Kista Payudara: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Kista Payudara: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 7 November 2022

Kista payudara (breast cyst) merupakan sebuah benjolan berbentuk oval atau bulat yang berisi cairan, tumbuh di jaringan payudara, dan biasanya tidak bersifat ganas atau jinak.

Kista payudara bersifat jinak karena tidak mengandung sel kanker dan bisa menyerang salah satu atau kedua payudara. Saat diraba, kista payudara terasa lembek seperti balon berisi air dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri tergantung ukurannya.

Kista payudara tidak memerlukan pengobatan, kecuali jika kista berukuran besar dan menyebabkan nyeri atau rasa tidak nyaman. Pertumbuhannya sendiri dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam siklus menstruasi.

Kendati bisa terjadi pada wanita dari segala usia, umumnya kondisi ini diderita oleh wanita menjelang masa menopause pada usia antara 35 hingga 50 tahun, khususnya pada wanita pascamenopause yang mendapatkan terapi pengganti hormon.

Baca Juga: Ada Benjolan pada Payudara? Ini Beberapa Faktor Penyebabnya

Gejala Kista Payudara

Gejala utama kista payudara adalah munculnya benjolan yang terasa pada payudara. Jika menemukan benjolan yang Anda curigai sebagai kista payudara, pastikan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui dengan pasti jenis dan penyebab munculnya benjolan tersebut.

Adapun beberapa karakteristik benjolan kista payudara adalah:

• Bentuk benjolan umumnya bulat atau lonjong dan terasa mudah digoyangkan.
• Keluar cairan jernih, kuning, dan berwarna coklat tua dari puting susu.
• Saat Anda menekan dengan tangan, area benjolan di payudara akan terasa lembek.
• Benjolan yang ada di payudara terlihat makin besar menjelang datang bulan dan kembali mengecil setelah menstruasi.

Baca Juga: Ciri-ciri Payudara Normal dan Sehat

Penyebab dan Jenis Kista Payudara

Penyebab munculnya kista payudara belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Tetapi, kista payudara tumbuh atau berkembang akibat adanya akumulasi cairan di dalam kelenjar payudara.

Perubahan hormon, khususnya dalam siklus menstruasi setiap bulan, juga berkaitan dengan munculnya kista karena pengaruh tingginya hormon estrogen. Tingginya hormon tersebut diduga memicu perubahan jaringan dan kelenjar payudara sehingga membentuk kista.

Untuk jenisnya, kista payudara dapat ditentukan berdasarkan ukurannya. Berikut adalah penjelasannya:

• Macrocyst. Kista ini berukuran cukup besar dengan diameter sekitar 2 inci (5,1 sentimeter). Jenis kista ini bisa menekan jaringan sekitar dan menimbulkan nyeri.
• Microcyst. Kebalikan macrocyst, microcyst merupakan kista berukuran sangat kecil sehingga tidak bisa dirasakan. Namun kista jenis ini bisa dilihat melalui X-ray payudara (mammogram) atau ultrasound (USG).

Diagnosis dan Pemindaian Kista Payudara

Tidak semua benjolan pada payudara merupakan kista, jadi diperlukan diagnosis dari dokter lewat pemeriksaan gejala dan riwayat kesehatan Anda untuk memastikan kondisi ini.

Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan lain pada benjolan yang tumbuh di payudara, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik secara keseluruhan.

Pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis juga akan dilakukan, meliputi:

• Pemindaian payudara

Pemeriksaan lanjutan ini dilakukan dengan metode mamografi atau USG payudara. Beda kedua metode tersebut adalah mammografi berguna mendeteksi adanya pemadatan jaringan atau perubahan pada kelenjar payudara, sedangkan USG payudara membantu dokter memastikan benjolan tersebut kista atau tumor payudara.

• Aspirasi jarum halus

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengambil cairan di dalam benjolan payudara dengan cara memasukkan jarum ke dalamnya.

Untuk memastikan jarum bisa masuk dengan tepat, umumnya pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan USG.

Pemeriksaan tambahan lainnya, seperti biopsi payudara mungkin dilakukan tergantung jenis cairan yang keluar dari aspirasi jarum halus.

Cara Mengobati Kista Payudara

Umumnya tidak ada pengobatan yang diperlukan untuk mengobati kista payudara sederhana (kista yang berisi cairan dan tidak menimbulkan gejala apapun).

Namun, jika kista terasa nyeri, tidak hilang dengan sendirinya, terasa lebih kencang atau menyebabkan perubahan kondisi kulit, ada beberapa jenis pengobatan yang bisa Anda lakukan, yaitu:

• Mengompres payudara. Pengobatan awal yang bisa dilakukan di rumah ini membantu meredakan rasa nyeri yang timbul karena kista. Anda bisa mengompres payudara menggunakan air hangat atau air dingin.
• Pakai bra yang menopang payudara dengan nyaman. Rasa tidak nyaman karena kista payudara bisa Anda atasi dengan tips ini.
• Batasi konsumsi kafein. Kafein berhubungan dengan pengobatan kista payudara karena pada beberapa penderita, menghindari konsumsi kafein dapat mengurangi rasa nyeri akibat kista.
• Mengonsumsi obat pereda nyeri. Jenis obat pereda nyeri dijual bebas yang bisa Anda konsumsi adalah paracetamol.
• Terapi hormon. Pengobatan ini dilakukan saat kista tidak kunjung hilang, makin besar, dan mulai mengganggu kenyamanan. Terapi hormon merupakan metode yang dikhususkan untuk penderita kista payudara dengan tingkat keparahan tinggi. Contoh obat yang dipakai dalam terapi yang memiliki efek samping signifikan ini adalah tamoxifen atau KB.
• Aspirasi jarum halus. Seperti yang disebutkan sebelumnya, pengambilan cairan kista menggunakan jarum halus ini dilakukan untuk menyedot seluruh cairan di dalam payudara. Bukan hanya sekali, metode pengobatan ini mungkin perlu dilakukan beberapa kali karena kemungkinan kista bisa tumbuh kembali.
• Operasi. Pengobatan dengan operasi menjadi pilihan jika kista payudara hilang timbul selama berbulan-bulan, terdapat darah pada cairan kista, atau benjolan kista payudara dikhawatirkan ganas (kanker).

Baca Juga: 10 Fakta Unik Tentang Payudara Wanita