Penyebab dan Gejala Pneumotoraks yang Perlu Anda Ketahui

Penyebab dan Gejala Pneumotoraks yang Perlu Anda Ketahui

Penulis: Elma | Editor: Handa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 16 Maret 2023

 

Pneumotoraks adalah istilah medis untuk menggambarkan kondisi paru-paru manusia yang mengempis dan tidak bisa mengembang. Hal ini terjadi karena adanya pengumpulan udara atau gas dalam rongga pleura, yang berada antara paru-paru dan toraks.

Jika penyakit ini tidak ditangani secara serius dan tepat, kondisi ini kemungkinan dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya.Pneumotrax bisa terjadi karena adanya cedera pada dinding dada atau ruptur di jaringan paru, sehingga mengakibatkan paru-paru kolaps karena perubahan tekanan udara (menekan paru-paru).

Penyebab Pneumotoraks

Berdasarkan penyebabnya, pneumotoraks dibagi dua, yaitu Pneumotoraks trauma dan Pneumotoraks spontan. Penyebab utama Pneumotoraks trauma adalah karena adanya luka pada dinding dada maupun paru-paru. Luka ini biasanya disebabkan oleh gejala di luar tubuh, misalnya:

  • Tulang rusuk patah akibat kecelakaan
  • Adanya luka yang menembus hingga dada, bisa saja karena tembakan atau tusukan
  • Pernah menjalani prosedur-prosedur medis yang dapat mencederai paru-paru, seperti pemasangan central line, pemakaian ventilator, biopsi jaringan paru, dan CPR.
  • Dada mendapatkan hantaman yang sangat keras
  • Cedera saat berolahraga

Sementara itu, penyebab terjadinya pneumothorax spontan berhubungan dengan riwayat penyakit paru-paru, seperti:

  • Pecahnya kista atau kantong kecil (bleb) pada permukaan paru
  • Adanya riwayat tumor atau kanker paru-paru
  • Penderita penyakit paru-paru obstruktif kronis
  • Infeksi paru, seperti tuberkulosis (TBC) serta pneumonia jenis tertentu
  • Penderita asma
  • Endometriosis toraks
  • Fibrosis paru

Selain itu, latihan fisik secara berlebihan dapat mendorong terjadinya pneumotoraks. Komplikasi kondisi paru-paru seperti asma dan chronic obstructive pulmonary disease juga dapat memicu kondisi ini.

Baca Juga : Ketahui Penyebab Paru-Paru Basah dan Gejalanya

Faktor Risiko Pneumotoraks

Kasus pneumotoraks banyak terjadi pada orang muda dengan rentang usia 20–30 tahun. Kondisi ini sering dialami oleh mereka yang memiliki postur tubuh kurus dan tinggi. Beberapa faktor risiko yang membuat seseorang lebih rentan terhadap pneumotoraks adalah:

  • Pria memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumotoraks dibanding dengan wanita
  • Orang yang sedang menderita atau memiliki riwayat penyakit paru
  • Perokok sangat rentan terhadap pneumotoraks karena dinding bleb dapat menjadi tipis akibat paparan asap rokok
  • Faktor genetik karena beberapa jenis pneumotoraks bisa disebabkan oleh faktor keturunan
  • Adanya faktor-faktor lingkungan dan pekerjaan, seperti silicosis.
  • Terpapar perubahan tekanan atmosfer dan cuaca yang ekstrim
  • Risiko terkena pneumotoraks juga meningkat pada orang yang menggunakan alat bantu pernapasan
  • Pernah mengalami pneumotoraks sebelumnya
  • Olahraga ekstrem yang berisiko tinggi dan aktivitas fisik berlebihan

Gejala Pneumotoraks

Gejala yang disebabkan oleh pneumotoraks terkadang berbeda-beda pada setiap orang. Gejala-gejala pneumotoraks traumatik dan spontan hampir tidak ada perbedaan, tetapi gejala pneumotoraks traumatik cenderung muncul pada saat trauma terjadi, atau tidak lama sesudahnya.

Namun, pada umumnya pasien pneumotoraks mengeluh sesak na[as dan adanya rasa nyeri di dada yang akan semakin berat saat bernapas. Serangan mendadak nyeri dada sering merupakan gejala pertama dan semakin sakit karena dapat menjalar ke bahu dan leher.

Gejala lain yang dirasakan oleh penderita pneumotoraks, yaitu:

  • Keringat dingin
  • Ada sensasi tertarik (tightness) di dada
  • Napas tak beraturan
  • Denyut jantung yang cepat
  • Bauk
  • Kelelahan

Pada kasus tertentu, kulit mungkin tampak berwarna kebiruan (dalam istilah medis disebut cyanosis) yang disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen di dalam darah. Dalam kondisi gawat darurat, penderita pneumotoraks bisa mengalami sesak napas yang semakin berat, kesadaran yang lama kelamaan akan menurun, dan tekanan darah juga akan turun hingga penderita bisa syok.

Bila tidak ditangani dengan cepat, kemungkinan nyawa penderita tidak tertolong sangat besar. Untuk itu, Anda tidak boleh menyepelekan kondisi ini.

Baca Juga : Kanker Paru-paru Lebih Sering Menyerang Pria atau Wanita?

Sumber