Pahami Beberapa Hal tentang Hasil Tes SGOT dan SGPT

Pahami Beberapa Hal tentang Hasil Tes SGOT dan SGPT

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 12 Desember 2022

 

Tes SGPT dan SGOT umumnya dilakukan untuk mengetahui kondisi dari organ hati. Di mana tes darah ini umum untuk memeriksakan atau cek kesehatan. Serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) merupakan dua jenis enzim yang dihasilkan secara alami oleh tubuh.

Kedua enzim tersebut bekerja untuk membantu organ hati untuk mencerna protein dan lemak. Selain terdapat pada hati, kedua enzim ini juga berada di organ lain meliputi jantung, ginjal, otot, hingga otak.

Selain itu, tes ini juga dapat mendeteksi apakah organ hati masih berfungsi dengan normal atau justru mengalami kerusakan. Hal ini dapat Anda ketahui melalui nilai kadar SGOT dan SGPT Anda.

Nilai normal SGOT dan SGPT

Saat dalam kondisi normal, hasil tes SGOT dan SGPT Anda akan menunjukkan kisaran kadar nilai sebagai berikut.

  • SGOT: 5 sampai 40 unit/ liter serum (IU/L).
  • SGPT: 7 sampai 56 unit/liter serum (IU/L).

Perlu Anda ketahui, kisaran nilai kadar SGOT dan SGPT ini bisa saja berbeda-beda, tergantung pada teknik uji sampel oleh masing-masing laboratorium. Biasanya, pihak laboratorium akan mencantumkan nilai rujukan normal di lembar hasil tes.

Namun, bila nilai kadar Anda melebihi dari Angka tersebut, ada kemungkinan bahwa Anda sedang menderita gangguan fungsi hati atau penyakit lainnya.

Faktor meningkatnya kadar SGOT dan SGPT

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar SGOT dan SGPT, meliputi:

  • Sering mengonsumsi alkohol.
  • Menderita penyakit Celiac.
  • Penderita penyakit otot pada rangka.
  • Beberapa kasus pada penyakit hipertiroid.

Prosedur tes SGOT dan SGPT

Umumnya, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani serangkaian tes fungsi hati ini apabila Anda mengalami gejala-gejala dari penyakit liver.

Terdapat beberapa gejala umum yang mungkin timbul, meliputi:

  • Mual dan muntah.
  • Urine berwarna gelap.
  • Nyeri perut di bagian kanan atas.
  • Penyakit kuning (jaundice).

Adapun prosedur dari tes SGOT dan SGPT adalah sebagai berikut.

  • Petugas laboratorium akan meminta Anda untuk duduk dengan rileks di kursi.
  • Saat pemeriksaan, petugas akan mengikat lengan Anda dengan tali elastis, lalu mensterilkan kulit Anda dengan alkohol swab. Setelah itu, petugas juga akan mengambil sampel darah dari pembuluh darah dengan jarum suntik.
  • Sebaiknya Anda tetap rileks selama tes berlangsung, agar otot tidak tegang selama pengambilan darah.
  • Sampel darah Anda akan diproses menggunakan beberapa alat di laboratorium. 

Biasanya setelah menjalani tes SGOT dan SGPT, hasil tes fungsi liver dapat Anda ketahui setelah beberapa hari. Cepat atau lambatnya hasil tes tergantung dari proses laboratorium tempat Anda menjalani tes darah.

Baca Juga : Tips Diet dan Gaya Hidup untuk Penderita Penyakit Hati

Risiko tes SGOT dan SGPT

Tes SGOT dan SGPT umumnya tidak memunculkan risiko. Kalaupun ada, biasanya akan memunculkan beberapa kondisi berikut. 

  • Berdarah
  • Memar
  • Nyeri di bagian yang disuntikkan
  • Infeksi
  • Pusing
  • Pingsan

Meskipun risiko yang akan muncul sangat rendah, sebaiknya Anda mengonsumsi air putih lebih banyak untuk meminimalisir terjadinya pusing atau pingsan.

Jika Anda merasa pusing atau bahkan tidak sadarkan diri usai melakukan pemeriksaan, segera konsultasi ke petugas kesehatan. Biasanya, petugas akan menyarankan Anda untuk tetap duduk dan minum air putih hingga kondisi tubuh Anda kembali normal.

Hasil tes SGOT dan SGPT di atas normal

Ketika hasil tes Anda menunjukkan angka melebihi kadar normal, artinya terdapat kerusakan pada salah satu organ atau otot yang mengandung kedua enzim tersebut.

Umumnya, dokter akan melakukan serangkaian tes lanjutan untuk mengetahui penyebab dari tingginya kadar SGOT dan SGPT dalam tubuh Anda.

Adapun beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan kerusakan organ hati, meliputi:

  • Trauma vaskuler (trauma pada pembuluh darah)
  • Kerusakan organ hati karena racun. Umumnya disebabkan karena penggunaan obat-obatan yang dijual bebas secara berlebihan.
  • Hepatitis A atau hepatitis B akut.

Sedangkan jika hasil tes SGPT di atas normal, dapat diindikasikan bahwa terdapat gangguan pada fungsi hati. Adapun penyebab dari tingginya kadar SGPT dapat berupa:

  • Peradangan pada organ hati (hepatitis)
  • Terbentuknya jaringan parut pada organ hati (sirosis)
  • Kematian jaringan pada organ hati
  • Tumor atau kanker hati
  • Diabetes melitus
  • Radang pankreas (pankreatitis)
  • Kekurangan suplai darah ke organ hati
  • Penumpukan zat besi dalam tubuh (hemokromatosis)
  • Infeksi yang disebabkan virus Epstein-Bar (mononucleosis)
  • Pecandu alkohol

Perlu Anda ketahui, hasil tes ini tidak bisa Anda gunakan untuk menentukan tingkat keparahan dari kerusakan dan prognosis fungsi hati.

Dokter juga tidak bisa menentukan seberapa parah penyakit yang Anda derita melalui tes SGOT dan SGPT. Artinya, dokter perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Meski demikian, hasil tes SGOT dan SGPT dapat bermanfaat untuk menentukan pemeriksaan dan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda.

Baca Juga : Ketahui, Cara Menurunkan Kadar SGOT dan SGPT

Sumber

Healthline. (2018). SGOT Test. www.healthline.com

Healthline. (2021). ALT (Alanine Aminotransferase) Test. www.healthline.com

MedicineNet. (2021). Liver Function Tests (Normal, Low, and High Ranges & Results). www.medicinenet.com

WebMD. (2021), What Is an Aspartate Aminotransferase (AST) Test?. www.webmd.com