Jantung Lemah: Gejala, Jenis, Penyebab, dan Pengobatan

Jantung Lemah: Gejala, Jenis, Penyebab, dan Pengobatan

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 28 April 2023

 

Jantung lemah atau kardiomiopati merupakan salah satu masalah jantung yang perlu diwaspadai. Penyakit yang muncul karena adanya kelainan pada otot jantung ini menghambat kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif.

Meskipun penyebab jantung lemah pada umumnya tidak diketahui dengan pasti, namun ada sejumlah faktor yang bisa memicu kondisi ini. Misalnya, faktor usia, kelainan genetik, hingga penyakit tertentu. Untuk lebih jelasnya, mari simak informasi berikut ini.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Lemah Jantung dan Cara Mencegahnya

Gejala Jantung Lemah

Pada tahap awal, mungkin ada penderita jantung lemah yang tidak mengalami gejala apa pun. Namun, sebagian besar akan mengalami sejumlah gejala, khususnya saat jantung menjadi semakin lemah dan penyakit ini semakin memburuk. Berikut sejumlah keluhan yang mungkin dialami jika Anda menderita jantung lemah:

  • Mengalami kesulitan saat bernapas, khususnya setelah melakukan aktivitas fisik (seperti olahraga)
  • Merasa lelah dan pusing
  • Beberapa area tubuh mengalami pembengkakan, seperti di tungkai, perut, pembuluh darah di leher, pergelangan kaki, dan kaki
  • Detak jantung tidak teratur (aritmia)
  • Pingsan dan merasakan nyeri di dada selama atau setelah melakukan aktivitas fisik
  • Murmur jantung, kondisi adanya suara ekstra atau tidak biasa berupa tiupan atau desingan yang terdengar selama detak jantung

Jenis dan Penyebab Jantung Lemah

Ada 4 jenis penyakit jantung lemah berdasarkan penyebabnya, yaitu:

  • Dilated Cardiomyopathy (Lemah Jantung Tipe Dilatasi)

Tipe penyakit lemah jantung yang paling sering terjadi ini biasanya terjadi pada orang-orang berusia 20–60 tahun.

Pemicunya adalah kondisi membesar dan melebarnya ruang bilik kiri jantung yang membuat bagian jantung tersebut tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan maksimal.

Penderita jantung lemah jenis ini memiliki risiko tinggi untuk mengalami gagal jantung dan dapat dialami oleh ibu hamil atau setelah melahirkan.

Berikut beberapa penyebab lemah jantung tipe dilatasi:

Jenis lemah jantung ini disebabkan oleh penebalan dinding dan otot jantung secara tidak normal yang membuat sel-sel otot jantung di ventrikel kiri membesar.

Penebalan abnormal ini mempersempit ruangan di dalam dinding ventrikel. Akibatnya, jantung lebih sulit memompa darah secara normal karena otot jantung lebih kaku dan menurunkan jumlah darah yang mampu dipompa ke seluruh tubuh.

Pada umumnya, lemah jantung tipe hipertrofik dipicu oleh adanya gen abnormal dalam sel-sel otot jantung. Jika mengalaminya, Anda mungkin akan merasakan beberapa gejala berikut ini:

Lemah jantung tipe restriktif merupakan jenis yang paling jarang terjadi. Kondisi ini terjadi akibat otot jantung menjadi kaku dan tidak elastis.

Akibatnya, jantung tidak bisa secara normal mengembang dan menampung darah sehingga menghambat aliran darah ke dalam jantung.

  • Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy (Lemah Jantung Tipe ARVC)

Jenis lemah jantung ini ditandai oleh kematian sel otot jantung di ventrikel kanan yang kemudian digantikan jaringan parut atau jaringan lemak.

Akibatnya, terjadi gangguan aliran listrik jantung yang menyebabkan aritmia atau denyut jantung menjadi tidak beraturan. Dugaan penyebabnya adalah kelainan genetik.

Pengobatan Jantung Lemah

Anda bisa mengobati jantung lemah sesuai gejala dan keparahan kondisi. Pengobatan jantung lemah fokus pada meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Berikut informasinya.

  • Pengobatan Jantung Lemah Tanpa Gejala

Untuk mengatasi jantung lemah ringan yang belum menimbulkan gejala, Anda sebaiknya menerapkan pola hidup sehat ini:

    • Perbanyak konsumsi makanan bergizi
    • Mempertahankan berat badan yang ideal
    • Menghindari kopi atau minuman berkafein lain
    • Mengelola stres dan waktu tidur dengan baik
    • Berhenti merokok dan rutin berolahraga
    • Berhenti konsumsi minuman beralkohol
  • Pengobatan Jantung Lemah dengan Gejala

Apabila penyakit jantung lemah yang Anda alami menimbulkan gejala, beberapa jenis obat di bawah ini mungkin diberikan oleh dokter:

    • Obat antiaritmia. Dipakai untuk mencegah aritmia dan mengatur detak jantung agar tetap teratur.
    • Obat antihipertensi. Berfungsi memastikan tekanan darah terjaga dan dikelola dengan baik.
    • Obat diuretik. Dikonsumsi untuk mengurangi penumpukan cairan dari dalam tubuh.
    • Obat antikoagulan (obat pengencer darah). Gunanya adalah mencegah gumpalan darah yang bisa memperparah jantung lemah terbentuk.
    • Obat penghambat aldosterone. Membuat jaringan otot dan saraf pada jantung dapat bekerja dengan baik karena berguna menyeimbangkan kadar mineral dalam tubuh.

Pengobatan Jantung Lemah yang Sudah Parah

Jika kondisi jantung lemah yang Anda alami sudah terlalu parah, penggunaan obat-obatan saja tidak akan mampu meredakan gejala.

Sebagai solusi, Anda bisa menjalani beberapa jenis operasi jantung berikut ini:

  • Pacemaker

Pemasangan alat di bawah kulit dada atau perut yang berguna mengalirkan impuls atau aliran listrik sehingga mengontrol aritmia.

  • Operasi Miektomi

Operasi untuk mengobati kardiomiopati hipertrofi yang sudah sangat parah ini dilakukan lewat membuang sebagian jaringan otot jantung yang abnormal. Tujuannya adalah agar jantung dapat memompa darah dengan normal.

  • Transplantasi jantung

Jika semua prosedur pengobatan jantung lemah tidak efektif, transplantasi jantung baru bisa menjadi pilihan.

Opsi yang juga dipakai untuk pengobatan gagal jantung tahap akhir ini menggantikan jantung pasien yang menjalani transplantasi dengan jantung yang sehat dari pendonor.

Baca Juga: Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Jantung

Sumber

Healthline. (2020). Cardiomyopathy. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2021). Cardiomyopathy. www.mayoclinic.org

Cleveland Clinic. (2021). Cardiomyopathy. my.clevelandclinic.org

NHS. (2019). Cardiomyopathy. www.nhs.uk