Analgesik: Jenis, Efek Samping, dan Keamanannya

Analgesik: Jenis, Efek Samping, dan Keamanannya

Penulis: Dea | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 3 Juli 2023

 

Analgesik merupakan obat yang berfungsi untuk memberantas rasa sakit. Secara teknik, istilah analgesik sendiri merujuk pada obat yang mengurangi rasa sakit tanpa membuat Anda tertidur atau membuat Anda kehilangan kesadaran.

Karena itulah analgesik bisa digunakan untuk meredakan berbagai kondisi, seperti rasa sakit setelah operasi, akibat cedera, nyeri akut yang muncul mendadak dan berlangsung dalam waktu singkat, kram menstruasi atau nyeri otot, dan kondisi kronis, misalnya radang sendi atau sakit punggung.

Sebagian analgesik bisa Anda beli tanpa resep, sedangkan yang lain harus dengan resep. Sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya beritahu dokter mengenai kondisi medis yang Anda miliki.

Baca Juga: Berapa Dosis Aman Mengonsumsi Obat Pereda Nyeri?

Jenis-Jenis Analgesik

Analgesik secara luas digolongkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu analgesik anti peradangan dan opioid (narkotika).

1. Analgesik anti peradangan

Analgesik anti peradangan bekerja dengan cara menurunkan tingkat peradangan di tempat yang sakit. Terdapat 3 jenis obat yang berasal dari kelompok analgesik anti peradangan, yaitu:

  • Asetaminofen

Asetaminofen atau juga disebut parasetamol merupakan salah satu analgesik yang dijual bebas dan paling sering diberikan saat ini.

Sementara itu, orang paling sering mengenalnya dengan merek tylenol, yang bahan aktifnya terdapat di dalam ratusan obat flu dan sinus yang dijual bebas.

Asetaminofen memberi efek analgesik dan antipiretik (untuk menurunkan demam), tetapi tidak menangani peradangan. Efek samping yang paling utama adalah toksisitas hati bila penggunaannya berlebihan.

  • Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS/NSAID)

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) merupakan kelas obat yang meliputi merek ibuprofen, naproxen, dan aspirin.

NSAID bekerja dengan cara menghalangi efek prostaglandin (sejenis bahan kimia di dalam tubuh Anda yang mirip dengan hormon). Sama halnya dengan asetaminofen, pemakaian NSAID secara berlebihan bisa meningkatkan potensi serangan jantung dan stroke pada orang yang memiliki riwayat penyakit jantung.

  • Cox-2 Inhibitor

Cox-2 inhibitor berfungsi untuk menekan enzim COX-2, menurunkan rasa sakit dan peradangan tanpa memicu efek samping yang berkaitan dengan saluran pencernaan. Namun, obat ini memiliki efek samping yang dapat menambah risiko serangan jantung sampai 40 persen.

2. Analgesik Opioid

Analgesik opioid merupakan obat yang bekerja dengan cara mengikat reseptor opioid yang berada di seluruh sistem saraf dan saluran pencernaan.

Secara medis, obat opioid berguna untuk menyingkirkan rasa sakit, anestesi, dan ketagihan opioid. Terdapat 3 kategori besar obat opioid yang diterapkan untuk menangani rasa sakit:

  • Alkaloid opium

Alkaloid opium merupakan obat yang berasal dari senyawa alami yang terdapat di tanaman opium bernama Poppy (Papaver Somniferum). Senyawa psikoaktif ada di dalam opium, seperti morfin dan kodein. Keduanya bekerja secara langsung pada sistem saraf untuk menurunkan rasa sakit.

  • Opioid semi-sintetik

Opioid semi-sintetik merupakan disintesis dari opioid alami yang meliputi obat-obatan, seperti Oxycontin (oxycodone) dan hydrocodone.

Oxycodone berguna untuk mengobati nyeri sedang hingga parah, seperti kanker atau sakit setelah operasi. Sedangkan hydrocodone berperan untuk menyingkirkan rasa sakit jangka pendek.

  • Opioid sintetik

Opioid sintetik secara sepenuhnya diproduksi di laboratorium. Jenis opioid sintetik sepenuhnya adalah metadon dan buprenorfin yang umumnya digunakan untuk menangani kecanduan opium, dan tramadol (obat yang sering dipakai untuk mengurangi rasa sakit pasca operasi).

Baca Juga: Ketahui Manfaat Zat Interferon Bagi Kesehatan

Cara Menggunakan Analgesik

Analgesik terdapat dalam berbagai bentuk, seperti:

  • Obat tipis yang Anda letakkan di bawah lidah dan dibiarkan larut
  • Cairan yang disuntik ke dalam tubuh dengan alat suntik
  • Semprotan yang Anda semprot di hidung
  • Cairan yang dikonsumsi secara oral
  • Koyo yang diaplikasikan di kulit.

Sebelum menggunakannya, tanyakan terlebih dahulu pada dokter mengenai bentuk analgesik mana yang paling cocok untuk Anda. Selain itu, dokter juga akan menetapkan dosis yang tepat untuk Anda konsumsi, seberapa sering, dan untuk berapa lama.

Efek Samping Analgesik

Perlu Anda pahami, risiko Anda memiliki efek samping bergantung pada jenis obat analgesik yang Anda pakai dan berapa lama mengonsumsinya.

Adapun efek samping obat analgesik meliputi:

  • Sembelit
  • Mengantuk
  • Pusing
  • Sakit perut atau sakit kepala yang parah
  • Munculnya reaksi alergi, yaitu ruam atau pembengkakan di mana pun bagian tubuhnya
  • Mulut kering
  • Kembung
  • Mual
  • Muntah
  • Edema
  • Diare
  • Penurunan kemampuan penglihatan atau pendengaran
  • Sulit untuk buang air kecil
  • Jaundice, kulit atau mata menjadi kuning
  • Berat badan naik tanpa sebab.

Seberapa Aman Obat Analgesik?

Analgesik masih dianggap aman untuk digunakan dalam waktu singkat. Sebagian jenis analgesik, seperti ibuprofen dan asetaminofen masih lebih aman daripada jenis analgesik lainnya.

Analgesik narkotik dan analgesik narkotik kombinasi sering dikaitkan dengan beberapa risiko berbahaya seperti, depresi pernapasan, gangguan pemakaian opioid, dan overdosis yang fatal.

NSAID juga memiliki efek samping serius yang meliputi risiko serangan jantung dan stroke. Misalnya saja diklofenak dan celecoxib merupakan jenis obat yang paling berisiko tinggi menyebabkan efek samping tersebut. Anak-anak atau remaja berumur di bawah 18 tahun harus menghindari pemakaian NSAID.

Karena memiliki tingkat keamanan dan efek samping yang berbeda, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda sebelum mengonsumsi analgesik, terutama bila Anda sedang hamil atau menyusui.

Perlu Anda ingat bahwa konsumsi analgesik berlebihan bisa mengakibatkan gejala overdosis serius hingga mengancam jiwa. Maka dari itu, jangan pernah mengonsumsi obat ini melebihi dosis yang dianjurkan oleh dokter.

Baca Juga: Paramex Obat Sakit Kepala : Manfaat, Pemakaian, Dosis dan Efek Samping

Sumber

Cleveland Clinic. (2021). Analgesics. my.clevelandclinic.org

Drugs. (2018). Analgesics. www.drugs.com

Everyday Health. (2015). What Is an Analgesic?. www.everydayhealth.com

Verywell Health. (2020). Types of Analgesics to Treat Arthritis Pain.  www.verywellhealth.com