asap atau bahan kimia berbahaya, maka Anda bisa mengalami gejala seperti sulit untuk bernapas. Bahkan jika terjadi secara terus-menerus selama beberapa waktu, gejala bisa parah dan mengakibatkan kerusakan paru-paru.
7. Hampir tenggelam
Pernahkah Anda berenang dan hampir tenggelam? Jika iya, maka Anda bisa jadi terkena ARDS. Hal ini terjadi karena banyaknya air yang Anda telan. Jika kondisinya berat, maka Anda bisa saja membutuhkan penanganan dengan alat ventilator.
Maka itu, sebaiknya jangan anggap remeh tenggelam. Jika situasi ini membutuhkan observasi klinis, maka Anda perlu melakukannya untuk mengembalikan fungsi paru-paru Anda.
Diagnosis ARDS
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk mendiagnosis
- Pemeriksaan fisik
- Tes darah
- Tes oksimetri nadi
- X-ray dan CT scan
- Echocardiogram
Penanganan ARDS
Gejala ARDS bisa ringan dan parah. Namun jika gejala ARDS terjadi cukup parah, maka bisa mengakibatkan penyakit paru-paru yang perlu segera ditangani. Sehingga, biasanya ARDS ditangani di ruang ICU.
Biasanya, pasien ARDS diberikan alat bantu seperti ventilator untuk membantu bernapas. Namun jika gejalanya ringan, oksigen diberikan lewat masker atau kanula yang dipasang di hidung Anda.
Risiko ARDS
ARDS adalah penyakit yang berbahaya dan bisa mematikan, sehingga perlu dirawat dengan baik. Jika tidak, maka pasien ARDS bisa mengalami berbagai komplikasi, seperti:
- Gumpalan darah
- Kebingungan atau delirium
- Pelemahan otot
- Pneumotoraks
- Fibrosis paru-paru
- Gangguan stres pasca trauma
- Gangguan kecemasan
- https://gayasehatku.com/ketahui-jenis-jenis-tes-depresi/Depresi
- Kematian
Baca Juga: Cairan di Paru-paru: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
SumberCleveland Clinic. (2020). Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS): Symptoms, Treatment. my.clevelandclinic.org
Cleveland Clinic. (2019). Sepsis: Causes, Symptoms, Treatment & Prevention. my.clevelandclinic.org
Johns Hopkins Medicine. (2021). COVID-19 Lung Damage. www.hopkinsmedicine.org
Cleveland Clinic. (2020). Pneumonia: Symptoms, Treatment, Causes & Prevention. my.clevelandclinic.org
National Library of Medicine. [Acute respiratory distress syndrome after near-drowning (author’s transl)]. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov
Mayo Clinic. (2021). Pancreatitis – Symptoms and causes. www.mayoclinic.org