Pahami Berbagai Fakta Mengenai Virus Zika

Pahami Berbagai Fakta Mengenai Virus Zika

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 16 Mei 2023

 

Virus Zika adalah virus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk, khususnya nyamuk Aedes, jenis nyamuk yang juga menyebabkan demam berdarah, demam kuning, dan chikungunya.

Fakta Singkat tentang Virus Zika

Nyamuk Aedes menyebarkan virus lewat menggigit orang terinfeksi dan kemudian menularkan virus ke orang lain yang digigitnya.

  • Hampir tidak ada gejala untuk orang yang digigit

Biasanya, tidak ada gejala tertentu yang dialami oleh penderita infeksi virus Zika atau jika mengalami gejala, gejalanya cukup ringan.

  • Berbahaya bagi ibu hamil

Namun, jika menyerang ibu hamil, virus ini dapat berdampak parah pada kehamilan dan bayi yang belum lahir.

  • Belum ada obat

Sayangnya, tidak ada pengobatan untuk infeksi virus Zika hingga saat ini dan menghindari gigitan nyamuk adalah pencegahan utama yang bisa dilakukan.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Tentang Virus

Gejala Virus Zika

Meskipun penderita infeksi virus Zika mungkin tidak mengalami gejala atau gejalanya ringan, infeksi virus ini dapat berlangsung hingga seminggu.

Beberapa gejala awal yang biasa terjadi saat terinfeksi virus Zika adalah:

Dampak Virus Zika

Perlu Anda ketahui, kasus infeksi virus Zika jarang menjadi cukup serius atau parah hingga harus rawat inap.

Kasus meninggal karena infeksi virus Zika juga sangat jarang terjadi, namun komplikasi akibat infeksi Zika bisa sangat membahayakan, terutama jika dialami oleh ibu hamil.

Sejumlah dampak infeksi virus Zika terhadap bayi dalam kandungan di antaranya adalah:

  • Cacat otak yang dikenal sebagai mikrosefali
  • Ukuran otak dan kepala bayi baru lahir yang lebih kecil dari biasanya
  • Keguguran
  • Lahir mati
  • Risiko tinggi cacat bawaan lainnya

Diagnosis Virus Zika

Pada tahun 2015 lalu, virus Zika menyebabkan kepanikan di seluruh dunia saat menyerang sebagian besar Amerika Selatan dan Tengah hingga bagian selatan Amerika Serikat.

Meskipun virus ini biasanya hanya menyebabkan penyakit ringan seperti flu, namun dapat menjadi sangat membahayakan jika terjadi selama kehamilan.

Itulah mengapa diagnosis sangat penting dilakukan bagi ibu yang mungkin telah terpapar virus Zika melalui gigitan nyamuk.

Pemeriksaan yang terdiri dari tes darah dan urin dapat dilakukan untuk mengidentifikasi pasangan yang terinfeksi dan kemungkinan mencegah penularan karena virus Zika juga dapat ditularkan dari pria ke wanita saat berhubungan seks.

Dokter biasanya melakukan diagnosis dengan menanyakan gejala, riwayat kesehatan, dan apakah bepergian ke negara dengan banyak kasus infeksi virus Zika.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa pengujian virus Zika bukan untuk semua orang.

Tujuan utama pengujian adalah untuk mencegah penularan infeksi dari ibu ke anak selama kehamilan dan mencegah penularan virus secara seksual kepada wanita yang sedang hamil atau kemungkinan akan hamil.

Pihak yang direkomendasikan untuk melakukan pengujian Zika adalah:

  • Semua orang, baik pria maupun wanita yang mengalami gejala terpapar virus akibat tinggal di daerah endemik, baru saja bepergian ke daerah endemik, atau melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom dengan seseorang yang pernah bepergian atau tinggal di daerah endemik.
  • Wanita hamil dengan gejala virus Zika yang kemungkinan terpapar virus
  • Wanita hamil tanpa gejala yang tinggal di daerah endemik Zika atau berisiko terus menerus terpapar virus
  • Wanita hamil yang kemungkinan terpapar virus Zika dan janinnya memiliki tanda-tanda kelainan bawaan seperti mikrosefali pada USG
  • Wanita hamil yang tidak berisiko dan tidak memiliki gejala, namun mungkin baru saja terpapar virus

Penyebab dan Faktor Risiko Virus Zika

Faktor risiko utama terinfeksi virus Zika adalah bepergian atau mengunjungi daerah yang memiliki virus ini.

Virus Zika utamanya ditularkan melalui gigitan nyamuk, namun juga dapat ditularkan melalui beberapa hal berikut:

  • Dari ibu hamil ke janinnya
  • Melalui kontak seksual
  • Melalui transfusi darah

Pengobatan Infeksi Virus Zika

Pengobatan untuk infeksi virus Zika hingga saat ini masih belum tersedia.

Kondisi ini umumnya tidak membutuhkan penanganan khusus, namun jika penderita mengalami gejala, ada beberapa pengobatan yang bisa dicoba, di antaranya adalah:

  • Istirahat
  • Meningkatkan asupan cairan untuk mencegah dehidrasi
  • Minum obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas untuk menghilangkan rasa sakit dan demam
  • Konsumsi parasetamol untuk meringankan sakit kepala dan demam

Tips Mencegah Virus Zika

Untuk mencegah paparan virus Zika, cara terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan tidak bepergian ke daerah atau negara dengan banyak kasus infeksi virus Zika, khususnya saat Anda tengah mengandung.

Jika terpaksa, Anda bisa lakukan beberapa langkah berikut ini:

  • Sebelum keberangkatan (sekitar 4-6 minggu), pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai kesehatan Anda
  • Temukan informasi mengenai ketersediaan fasilitas kesehatan di daerah yang akan Anda datangi
  • Pastikan Anda melakukan hubungan seksual dengan kondom untuk mencegah penularan virus

Selain itu, Anda juga bisa melakukan cara-cara berikut untuk mencegah gigitan nyamuk penyebab virus Zika:

  • Gunakan lotion anti-nyamuk yang mengandung DEET minimal 10 persen
  • Pakai celana panjang, kaus kaki, dan baju dengan lengan panjang untuk menghindari gigitan nyamuk
  • Tidur menggunakan AC bisa membuat nyamuk menjadi tidak aktif jika suhu di bawah 20 derajat
  • Memasang kawat nyamuk pada ventilasi kamar
  • Gunakan kelambu di tempat tidur

Baca Juga: Waspadai Nyamuk Aedes Aegypti! Ini Ciri-cirinya!

Sumber

Mayo Clinic. (2021). Zika virus. www.mayoclinic.org

Web MD. (2020). Zika Virus: What You Should Know. www.webmd.com

Medical News Today. (2017). Zika virus: What you need to know. www.medicalnewstoday.com

Verywell Health. (2021). How Zika Virus Is Diagnosed. www.verywellhealth.com