Ketahui Manfaat Zat Interferon Bagi Kesehatan

Ketahui Manfaat Zat Interferon Bagi Kesehatan

Penulis: Fajar | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 21 Desember 2022

 

Zat interferon adalah protein alami yang diproduksi oleh sel tubuh ketika terserang oleh virus, bakteri, hingga kanker. Ketika tubuh melepaskan zat interferon, maka akan memicu serangkaian reaksi sel-sel untuk membantu melawan infeksi.

Sehingga, zat interferon merupakan bagian penting dari sistem kekebalan manusia. Zat interferon memiliki tiga bentuk dasar yakni alfa, beta, dan gamma. Masing-masing bentuk dasar ini memiliki tipe yang berbeda dan efek yang berbeda pula pada tubuh.

Setiap kelas memiliki banyak efek, meskipun efeknya tumpang tindih. Interferon yang tersedia secara komersial adalah interferon manusia yang diproduksi menggunakan teknologi DNA rekombinan (bentuk DNA buatan).

Mekanisme kerja interferon amat rumit dan sulit dipahami dengan baik. Interferon memodulasi respons sistem kekebalan terhadap virus, bakteri, kanker, dan zat asing lainnya yang menyerang tubuh.

Interferon tidak langsung membunuh sel virus atau sel kanker. Zat ini akan meningkatkan respons sistem kekebalan dan mengurangi pertumbuhan sel kanker dengan mengatur aksi beberapa gen yang mengontrol sekresi banyak protein seluler yang memengaruhi pertumbuhan.

Baca Juga: Kenali Berbagai Penyakit yang Disebabkan oleh Virus

Jenis Zat Interferon

Berikut ini merupakan jenis-jenis zat tersebut, antara lain:

  • Interferon alfa-2a (Roferon-A). Biasa berfungsi untuk leukemia jenis tertentu, hepatitis C kronis, hepatitis B kronis, kanker ginjal, dan melanoma.
  • Interferon alfa-2b (Intron-A. Biasa berfungsi untuk kutil kelamin, hepatitis C kronis, hepatitis B kronis, tumor karsinoid, multiple myeloma, dan limfoma folikuler.
  • Interferon alfa-n3 (Alferon-N). Berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh melawan infeksi virus hingga kanker.
  • Interferon beta-1a (Avonex). Umumnya untuk mengatasi multiple sclerosis.
  • Interferon beta-1a (Rebif). Biasa berfungsi untuk mengatasi multiple sclerosis.
  • Interferon gamma-1b. Berfungsi untuk menangani granuloma kronis.

Apakah bisa untuk Virus Corona?

Interferon beta 1a dan interferon alfa-2b sedang diselidiki sebagai pengobatan potensial untuk orang dengan penyakit virus corona.

Pada dasarnya, ketika dihadapkan dengan virus, setiap sel menembakkan interferon darurat untuk memberi tahu sistem kekebalan untuk menyusun pertahanannya.

Khususnya, interferon beta 1a mengaktifkan makrofag yaitu sel darah putih yang menelan antigen dan sel pembunuh alami (sel NK), sejenis sel-T yang kebal. Sel-sel itu merupakan bagian integral dari sistem kekebalan bawaan.

Teorinya adalah interferon mungkin dapat membuat sistem kekebalan lebih kuat dengan mengaktifkan bagian yang tidak aktif dan mengarahkannya ke pertahanan terhadap serangan SARS-CoV-2.

Masalahnya adalah ketika interferon meningkatkan sistem kekebalan, gejala mirip flu covid-19 cenderung menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik.

Interferon alami yang ada dalam tubuh bertanggung jawab atas semua gejala seperti flu sejak awal, apakah Anda mengidap virus corona atau flu biasa.

Sehingga, jika seseorang sudah menggunakan ventilator, memberi mereka obat berbasis interferon bisa menjadi bencana besar.

Inilah sebabnya mengapa terapi interferon untuk infeksi virus biasanya merupakan pilihan terakhir karena potensi efek samping yang mengerikan.

Studi di seluruh dunia, termasuk studi WHO melihat interferon berbeda untuk mengobati virus covid-19. Hingga saat ini tidak ada uji coba obat covid-19 yang ada di AS yang menyertakan interferon.

Pasalnya,  ada keraguan untuk menggunakan interferon di Amerika karena interferon digunakan pada akhir 1990-an dan awal 2000-an untuk mengobati Hepatitis C, dan efek sampingnya menyebabkan banyak cedera pada pasien di AS.

Efek Samping

Efek samping umum dari interferon termasuk gejala mirip flu setelah setiap injeksi seperti:

Efek samping ini bervariasi dari ringan hingga berat dan terjadi pada setengah dari semua pasien. Gejala cenderung berkurang dengan suntikan berulang dan dapat dibantu dengan analgesik seperti asetaminofen (Tylenol dan lain-lain) dan antihistamin seperti difenhidramin (Benadryl).

Efek samping penting lainnya yang mungkin terjadi dengan semua interferon, dan yang mungkin akibat oleh dosis yang lebih tinggi adalah:

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Tentang Virus

Sumber

Healtline. (2019). nterferons for Hepatitis C. www.healthline.com

Medical News Today. (2018). What side effects can result from interferon?. www.medicalnewstoday.com

Medicine Net. (2020). nterferon: Potential COVID-19 Treatment. www.medicinenet.com

Sino Biological. What is Interferon. www.sinobiological.com