Obat Pengencer Darah: Pahami Kegunaan dan Efek Sampingnya

Obat Pengencer Darah: Pahami Kegunaan dan Efek Sampingnya

Penulis: Gradita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 26 Februari 2023

 

Mengalami penggumpalan darah dapat menyebabkan terhentinya aliran darah ke jantung, paru-paru, ataupun otak sehingga menimbulkan berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Oleh karena itu, obat pengencer darah dibutuhkan untuk melancarkan aliran darah di seluruh tubuh dan mencegah terbentuknya sumbatan darah.

Obat pengencer darah merupakan obat yang dapat diminum secara oral ataupun melalui pembuluh darah (injeksi intravena).

Obat pengencer darah bukanlah obat bebas, artinya pemberian obat pengencer darah harus dilakukan dengan petunjuk yang tepat dan sesuai dengan resep dokter. Hal ini karena penggunaan obat pengencer darah sembarangan atau konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan perdarahan yang cukup hebat.

Baca Juga : Ketahui Berbagai Jenis Obat Darah Tinggi dan Efek Sampingnya

Kegunaan Obat Pengencer Darah

Beberapa obat pengencer darah memiliki kegunaan mengencerkan darah agar sel darah tidak menempel di pembuluh darah dan arteri, tetapi sebagian lainnya memiliki kegunaan mencegah penggumpalan darah dengan meningkatkan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk membentuk gumpalan darah.

Obat pengencer darah tersebut terbagi menjadi dua golongan, yaitu antiplatelet dan antikoagulan.

Antiplatelet

Antiplatelet memiliki kegunaan mencegah sel-sel darah (trombosit) agar tidak menempel satu sama lain, membentuk gumpalan, dan melekat di dinding pembuluh darah. Berikut beberapa jenis obat yang termasuk golongan antiplatelet:

  • Aspirin
  • Eptifibatide
  • Ticagrelor
  • Triflusal
  • Prasugrel
  • Aggrenox
  • Clopidogrel (Plavix)
  • Dipyridamole (Persantine)
  • Ticlopidine (Ticlid)

Antikoagulan

Antikoagulan memiliki kegunaan untuk memperlambat proses penggumpalan atau pembekuan darah dalam tubuh dengan menghambat faktor-faktor pembekuan darah.

Faktor-faktor pembekuan adalah protein yang diproduksi di hati, di mana protein ini tidak dapat dibuat tanpa adanya kandungan vitamin K dalam tubuh. Antikoagulan akan “melawan” vitamin K yang akan membentuk gumpalan darah tersebut.

Berikut beberapa jenis obat yang termasuk golongan antikoagulan:

  • Heparin
  • Fondaparinux
  • Edoxaban
  • Warfarin
  • Enoxaparin (Lovenox)
  • Dabigatran (Pradaxa)
  • Apixaban (Eliquis)
  • Rivaroxaban (Xarelto)

Sebelum dilakukan pemberian obat pengencer darah yang dosisnya telah dipantau oleh dokter, biasanya Anda akan menjalankan serangkaian tes waktu protrombin melalui pengambilan sampel darah.

Tes waktu protrombin dilakukan untuk mengukur waktu yang dibutuhkan darah untuk menggumpal. Waktu protrombin yang dimiliki setiap individu tentunya akan berbeda-beda, tergantung dari riwayat kesehatan.

Baca Juga : Penyebab Darah Kental dan Cara Mencegahnya

Efek Samping Obat Pengencer Darah

Beberapa orang mengalami efek samping saat mengonsumsi obat pengencer darah. Umumnya efek samping yang terjadi berupa perdarahan meliputi gusi berdarah, mimisan, urine berdarah, feses berdarah, pendarahan berlebih saat menstruasi atau saat mengalami luka, hingga tingkatan yang paling serius mengalami stroke hemoragik.

Bahkan seseorang yang mengonsumsi obat pengencer darah berisiko tinggi mengalami perdarahan internal setelah cedera. Maka dari itu, dokter akan menyarankan Anda untuk membatasi aktivitas atau olahraga yang mudah terjadinya benturan fisik. Meski begitu Anda masih tetap bisa menjalankan olahraga yang relatif aman, seperti yoga, jogging, atau berenang.

Anda juga harus memperhatikan pentingnya perlindungan diri saat menggunakan benda tajam, seperti pisau, gunting, jarum, atau peralatan pekarangan guna memperkecil risiko terjadinya perdarahan.

Adapun efek samping lain yang ditimbulkan setelah mengonsumsi obat pengencer darah, meliputi:

  • Pusing
  • Nyeri perut
  • Rambut rontok
  • Otot melemah
  • Kemerahan pada kulit (ruam).

Pastikan Anda melakukan kontrol secara rutin ke dokter mengenai aturan pemakaian obat pengencer darah agar selalu terpantau jumlah dosis yang dikonsumsi.

Segera kunjungi dokter jika Anda mengalami efek samping setelah mengonsumsi obat pengencer darah, dokter mungkin akan mengubah dosis atau aturan pemakaian obat.

Pengencer Darah Alami

Selain dalam bentuk obat-obatan, pengencer darah juga bisa Anda temukan secara alami. Meski begitu, pengencer darah alami ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti obat pengencer darah yang diresepkan oleh dokter.

Konsultasikan juga dengan dokter sebelum mengonsumsi pengencer darah alami jika Anda sedang minum obat pengencer darah. Hal ini karena menggabungkan obat pengencer darah dengan pengencer darah alami dapat meningkatkan risiko perdarahan, serta efek samping atau komplikasi lain yang tidak diinginkan.

Pengencer darah alami ini meliputi:

  • Bawang putih
  • Ginkgo Biloba
  • Jahe
  • Kurkumin atau kunyit
  • Makanan vitamin E, seperti zaitun, jagung, kedelai, bayam, tomat, mangga, buah kiwi, kacang almond, brokoli, dan makanan kaya vitamin E lainnya.

Baca Juga : 4 Jenis Makanan Penambah Hemoglobin (Hb) Darah

Sumber

Healthline. (2017). Blood Thinners for Heart Disease. www.healthline.com

Verywell Health. (2020). Blood Thinners Used for Stroke Prevention. www.verywellhealth.com

Medical News Today. (2020). Blood-Thinning Foods, Drinks, and Supplements. www.medicalnewstoday.com

Drugs.com. (2020). Blood Thinners: Can I Still Get Blood Clots?. www.drugs.com