Ketahui Penyebab Konjungtivitis atau Mata Merah

Ketahui Penyebab Konjungtivitis atau Mata Merah

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 17 Oktober 2022

 

Konjungtivitis adalah peradangan atau pembengkakan pada selaput luar bola mata, biasanya akibat oleh infeksi virus, bakteri, atau alergi yang biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit mata, seperti ada sesuatu yang mengganjal di mata, penglihatan kabur hingga kepekaan terhadap cahaya.

Mata merah yang disebabkan oleh beberapa bakteri dan virus ini dapat dengan mudah menular dari satu orang ke orang yang lain dengan sentuhan tangan, tetapi tidak menimbulkan risiko kesehatan yang serius jika segera melakukan pengobatan.

Baca Juga: Penyebab Mata Bengkak dan Cara Mengatasinya

Gejala

Gejala utama konjungtivitis adalah munculnya warna kemerahan pada bagian putih mata. Tanda dan gejala mata merah lainnya tergantung dengan jenis konjungtivitis yang Anda alami, antara lain:

  • Mata kemerahan, karena iritasi dan pelebaran pembuluh darah kecil di konjungtiva
  • Mata berair, karena kelenjar air mata terlalu aktif
  • Bulu mata lengket, terutama saat bangun tidur
  • Terasa nyeri, seperti ada pasir di mata
  • Mata membengkak karena peradangan
  • Rasa gatal atau terbakar di mata
  • Tidak nyaman saat menggunakan lensa kontak

Saat terinfeksi gejala-gejala tersebut mempengaruhi satu mata terlebih dahulu kemudian menyebar ke mata lainnya. Selain itu, jika penyebab iritasi tersebut dikarenakan oleh debu, biasanya akan mempengaruhi kedua mata pada saat yang bersamaan.

Penyebab Dan Jenis Konjungtivitis

Ada banyak penyebab mata merah yang disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi bakteri dan virus. Berikut adalah uraiannya:

1. Konjungtivitis Viral

Dapat terjadi bersamaan dengan pilek atau gejala infeksi pernapasan, seperti sakit tenggorokan. Sebagian besar virus yang menyebabkan konjungtivitis menyebar melalui kontak tangan ke mata, saat tangan menyentuh benda yang terkontaminasi virus tersebut baik yang berasal dari air mata, kotoran mata, atau mukosa hidung.

2. Bakterial

Sering disebabkan ketika bakteri tersebut berpindah dari tangan yang tidak bersih. Gejala umumnya menyebabkan pandangan Anda sedikit buram karena cairan yang menumpuk di sekitar mata, tergantung dari jenis bakteri penyebab infeksi yang mungkin memicu gejala lainnya.

Mata merah akibat bakteri sangat menular dan dapat menyebar melalui kontak langsung atau tidak langsung, dari cairan yang mengalir dari mata seseorang yang terinfeksi.

3. Konjungtivitis Alergi

Mempengaruhi kedua mata yang merupakan respon terhadap zat penyebab alergi contohnya seperti bulu hewan peliharaan, serbuk bunga, debu, bahkan perubahan musim. Jika Anda menderita penyakit ini, Anda kemungkinan mengalami rasa gatal dan radang mata disertai bersin serta keluarnya cairan dari hidung.

Hal ini terjadi karena tubuh Anda menghasilkan antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE). Antibodi yang memicu sel-sel khusus atau sel mast, merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh pada lapisan mukosa mata dan saluran pernapasan. Lalu melakukan pelepasan zat histamin dalam tubuh dan menghasilkan sejumlah tanda dan gejala alergi, termasuk mata merah.

4. Akibat iritan

Iritasi yang akibat oleh kontak mata dengan benda asing, seperti asap, debu, dan lensa kontak yang sudah tidak layak pakai, kurang terjaga kebersihannya, atau milik orang lain.

Bahan kimia seperti klorin yang sering ditemukan di kolam renang juga dapat menyebabkan mata merah. Untuk mencegah iritan kimiawi Anda dapat membilas mata dengan air.

Baca Juga: Berbagai Penyebab Iritasi Mata yang Perlu Diwaspadai

Mencegah Penyebaran Konjungtivitis

Karena mata merah yang disebabkan oleh virus dan bakteri sangat menular dan mudah menyebar. Anda dapat mengurangi risiko terkena konjungtivitis atau menularkannya kepada orang lain dengan mengikuti beberapa langkah sederhana berikut, antara lain:

  • Sering-seringlah mencuci tangan dengan air dan sabun, minimal selama 20 detik
  • Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah mengoleskan obat tetes mata atau salep mata.
  • Hindari menyentuh atau menggosok mata. Hal ini dapat memperburuk kondisi atau menyebarkannya ke mata Anda yang lain.
  • Berhenti memakai lensa kontak sampai dokter mata Anda memperbolehkan untuk memakainya lagi.
  • Jangan berbagi barang pribadi, seperti bantal, handuk, lensa kontak serta kotak penyimpanannya, dan kacamata.
  • Jangan menggunakan lensa kontak sekali pakai lebih dari satu hari.
  • Buang larutan lensa kontak yang Anda gunakan saat mata Anda terinfeksi.
  • Bersihkan kacamata dan casing yang Anda gunakan saat terinfeksi
  • Cuci sarung bantal, sprei, dan handuk sesering mungkin dengan deterjen.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Mata Kering dan Cara Mengatasinya

Sumber

Mayo Clinic. (2020). Pink eye (conjunctivitis). www.mayoclinic.org

Centers for Disease Control and Prevention. (2019). Conjunctivitis (Pink Eye). www.cdc.gov

Healthline. (2019). What You Need to Know About Conjunctivitis. www.healthline.com

NHS. (2018). Conjunctivitis. www.nhs.uk

Medical News Today. (2020). What is infective conjunctivitis, or pinkeye?. www.medicalnewstoday.com

Web MD. Conjunctivitis (Pinkeye). www.webmd.com