Cairan di Paru-paru: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Cairan di Paru-paru: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 31 Januari 2023

 

Cairan di paru-paru atau dalam bahasa medis dikenal sebagai edema paru adalah kondisi di mana jaringan dan kantung udara di dalam paru-paru mengalami penumpukan cairan. Kelebihan cairan pada paru-paru ini dapat menghambat proses respirasi, yakni memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida.

Ketika kondisi ini terjadi, penderitanya bisa mengalami gagal napas sehingga dapat mengakibatkan masalah medis serius dan mengancam jiwa.

Baca Juga: Latihan dan Olahraga Pernapasan untuk Meningkatkan Fungsi Paru-Paru

Penyebab paru-paru terendam cairan

Ada beberapa kemungkinan penyebab paru-paru terendam cairan, antara lain:

1. Gagal jantung kongestif

Penyebab paling umum dari edema paru adalah gagal jantung kongestif. Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat lagi memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh.

Kondisi ini menciptakan cadangan tekanan di pembuluh darah kecil paru-paru, yang menyebabkan pembuluh darah mengeluarkan cairan.

Dalam tubuh yang sehat, paru-paru akan mengambil oksigen dari udara yang Anda hirup dan memasukkannya ke dalam aliran darah. Namun, ketika cairan mengisi paru-paru Anda, paru-paru tidak bisa memasukkan oksigen ke dalam aliran darah sehingga menghilangkan sisa oksigen dalam tubuh.

2. Kondisi medis lainnya

Kondisi medis lain yang kurang umum dapat menyebabkan edema paru meliputi:

  • Serangan jantung, atau penyakit jantung lainnya
  • Katup jantung bocor, menyempit, atau rusak
  • Tekanan darah tinggi mendadak
  • Radang paru-paru
  • Gagal ginjal
  • Kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi parah
  • Sepsis darah yang parah, atau keracunan darah akibat infeksi.

3. Faktor eksternal

Beberapa faktor eksternal juga bisa memberikan tekanan ekstra pada jantung dan paru-paru sehingga menyebabkan edema paru. Faktor luar tersebut termasuk:

  • Paparan ketinggian tinggi
  • Penggunaan obat-obatan terlarang atau overdosis obat
  • Kerusakan paru-paru akibat menghirup racun
  • Trauma berat
  • Cedera besar
  • Hampir tenggelam.

Gejala paru-paru terendam cairan

Edema paru bisa terjadi secara akut atau mendadak. Adapun gejala yang muncul saat penderita mengalami edema paru akut termasuk:

  • Sesak napas tiba-tiba, terutama setelah melakukan aktivitas atau saat berbaring
  • Merasa seperti sedang tenggelam
  • Kesulitan bernapas disertai keringat hebat
  • Merasa cemas
  • Napas dengan suara mengi, terengah-engah, atau seperti bergelembung
  • Batuk berdarah, ludah berbusa
  • Kulit pucat biru atau abu-abu
  • Merasa pusing, lemah, penurunan tekanan darah
  • Detak jantung yang cepat atau berdebar (palpitasi).

Edema paru akut tergolong sebagai kondisi darurat yang bisa berakibat fatal. Karena itu, segera cari pertolongan medis jika Anda menemukan seseorang yang mengalami gejala-gejala di atas.

Sementara itu, orang dengan riwayat edema paru-paru kronis atau terjadi dalam jangka panjang, gejalanya bisa meningkat atau berkurang seiring waktu. Hal ini tergantung pada kondisi penderita menjadi lebih baik atau semakin buruk.

Adapun gejala umum edema paru kronis termasuk:

  • Dispnea atau napas pendek
  • Ortopnea (kesulitan bernapas saat berbaring)
  • Dispnea nokturnal paroksismal (kesulitan napas atau batuk saat malam sehingga menyebabkan terbangun)
  • Kelelahan
  • Edema kaki (pembengkakan)
  • Penambahan berat badan (karena akumulasi cairan).

Diagnosis

Melakukan diagnosis edema paru dengan cepat sangat penting, terutama mengetahui penyebab utamanya. Hal ini berkaitan dengan perawatan atau tindakan yang diperlukan pasien.

Untuk melakukan diagnosis, beberapa tes perlu Anda lakukan mulai dari pemeriksaan riwayat penyakit. Terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, keracunan atau infeksi, emboli paru-paru, hingga penggunaan obat-obatan tertentu.

Selain memeriksa riwayat kesehatan, dokter juga mungkin akan melakukan rontgen dada, pemeriksaan fisik, dan mengukur kadar oksigen dalam darah.

Perawatan atau Terapi paru-paru terendam cairan

Penanganan edema paru biasanya berdasarkan penyebabnya. Apakah karena masalah jantung, obat-obatan, atau hal lain. Maka dari itu, beberapa tes, seperti elektrokardiogram dan echocardiogram, mungkin akan dilakukan.

Namun secara umum, tujuan pengobatan edema paru untuk mengurangi penumpukan cairan di paru-paru dan mengembalikan kadar oksigen darah. Karena itu, terapi oksigen hampir selalu diberikan pada pasien segera. Sementara itu, jika ada tanda-tanda gagal jantung, pemberian obat diuretik juga dilakukan.

Dokter juga bisa merekomendasikan terapi obat-obatan, seperti nitrat untuk melebarkan pembuluh darah sehingga mengurangi tekanan di dalam jantung.

Bila kadar oksigen darah tetap sangat rendah meskipun tindakan tersebut dilakukan, ventilasi mekanis mungkin diperlukan. Ventilasi mekanis berguna untuk meningkatkan tekanan udara di dalam paru-paru dan mendorong beberapa cairan yang menumpuk.

Ingatlah bahwa pengobatan edema paru tergantung pada tingkat keparahan kasus Anda. Jika Anda memiliki kasus sedang dan menerima perawatan dengan cepat, Anda bisa sembuh total. Kasus edema paru yang parah bisa berakibat fatal jika Anda menunda pengobatan.

Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter secara teratur, dan dapatkan bantuan medis segera jika Anda mengalami salah satu gejala edema paru.

Baca Juga: Ketahui Cara Penanganan Edema

Sumber

Mayo Clinic. Pulmonary Edema. www.mayoclinic.org

Medlineplus. (2021). Pulmonary Edema. www.medlineplus.gov

Verywell health. (2020). Why Pulmonary Edema Is a Problem. www.verywellhealth.com

WebMD. (2020). Pulmonary Edema: Types, Causes, Symptoms, Treatment, and Diagnosis. www.webmd.com