Paracetamol (Acetaminophen): Efek Samping, Dosis, dan Peringatan Obat

Paracetamol (Acetaminophen): Efek Samping, Dosis, dan Peringatan Obat

Penulis: Lely | Editor: Handa

Paracetamol juga dikenal sebagai Acetaminophen, yaitu obat analgesik yang umumnya digunakan untuk meredakan sakit kepala, kram menstruasi, nyeri otot, sakit gigi dan demam. Secara umum, ketika Anda sedang sakit flu atau pilek, kebanyakan jenis obat yang Anda konsumsi mengandung paracetamol.

Paracetamol tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, tablet larut, kapsul, dan sirup. Paracetamol dapat memiliki efek samping, meskipun tidak terjadi pada kebanyakan orang. Efek serius terjadi jika Anda mengonsumsi lebih dari jumlah yang disarankan. Setidaknya ketahui lebih dahulu tentang obat ini serta efek sampingnya, dengan membaca dengan cermat label kemasan dan ikuti petunjuk dosis.

Efek Samping Paracetamol

Efek samping yang ditimbulkan paracetamol adalah mengalami reaksi alergi. Namun, kebanyakan orang tidak mengalami alergi, karena mentolerir obat ini dengan baik. Umumnya efek alergi yang ditimbulkan adalah ruam pada kulit, pembengkakan wajah, bibir, tenggorokan atau lidah, gatal-gatal, bahkan kulit melepuh atau mengelupas.

Efek samping yang paling memprihatinkan adalah kerusakan hati karena keracunan paracetamol atau asetaminofen. Biasanya hanya terjadi jika Anda telah mengonsumsi obat ini secara berlebih dan dalam jangka waktu yang lama. Gejala-gejala kerusakan hati akibat keracunan paracetamol, meliputi:

  • Kulit atau bagian putih mata Anda menguning (penyakit kuning)
  • Nyeri di area kanan atas perut Anda
  • Mual atau muntah
  • Kehilangan selera makan
  • Kelelahan
  • Berkeringat lebih dari biasanya
  • Kulit pucat
  • Memar atau pendarahan yang tidak biasa
  • Urin berwarna gelap atau berwarna teh
  • Tinja berwarna gelap

Baca Juga : Kenali Obat Tramadol yang Membuat Ketergantungan

Dosis Paracetamol

Dosis obat ini akan berbeda untuk setiap pasien. Ikuti perintah dokter Anda atau petunjuk pada label. Informasi berikut hanya mencakup dosis rata-rata obat ini. Jangan melakukan perubahan kecuali atas saran dokter Anda.

Jumlah obat yang diminum tergantung dari kekuatan obatnya. Selain itu pula, jumlah dosis yang Anda minum setiap hari, waktu yang diperbolehkan antara dosis, dan lama minum obat ini tergantung pada masalah kesehatan yang Anda alami.

Untuk orang dewasa dan remaja, dosisnya sebanyak 650 hingga 1000 miligram (mg) setiap 4 hingga 6 jam sesuai kebutuhan. Dosis ini didasarkan pada bentuk dan kekuatan obat tersebut. Baca dan ikuti instruksi label dengan hati-hati untuk dosis maksimum per hari.

Sedangkan untuk anak-anak, dosis didasarkan pada berat badan atau usia, serta mengikuti instruksi label dengan hati-hati untuk dosis maksimum per hari. Secara umum, penggunaan paracetamol untuk anak-anak, meliputi:

  • Anak-anak usia 11-12 tahun, dosisnya sebanyak 320-480 miligram setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
  • Anak-anak usia 9-11 tahun, dosisnya sebanyak 320-400 miligram setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
  • Anak-anak usia 6-9 tahun, dosisnya sebanyak 320 miligram setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
  • Anak-anak usia 4-6 tahun, dosisnya sebanyak 240 miligram setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
  • Anak-anak usia 2-4 tahun, dosisnya sebanyak 160 miligram setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan.
  • Anak-anak di bawah usia 2 tahun: Penggunaan serta dosis harus ditentukan oleh dokter. Selain itu, pelu Anda perhatikan juga, jangan pernah memberikan anak Anda paracetamol yang hanya boleh digunakan pada orang dewasa.

Informasi dan Peringatan

Berikut ini beberapa informasi dan peringatan yang harus Anda ketahui sebelum mengonsumsi paracetamol, di antaranya:

  • Anda dapat mengonsumsinya sebelum atau setelah makan, namun mengonsumsi paracetamol sebelum makan dapat menimbulkan nyeri lambung.
  • Jangan melebihi dosis yang dianjurkan. Hal ini dapat membuat Anda berisiko mengalami keracunan hati. Orang dewasa dan remaja dengan berat badan setidaknya 50 kg tidak boleh mengonsumsi lebih dari 1000 mg paracetamol dalam satu dosis atau lebih dari 4000 mg dalam 24 jam. Anak-anak di bawah 12 tahun hanya boleh menerima dosis yang direkomendasikan kepada mereka dengan variasi tergantung pada berat dan usianya.
  • Kocok paracetamol sirup sebelum digunakan. Sedangkan, tablet kunyah harus dikunyah dengan benar sebelum ditelan.
  • Berhati-hatilah untuk tidak menggunakan produk lain yang mengandung asetaminofen atau parasetamol secara bersamaan. Paracetamol seringkali merupakan ramuan kombinasi obat pilek dan flu.
  • Hubungi dokter jika gejalanya memburuk. MIsalnya, Anda mengalami ruam kulit, kemerahan atau bengkak di area yang menyakitkan, demam berlangsung lebih dari 3 hari.
  • Segera hubungi dokter jika Anda atau anak Anda mengalami sakit tenggorokan yang parah, berlangsung lebih dari 2 hari, atau diikuti dengan demam, ruam, sakit kepala, mual, atau muntah.
  • Jangan minum paracetamol tanpa saran dari dokter, jika Anda sedang hamil dan menyusui.

Baca Juga : Dulcolax : Informasi Obat, Cara Menggunakan, dan Dosis

Sumber


Drugs.com. 2020. Acetaminophen. www.drugs.com
Mayo Clinic. 2020. Acetaminophen (Oral Route, Rectal Route). www.mayoclinic.org
Healthline. 2017. Side Effects of Acetaminophen (Tylenol). www.healthline.com
Web MD. 2019. Paracetamol Tablet. www.webmd.com