Prosedur dan Manfaat Tes CRP

Prosedur dan Manfaat Tes CRP

Penulis: Dita | Editor: Umi

Darah bisa menjadi sumber informasi yang berharga untuk mengetahui kondisi kesehatan kita. Salah satu tes yang dilakukan dengan menggunakan media darah adalah tes CRP.

Tes CRP atau C-reactive Protein dilakukan untuk mengukur konsentrasi CRP, protein yang diproduksi oleh hati lewat darah. Selama episode peradangan akut, kronis, atau infeksi, hati Anda akan merespon dengan melepaskan CRP ke dalam aliran darah.

CRP sendiri berinteraksi dengan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang membantu menghilangkan pathogen, seperti virus dan bakteri dari dalam tubuh. Karena itu, tingkat CRP akan cenderung meningkat ketika terjadi inflamasi di dalam tubuh.

Baca Juga: Ketahui Fungsi Tes Hematologi Lengkap dan Prosedurnya

Mengapa Tes Ini Dilakukan?

Dokter mungkin akan menyarankan Anda menjalani tes CRP untuk memeriksa adanya peradangan di dalam tubuh karena infeksi, radang kronis, atau untuk menilai risiko Anda mengalami penyakit jantung.

Meskipun tes ini dapat mendeteksi peradangan, tetapi tidak bisa menunjukkan di mana lokasi peradangannya dan apa penyebabnya. Maka dari itu, tes ini hanya dianggap sebagai indikator umum, bukan tes khusus.

Tes CRP dapat digunakan untuk menemukan atau memantau kondisi yang menyebabkan peradangan. Beberapa di antaranya adalah:

  • Infeksi bakteri, seperti sepsis. Kondisi sepsis yang parah bisa mengancam jiwa
  • Infeksi jamur
  • Penyakit radang usus atau gangguan yang menyebabkan pembengkakan dan perdarahan di usus
  • Gangguan autoimun, seperti lupus atau rheumatoid arthritis
  • Infeksi tulang yang disebut osteomyelitis.

Tes darah lain yang sering dilakukan bersamaan dengan tes CRP dikenal sebagai ESR atau tes sed. Sama seperti CRP, tes ini juga dilakukan untuk mencari tahu ada atau tidaknya inflamasi di dalam tubuh.

Baik CRP maupun ESR menghasilkan informasi yang sifatnya non-spesifik terkait peradangan atau inflamasi. Satu hal yang paling membedakan antara keduanya adalah perubahan bisa lebih cepat dideteksi dengan menggunakan CRP dibandingkan ESR.

Misalnya saja tingkat CRP Anda mungkin akan turun ke tingkat yang normal setelah pengobatan infeksi yang berhasil lebih cepat. Sementara ESR nilainya akan tetap meningkat dalam waktu yang lebih lama.

Tes CRP untuk Penderita Penyakit Jantung

Selain karena infeksi atau inflamasi, dalam kasus tertentu tes CRP juga dilakukan pada penderita penyakit jantung. Tingkat hs-CRP (high sensitivity CRP) yang tinggi dalam darah ternyata berkaitan dengan peningkatan risiko serangan jantung.

Orang dengan tingkat hs-CRP yang tinggi dan pernah mengalami serangan jantung sebelumnya, memiliki kemungkinan lebih besar untuk kembali mengalami serangan jantung dibanding mereka yang memiliki hs-CRP normal.

Baca Juga: Mengenal Pemeriksaan HbA1C untuk Diabetes

Bagaimana Prosedur Tes CRP Dilakukan?

Dokter biasanya akan menyarankan tes CRP jika seseorang menunjukkan gejala infeksi bakteri yang serius. Gejalanya meliputi demam, panas dingin, napas cepat, detak jantung cepat, mual, dan muntah.

Kalau Anda sudah pernah didiagnosis dengan masalah infeksi atau penyakit kronis, tes ini juga akan dilakukan untuk memantau perkembangan perawatan yang dilakukan. Tingkat CRP yang menurun bisa menjadi tanda bahwa pengobatan inflamasi yang Anda lakukan mulai bekerja dengan baik.

Untuk melakukan tes, dokter atau tenaga kesehatan yang bertugas akan mengambil sampel darah dari pembuluh vena di lengan Anda dengan menggunakan jarum kecil. Setelah jarum dimasukkan, sejumlah kecil darah akan dikumpulkan ke dalam tabung reaksi atau vial.

Anda mungkin akan merasakan sedikit sakit saat jarum masuk lewat permukaan kulit. Proses ini biasanya memakan waktu kurang dari lima menit.

Dalam kondisi yang normal, sangat sedikit CRP yang bisa terdeteksi. Meskipun seiring bertambahnya usia, tingkat CRP dalam darah memang akan meningkat.

Jika hasil pemeriksaan Anda di bawah 10 mg/L, maka artinya tingkat CRP Anda normal. Sebaliknya, jika hasilnya di atas nilai normal tersebut, itu bisa menjadi indikasi adanya inflamasi atau peradangan yang terjadi dalam tubuh Anda.

Apakah Ada Risiko dari Prosedur Ini?

Pada dasarnya proses pengambilan darah dalam tes CRP sangat aman dan jarang menimbulkan efek samping. Anda mungkin akan merasakan sedikit sakit atau bengkak di area bekas pengambilan sampel darah. Namun, biasanya gejala tersebut akan segera menghilang dengan sendirinya.

Baca Juga: Memahami Prosedur dan Pemeriksaan Tes Laju Endap Darah (ESR)

Sumber

Lab Tests Online (2019). C-Reactive Protein (CRP). www.labtestsonline.org

Mayo Clinic (2021). C-Reactive Protein Test. www.mayoclinic.org

Medline Plus (2020). C-Reactive Protein (CRP) Test. www.medlineplus.gov

Verywell Health (2020). What Is a C-Reactive Protein (CRP) Test?. www.verywellhealth.com