Begini Cara Mengatasi Anemia pada Ibu Hamil

Begini Cara Mengatasi Anemia pada Ibu Hamil

Penulis: Anggita | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 14 April 2023

 

Ketika Anda sedang mengandung bayi, maka akan ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh Anda. Salah satunya adalah volume darah Anda. Mengapa bisa demikian?

Jumlah darah di dalam tubuh Anda akan meningkat sebanyak 20 hingga 30 persen saat hamil.

Peningkatan jumlah darah tersebut juga membutuhkan cukup zat besi di tubuh, untuk memproduksi hemoglobin, protein yang membawa oksigen ke sel-sel lain di tubuh, termasuk oksigen untuk bayi Anda.

Baca Juga: Anemia Pada Ibu Hamil

Faktor Risiko dan Gejala Anemia 

Apabila Anda tidak memiliki cukup zat besi, Anda berisiko terkena anemia atau kekurangan darah, dan pengaruhnya sangat besar pada kondisi tubuh Anda maupun janin.

Ketika Anda mengalami anemia, tubuh cenderung terasa lemas. Walaupun begitu, tak semua kondisi tubuh yang lemas disebabkan oleh anemia.

Sebelum menangani anemia yang Anda Alami, ada baiknya Anda memahami terlebih dahulu gejala dan faktor risikonya secara umum.

1. Gejala Anemia

Berikut adalah gejala yang umumnya dialami oleh penderita anemia:

  • Merasa lemas
  • Kulit pucat
  • Sesak napas
  • Jantung berdetak cepat
  • Sulit konsentrasi

2. Faktor Risiko Terjadinya Anemia Ketika Hamil

Anda lebih berisiko terkena anemia saat hamil ketika Anda:

  • Mengalami 2 kehamilan dengan jarak yang dekat
  • Mengandung lebih dari 1 bayi
  • Memiliki riwayat anemia sebelum hamil
  • Tidak mengonsumsi cukup zat besi
  • Sering muntah karena morning sickness
  • Mengalami pendarahan yang berat saat menstruasi sebelum hamil

Jenis-jenis Anemia

Kekurangan zat besi bukanlah satu-satunya hal yang bisa membuat Anda kekurangan darah pada masa kehamilan.

Berikut adalah berbagai jenis anemia dan penjelasannya:

1. Anemia defisiensi zat besi

Jenis anemia ini terjadi saat Anda mengalami kekurangan zat besi.

Kondisi ini sangat sering terjadi pada kehamilan.

Anemia kekurangan zat besi yang parah bisa mengakibatkan:

  • Kelahiran prematur
  • Berat badan bayi yang rendah
  • Kematian mendadak pada bayi sebelum atau sesudah lahir

Karena gejala anemia mirip dengan gejala kehamilan, Anda perlu rutin memeriksa darah untuk memastikan apakah Anda mengalami anemia atau tidak.

2. Anemia defisiensi folat

Selain kekurangan zat besi, Anda juga mungkin mengalami anemia karena kekurangan asam folat.

Asam folat adalah jenis vitamin larut dalam air yang sangat baik untuk ibu hamil. Sebab, asam folat bisa membantu  mencegah berbagai cacat lahir.

Walau begitu, vitamin ini tidak hanya baik untuk ibu hamil, namun bagi semua wanita yang berada dalam masa reproduktif.

3. Anemia defisiensi vitamin B12

Tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk memproduksi sel darah merah, sehingga kekurangan vitamin jenis tersebut bisa membuat Anda menderita anemia.

Orang-orang yang mengadopsi perilaku vegan atau vegetarian lebih berisiko terkena kondisi ini, mengingat vitamin B12 umumnya diperoleh dari berbagai produk hewani yang tidak mereka konsumsi.

Penanganan Anemia pada Ibu Hamil 

Untungnya ada beberapa cara agar Anda terhindar dari anemia saat hamil, yakni:

1. Nutrisi yang seimbang

Nutrisi yang baik bisa mencegah anemia terjadi. Anda perlu cukup mengonsumsi produk hewani, serta makan makanan yang tinggi akan zat besi, seperti sayur berdaun hijau maupun kacang-kacangan.

Anda bisa lebih mudah menyerap zat besi dari produk hewani, namun untuk produk tanaman, Anda butuh vitamin C.

Makanan yang mengandung vitamin C bisa membantu proses penyerapan zat besi lebih cepat.

Anda dapat mengonsumsi cukup buah-buahan seperti jeruk, tomat, atau stroberi.

Susu juga penting karena mengandung kalsium yang baik untuk ibu hamil.

Sayangnya, mengonsumsi susu bisa menurunkan penyerapan zat besi.

Maka dari itu, makanan atau minuman yang tinggi kalsium sebaiknya tidak dibarengi dengan makanan tinggi zat besi.

2. Suplemen zat besi

Bila Anda tidak bisa mengonsumsi makanan yang tinggi akan zat besi, maka Anda mungkin perlu mengonsumsi suplemen zat besi.

Umumnya, ibu hamil perlu mengonsumsi 27 miligram zat besi dalam sehari.

Penggunaan suplemen zat besi dan kalsium tidak boleh berbarengan karena bisa merusak penyerapan zat besi.

Selain kalsium, obat antasida juga sebaiknya diminum 4 jam setelah Anda mengonsumsi zat besi untuk memaksimalkan penyerapannya.

3. Vitamin prenatal

Vitamin prenatal digunakan untuk memberi vitamin dan mineral agar kehamilan Anda tetap sehat.

Selain itu, produksi sel darah merah juga bisa ditingkatkan apabila Anda mendapatkan nutrisi yang baik.

Biasanya, Anda akan dianjurkan untuk meminumnya sebelum dan selama masa kehamilan.

Anda bisa minum vitamin prenatal 3 bulan sebelum mencoba untuk hamil. Beberapa dokter juga menyarankan agar vitamin prenatal bagi semua wanita.

Jenis-jenis vitamin prenatal di antaranya seperti:

Baca Juga: Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Anemia Selama Kehamilan

Sumber