7 Macam Manfaat Yogurt bagi Kesehatan

7 Macam Manfaat Yogurt bagi Kesehatan

Penulis: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 21 September 2022

Yogurt merupakan salah satu produk turunan susu yang dibuat melalui proses fermentasi dengan bibit bakteri Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii ssp.

Yogurt sering dikaitkan dengan kesehatan tulang dan kesehatan pencernaan. Beberapa orang bahkan mengklaim bahwa produk fermentasi ini juga mampu mendukung penurunan berat badan.

Tak perlu ragu untuk mengonsumsi yogurt setiap hari, berikut adalah pemaparan mengenai berbagai macam manfaat yogurt bagi kesehatan Anda:

Baca Juga: Ketahui Manfaat Yoghurt untuk Kulit

1. Mengelola Berat Badan

Beberapa teori mengklaim bahwa kandungan nutrisi di dalam yogurt mampu mendukung Anda dalam program penurunan berat badan. Nutrisi-nutrisi tersebut yakni:

• Kalsium

Selain mampu menunjang kesehatan tulang Anda, kalsium dalam yogurt juga diklaim mampu membantu menurunkan berat badan.

Beberapa studi menyebutkan bahwa darah di dalam tubuh yang mengandung banyak kalsium dapat mengurangi penimbunan lemak.

• Protein

Asupan protein yang tinggi terbukti mampu meningkatkan kadar beberapa hormon pengurang nafsu makan, dan menurunkan hormon yang menimbulkan rasa lapar.

Protein juga mampu meningkatkan metabolisme yang berperan dalam pembakaran kalori, mempertahankan perasaan kenyang, serta mampu menjaga kekuatan otot Anda.

• Probiotik

Probiotik merupakan bakteri menguntungkan yang mampu mendukung kesehatan usus Anda.

Beberapa studi awal menunjukkan bahwa probiotik dengan kandungan bakteri Lactobacillus, yang biasa ditemukan dalam yogurt, dapat membantu Anda menurunkan berat badan dan lemak di perut.

2. Meningkatkan Sistem Imun

Semenjak Covid-19 merebak di seluruh dunia, wajar jika Anda memiliki perhatian lebih pada sistem kekebalan tubuh Anda.

Dalam hal ini, yogurt adalah salah satu makanan yang bisa diandalkan.

Kemampuan yogurt dalam meningkatkan kekebalan tubuh ini sebagian karena kandungan magnesium, selenium, dan seng, yakni beberapa mineral yang memiliki peran dalam kesehatan sistem kekebalan tubuh.

3. Melancarkan Pencernaan

70 persen dari sistem kekebalan tubuh seseorang berada pada ususnya. Bakteri sehat, seperti probiotik yang umumnya ditemukan dalam yogurt adalah garis pertahanan pertama usus Anda.

American Gastrointestinal Association bahkan merekomendasikan yogurt untuk rutin dikonsumsi guna menunjang kesehatan pencernaan, serta sebagai langkah untuk meredakan sembelit, diare, dan masalah usus lainnya.

Baca Juga: 10 Manfaat Greek Yogurt

4. Mengatasi Infeksi Vagina

Hingga kini telah banyak dipercaya bahwa kandungan bakteri baik pada yogurt mampu mengembalikan keseimbangan ragi yang sehat pada vagina.

Lactobacillus atau bakteri baik di dalam yogurt  mampu melepaskan hidrogen peroksida yang ampuh membunuh jamur candida, penyebab infeksi pada vagina.

Mengaplikasikan yogurt dingin juga dikenal mampu meredakan gatal atau sensasi terbakar pada area vagina Anda.

Untuk pengaplikasian secara langsung ini, pastikan yogurt yang akan Anda gunakan adalah yogurt tawar tanpa perasa dan pemanis. Menggunakan yogurt yang mengandung gula berisiko menyebabkan infeksi yang tidak diinginkan.

5. Melawan Osteoporosis

Yogurt dikenal mengandung beberapa jenis nutrisi penting yang mampu menjaga kesehatan tulang Anda, termasuk kalsium, protein, kalium, fosfor, dan juga vitamin D.

Kumpulan vitamin dan mineral ini sangat berperan dalam membantu mencegah osteoporosis yang biasa terjadi pada lansia.

Penderita osteoporosis umumnya memiliki kepadatan tulang yang rendah dan berisiko lebih tinggi mengalami patah tulang.

Oleh karenanya, mengonsumsi minimal tiga porsi produk olahan susu, seperti yogurt, setiap hari dapat membantu menjaga massa dan kekuatan tulang Anda.

6. Menjaga Kesehatan jantung

Yoghurt Yunani atau Greek Yogurt telah banyak dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida, yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Kolesterol dan trigliserida dapat mengeras dan menyumbat arteri Anda dari waktu ke waktu, sehingga berakhir menjadi penyakit jantung atau aterosklerosis.

Rutin mengonsumsi yogurt Yunani dapat membantu Anda menghindari penyakit jantung atau setidaknya memperlambat perkembangannya.

7. Mengatasi  Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi didefinisikan dengan kadar lebih tinggi dari 140/90 mm/Hg.

Keadaan ini berpotensi berbahaya karena akan membebani jantung, mengeraskan arteri dan meningkatkan risiko pendarahan otak dan masalah ginjal.

Beberapa penelitian mengklaim bahwa wanita yang mengonsumsi yogurt sebanyak lima atau lebih porsi dalam seminggu memiliki risiko lebih rendah terkena tekanan darah tinggi dibandingkan wanita lain yang hampir tidak pernah mengonsumsi yogurt.

Sebelum Membeli Yogurt

Sebelum pergi ke toko terdekat untuk mendapatkan yogurt, berikut adalah beberapa pilihan yogurt yang bisa Anda beli:

• Yogurt Yunani. Yogurt Yunani (Greek Yogurt) disaring untuk menciptakan tekstur yang lembut. Yogurt jenis ini dikenal memiliki protein dua kali lebih banyak daripada yoghurt biasa, yang mampu membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
• Yogurt Tradisional. Yogurt biasa juga merupakan sumber protein dan nutrisi yang baik, meskipun tidak mengandung jumlah protein yang sama dengan yogurt Yunani. Walaupun begitu, yogurt tradisional memiliki rasa yang lebih lembut dengan tekstur yang lebih tipis.
• Yogurt Berperisa. Yogurt jenis ini bisa saja mengandung banyak gula. Jika Anda tidak memiliki banyak pilihan dan hanya bisa mendapatkan yogurt ini, cobalah memilih yogurt yang mengandung kurang dari 120 kalori per wadah dan tidak lebih dari 12-13 gram kandungan gula.
• Whole-milk Yogurt. Yogurt ini cocok untuk bayi, balita, dan anak-anak yang sedang tumbuh, yang membutuhkan lemak ekstra di dalam proses tumbuh kembangnya. Karena memiliki kandungan lemak jenuh, yogurt ini kurang cocok dikonsumsi oleh anak yang lebih besar atau untuk orang dewasa.
• Non Dairy Yogurt: Yogurt jenis ini umumnya terbuat dari kedelai, almond, atau santan. Ini adalah pilihan yang baik jika Anda adalah seorang vegan atau memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap produk susu.

Baca Juga: Yogurt Biasa vs Greek Yogurt, Manakah yang Lebih Sehat