Pahami dan Waspadai Bronkitis pada Anak

Pahami dan Waspadai Bronkitis pada Anak

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 28 April 2023

 

Bronkitis pada anak kerap terjadi karena faktor lingkungan yang banyak polutan, seperti kondisi orang tua yang merokok di rumah, dampak asap kendaraan, hingga hasil pembakaran ketika masak memakai bahan bakar kayu.

Sebagian kasus bronkitis pada anak memang tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena bisa sembuh dengan sendirinya, namun penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa anak mendapatkan perawatan yang diperlukan.

Ada risiko komplikasi serius yang bisa terjadi jika anak mengalami bronkitis, jadi penyakit yang biasanya disebabkan oleh virus ini tetap perlu diwaspadai.

Baca Juga: Cara Menyembuhkan Bronkitis yang Perlu Anda Tahu

Fakta Singkat Tentang Bronkitis

  • Bronkitis merupakan penyakit infeksi yang menyerang bronkus, saluran yang fungsinya membawa udara dari dan menuju paru-paru.
  • Jika menderita penyakit infeksi pada saluran pernapasan ini, Anda mungkin mengalami beberapa gejala umum berupa batuk, demam, dan sesak napas karena lendir menumpuk di saluran pernapasan.

Jenis Bronkitis pada Anak

Sebagai informasi, ada dua jenis bronkitis pada anak yang perlu Anda ketahui, yakni:

  • Bronkitis akut Jenis bronkitis ini umum menyerang anak-anak, terutama di bawah 5 tahun.

Bronkitis akut merupakan kondisi peradangan sementara pada saluran udara yang biasanya berlangsung hingga 3 minggu dan menyebabkan batuk dan lendir.

Faktor cuaca dingin paling berpengaruh terhadap kondisi yang sering muncul setelah pilek, sakit tenggorokan atau flu ini.

  • Bronkitis kronis Gejala batuk yang berlangsung selama tiga bulan atau selama beberapa kali dalam dua tahun ini bukan umum terjadi pada anak-anak, melainkan pada orang dewasa yang berusia 40 tahun ke atas.

Bronkitis kronis sendiri merupakan salah satu jenis penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Penyebab Bronkitis pada Anak

Bronkitis pada anak umumnya disebabkan oleh virus dan bakteri.

Infeksi bakteri disebabkan oleh bakteri yang ada pada bronkus, sedangkan infeksi virus merupakan penyebab umum bronkitis pada anak dan biasanya bermula dari infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek.

Jika anak mengalami batuk basah lebih dari seminggu, kemungkinan besar ia mengalami bronkitis.

Gejala Bronkitis pada Anak

Bronkitis akut yang umum menyerang anak-anak lebih sering terjadi karena infeksi bakteri atau virus.

Infeksi virus pada saluran pernapasan umumnya akan sembuh dalam waktu 10–14 hari.

Namun, bronkitis akut bisa menjadi kronis jika berlangsung terus-menerus hingga merusak saluran pernapasan dan berisiko mengalami asma di kemudian hari.

Anak yang mengalami bronkitis akan merasakan beberapa gejala berikut ini:

  • Batuk berdahak
  • Pilek atau hidung tersumbat
  • Demam
  • Mengi, khususnya saat menghembuskan napas
  • Sulit bicara
  • Susah makan
  • Tenggorokan sakit
  • Suara serak
  • Dada terasa sakit
  • Nyeri saat batuk
  • Tidak nyenyak tidur akibat sesak napas

Anak mungkin harus segera mendapat pertolongan dokter jika menderita bronkitis yang disertai beberapa gejala yang bisa menandakan bahwa bronkitis sudah menyebabkan komplikasi berupa pneumonia berikut ini:

  • Mengalami demam hingga di atas 38º Celsius
  • Kesulitan bernapas atau sesak napas
  • Enggan makan, minum, atau menyusui

Faktor Risiko Bronkitis pada Anak

Ada sejumlah anak yang mungkin lebih berisiko terkena bronkitis karena sejumlah faktor risiko umum berikut:

  • Asma
  • Alergi
  • Kelahiran prematur
  • Lingkungan tempat tinggal yang lembap dan berjamur
  • Resistensi rendah terhadap penyakit
  • Sistem kekebalan yang lemah
  • Refluks lambung
  • Sinusitis kronis
  • Membesarnya amandel
  • Paparan terhadap asap rokok
  • Pembesaran kelenjar gondok

Pengobatan Bronkitis pada Anak

Pengobatan bronkitis bisa dilakukan sesuai penyebabnya. Jika bronkitis pada anak terjadi akibat alergi atau polusi, menghindari pemicu alergi atau alergen dapat menjadi solusi.

Sedangkan untuk mengatasi kasus bronkitis pada anak lainnya, dokter mungkin akan memberikan beberapa jenis obat berikut:

  • Antibiotik Penggunaan antibiotik efektif untuk mengatasi bronkitis pada anak yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Pastikan untuk menggunakan obat ini sesuai anjuran dan resep dokter. Penggunaan yang sembarangan atau tidak sesuai petunjuk dokter justru dapat memicu bakteri kebal terhadap pengobatan.

Antibiotik juga bisa diberikan kepada anak sebagai pencegahan agar tidak terkena komplikasi pneumonia.

  • Obat batuk Anda bisa memberikan anak obat batuk jika batuk karena bronkitis sudah membuat anak sulit tidur.

Untuk memastikan keamanan konsumsi, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter lebih dulu sebelum memberikan obat batuk, terutama jika anak Anda masih berusia di bawah 6 tahun.

  • Penggunaan obat-obatan jenis lain – Dokter mungkin juga akan memberikan obat pereda demam seperti paracetamol guna meredakan gejala demam akibat bronkitis.

Jika bronkitis pada anak disebabkan oleh alergi, dokter mungkin memberikan obat antialergi atau antihistamin.

Obat hirup dengan nebulizer mungkin dianjurkan oleh dokter untuk kasus tertentu, seperti bronkitis yang parah hingga membuat anak sesak napas atau batuk terus-menerus.

Baca Juga: Pneumonia dan Bronkitis, Pahami Perbedaannya

Sumber

Verywellhealth. (2021). How to Recognize Bronchitis in Kids and How It’s Treated. www.verywellhealth.com

Everyday Health. (2018). What to Do When Your Child Has Bronchitis. www.everydayhealth.com

Mayo Clinic. (2020). Bronchitis. www.mayoclinic.org

Contemporary Pediatrics. (2021). Bronchitis in children: Should it be on your radar?. www.contemporarypediatrics.com