Masalah Kesehatan yang Bisa Dideteksi Melalui USG

Masalah Kesehatan yang Bisa Dideteksi Melalui USG

Penulis: Dea | Editor: Umi

USG merupakan tes pencitraan diagnostik non invasif (dilakukan di luar tubuh). Tes tersebut menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk membentuk gambar atau video real-time dari organ dalam atau jaringan lain, misalnya pembuluh darah. Gambar yang dihasilkan dari USG bernama sonogram.

Penggunaan USG yang paling umum adalah untuk wanita hamil. Namun, tes ini juga mampu mengetahui segudang kondisi berbahaya pada tubuh Anda.

Baca Juga: Kenali Jenis-jenis USG Kehamilan dan Kegunaannya

Bila dibandingkan dengan MRI, X-Ray, dan CT scan, USG merupakan cara pencitraan yang sangat efektif dengan teknik diagnostiknya yang unik. Terdapat beberapa gangguan umum serius yang bisa dideteksi dengan tes ini, yaitu:

1. Kanker

USG mampu memperlihatkan gambar sebagian penyakit jaringan lunak yang tidak tampak dengan jelas di sinar-x. Ini juga berguna untuk membedakan kista berisi cairan dari tumor padat.

Tes ini bisa dilakukan dengan cepat, dan mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan teknik pencitraan yang lain, karena pasien tidak perlu takut terpapar radiasi.

Dokter sering menggunakan USG untuk mengerjakan biopsi yang dituntun jarum melalui layar, sehingga dokter bisa melihat jarum tersebut bergerak memasuki tumor. Selain itu, ada jenis USG lain, yaitu USG doppler yang berfungsi menyinari darah yang mengalir melalui pembuluh darah.

Karena itulah, USG sangat membantu karena gambar aliran darah pada jaringan yang normal berbeda dengan yang mengalir lewat tumor. USG Color Doppler bisa mempermudah dokter untuk mendeteksi kanker yang telah merebak ke pembuluh darah, terutama di hati dan pankreas.

2. Penyakit jantung

Ketika ekokardiografi (USG Jantung) berlangsung, transduser mengantarkan gelombang yang dipantulkan dari jantung. Gambar yang dihasilkan berperan untuk memeriksa penyakit jantung, sehingga bisa membuat USG menjadi alat yang sangat efektif untuk mendeteksi gangguan jantung.

Stres ekokardiografi digunakan ketika jantung sedang berada di bawah tekanan fisik, misalnya berolahraga. Memastikan tingkat stres jantung ketika berolahraga bisa sangat dibutuhkan untuk mengendalikan gangguan jantung.

3. Stroke

USG karotis diterapkan untuk mengevaluasi potensi stroke pada pasien. Darah dicek melalui arteri karotis di leher untuk mengecek stenosis. Bila stenosis terdeteksi oleh USG, maka stroke bisa muncul.

4. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik timbul saat sel telur yang sudah dibuahi berada di luar rahim. Kondisi ini merupakan pemicu utama kematian ibu di trimester pertama.

Jika tidak segera ditangani, kehamilan ektopik bisa menimbulkan sakit perut yang parah dan perdarahan. Masalah yang lebih serius termasuk rusaknya tabung secara permanen atau kematian bisa terjadi. Maka dari itu, USG pada usia kehamilan 8-10 minggu wajib dilakukan.

5. Pembesaran jantung

USG bisa diterapkan untuk mendiagnosis kardiomegali atau pembesaran jantung. Pembesaran jantung yang tidak terdeteksi bisa memicu gagal jantung, pembekuan darah, atau henti jantung.

Anda harus melakukan USG bila mengalami sesak napas, detak jantung yang tidak normal, dan pembengkakan yang muncul di tubuh secara bersamaan.

6. Gangguan tiroid

Terkadang dokter menerapkan USG untuk mendeteksi masalah yang berkaitan dengan tiroid, seperti perkembangan atau aktivitas yang tidak normal.

Tes ini juga bisa membantu dokter menentukan apakah nodul tiroid membutuhkan biopsi.

7. Fibroid rahim

Fibroid dan kondisi lain yang berkaitan dengan sistem reproduksi wanita bisa terlihat di USG. USG bisa membantu dokter untuk mendapatkan sumber nyeri panggul.

8. Benjolan payudara

Melalui USG pemeriksaan payudara juga bisa dilakukan. Cara ini bertujuan menangani benjolan payudara dan masalah payudara lainnya.

Dokter menggunakan USG untuk mengevaluasi benjolan payudara, apakah benjolan tersebut kista atau tumor padat. Ini juga bisa membantu dalam menetapkan ukuran benjolan.

Baca Juga: Prosedur dan Manfaat Tes CRP

Prosedur USG

Persiapan USG sendiri bervariasi dan bergantung pada bagian tubuh mana yang akan dipindai. Tim medis biasanya menyuruh Anda untuk melepas jenis pakaian tertentu atau menggantinya dengan pakaian rumah sakit.

Ketika hendak melakukan pemindaian, Anda akan berbaring dalam posisi miring atau terlentang di atas meja yang nyaman. Biasanya USG membutuhkan waktu 30 menit hingga 1 jam. Sonografer atau ahli USG akan mengerjakan:

  • Mengoleskan gel: sonografer akan menerapkan gel pada kulit yang akan dipindai. Gel tersebut tidak berbahaya bagi kulit dan juga tidak membuat pakaian Anda kotor.
  • Menggunakan pemindai: sonografer menggerakkan alat genggam di atas gel. Pemindai bisa bergerak di kulit atau di dalam tubuh Anda.
  • Meminta Anda untuk diam: sonografer biasanya menyarankan Anda untuk menahan napas selama beberapa detik. Bersikap diam bisa membantu mendapatkan kualitas gambar yang lebih baik.
  • Membersihkan kulit Anda: sonografer akan membersihkan sisa gel yang ada di kulit Anda.

Baca Juga: Pahami Beberapa Hal tentang Hasil Tes SGOT dan SGPT

Sumber

Better Health Channel. Ultrasound Scan. www.betterhealth.vic.gov.au

Cleveland Clinic. (2020). Your Ultrasound Test. my.clevelandclinic.org

Envision Radiology. What Can an Ultrasound Detect?. www.envrad.com

Probo Medical. (2017). Five Life-Threatening Conditions Ultrasound Imaging Can Detect. www.probomedical.com

Tricity Healthcare. (2019). What Health Issues Can An Ultrasound Scan Detect?. www.tricityhealthcare.in