Manfaat dan Risiko Mengonsumsi Jahe Saat Hamil

Manfaat dan Risiko Mengonsumsi Jahe Saat Hamil

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 9 Mei 2023

Akan ada banyak perubahan tubuh dan gejala yang terjadi selama masa kehamilan. Salah satunya adalah mual di pagi hari (morning sickness). Keluhan yang dirasakan ini bisa sangat mengganggu kesehatan ibu hamil hingga dapat menyebabkan muntah dan kelelahan.

Menjaga pola makan yang sehat selama kehamilan adalah hal yang cukup penting. Selain memasukkan buah-buahan segar dan biji-bijian sehat dalam asupan harian Anda, Anda juga bisa memasukkan campuran tanaman herbal tertentu ke dalam makanan untuk meredakan mual dan muntah yang mengganggu.

Misalnya saja, air jahe yang dianggap dapat membantu mengatasi mual selama kehamilan. Namun, apakah minum air jahe aman untuk ibu hamil? Simak penjelasan berikut!

Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Makanan Pedas?

Amankah Mengonsumsi Jahe saat Hamil?

Anda mungkin bertanya-tanya apakah mengonsumsi jahe aman untuk ibu hamil. Jawabannya adalah aman, asalkan Anda tidak mengonsumsi jahe dalam jumlah berlebihan.

Konsumsi jahe dalam jumlah sedang dapat bermanfaat bagi ibu hamil, terutama selama trimester pertama, karena bertindak sebagai obat alami untuk mengatasi morning sickness.

Namun, ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi jahe lebih dari 1 gram (1.000 mg) per hari selama kehamilan.

Ini setara dengan 4 cangkir (950 ml) teh jahe kemasan, atau air jahe buatan sendiri yang terbuat dari 1 sendok teh (5 gram) jahe parut yang direbus dengan air.

Pasalnya, sering minum air jahe (terutama dalam jumlah besar) justru dinilai tidak efektif dan dapat menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan, termasuk mulas, gas, dan bersendawa.

Di sisi lain, belum ada bukti pasti yang membuktikan bahwa konsumsi jahe bisa menyebabkan komplikasi pada kehamilan.

Namun, beberapa bukti menunjukkan bahwa air jahe tidak boleh dikonsumsi menjelang persalinan, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan. Ibu hamil dengan riwayat keguguran, pendarahan vagina, atau masalah pembekuan darah juga harus menghindari produk jahe.

Oleh karena itu, pastikan Anda tidak berlebihan jika ingin mengonsumsi air jahe karena bisa berbahaya bagi Anda dan janin Anda.

Baca Juga: Bolehkah Minum Kopi Saat Hamil?

Manfaat Jahe untuk Ibu Hamil

Jahe mengandung berbagai senyawa tanaman yang dapat membantu mengatasi beberapa ketidaknyamanan selama kehamilan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Membantu Mengatasi Morning Sickness

Jahe telah lama digunakan sebagai cara alami untuk mengurangi mual dan sakit perut.

Khasiat jahe ini diyakini berasal dari senyawa alami utama dalam jahe, yaitu gingerol dan shogaol. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedua senyawa ini dapat meningkatkan respons pencernaan dan mempercepat pengosongan perut, yang dapat mengurangi mual.

Gingerol hadir dalam jumlah besar pada jahe mentah, sedangkan shogaol lebih banyak terdapat pada jahe kering.

Hal ini berarti menunjukkan bahwa teh jahe yang dibuat dari jahe segar atau kering mungkin mengandung senyawa dengan efek anti mual dan cocok untuk meredakan morning sickness.

Bahkan, jahe juga telah terbukti dapat membantu meredakan kram perut yang dialami banyak ibu hamil pada trimester pertama kehamilan.

2. Melancarkan Proses Pencernaan

Menurut tinjauan 2018, beberapa penelitian telah menyelidiki efek jahe pada gas yang terbentuk di saluran usus selama proses pencernaan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa senyawa fenolik dalam jahe dapat membantu mengeluarkan gas dan mengurangi kontraksi lambung. Ini berarti jahe dapat mengurangi kemungkinan asam mengalir dari perut kembali ke kerongkongan.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu meningkatkan pergerakan saluran pencernaan sehingga dapat meredakan atau mencegah sembelit.

Mengonsumsi jahe juga dapat membantu tubuh Anda menyerap nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi dengan merangsang enzim lambung dan pankreas.

3. Meningkatkan Imunitas

Selama kehamilan, sistem kekebalan menjadi lambat dan membuat ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi ringan.

Karena sifat antioksidannya, jahe bermanfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu Anda pulih dengan cepat.

Selain itu, dengan sifat antivirus dan antibakterinya, jahe dapat melawan patogen sehingga mengurangi kemungkinan Anda sakit saat hamil.

4. Membantu Pemulihan Otot

Sifat jahe yang menenangkan bisa membantu tubuh Anda pulih dari kelelahan otot.

Minum secangkir air jahe selama kehamilan dapat meredakan nyeri sendi dan tulang, serta membantu menurunkan tingkat stres. Sehingga tubuh menjadi rileks dan pulih dari kelelahan yang ekstrem.

5. Meningkatkan Suplai Darah bagi Ibu dan Janin

Dengan mengonsumsi jahe, sirkulasi darah di tubuh Anda akan meningkat. Ini juga dapat membantu meningkatkan suplai darah ke janin dalam kandungan.

Risiko Mengonsumsi Jahe saat Hamil

Mengonsumsi jahe segar dalam jumlah kecil mungkin tidak menimbulkan masalah. Namun, Anda harus berhati-hati karena jahe dapat menimbulkan efek samping ringan pada sejumlah orang. Mulai dari mulas, nyeri ulu hati, hingga gangguan pembekuan darah.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil dengan riwayat keguguran, pendarahan vagina, atau gangguan pembekuan darah harus berhati-hati dalam mengonsumsi produk jahe.

Hal ini karena jahe memiliki sifat pengencer darah, jadi jika dikonsumsi berlebihan, dapat berdampak pada pembekuan darah dan meningkatkan risiko perdarahan.

Meskipun jahe aman dikonsumsi selama kehamilan, jika Anda merasa tidak enak atau sakit setelah mengonsumsi jahe, konsultasikan dengan dokter Anda.

Ingatlah, batasi jumlah asupan jahe dan gunakan dengan cara yang benar agar mendapatkan manfaat jahe yang maksimal. Bila perlu, tanyakan dengan dokter mengenai keamanan mengonsumsi jahe selama kehamilan Anda.

Baca Juga: Minum Antibiotik Saat Hamil, Amankah?