Waspadai Nyamuk Aedes Aegypti! Ini Ciri-cirinya!

Waspadai Nyamuk Aedes Aegypti! Ini Ciri-cirinya!

Penulis: Ericha | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 7 November 2022

 

Aedes aegypti berasal dari Afrika, tetapi saat ini ditemukan di daerah tropis di seluruh dunia, terutama pada sekitar wilayah populasi manusia yang padat. Spesies nyamuk Aedes aegypti dapat menularkan berbagai virus penyebab demam chikungunya, demam berdarah, dan demam Zika.

Virus menular dari nyamuk yang terinfeksi ke manusia. Nyamuk menggigit orang yang terinfeksi virus dengue, dan virus tersebut dapat menular ketika nyamuk itu menggigit orang lain.

Baca Juga: Demam Berdarah Dengue (DBD): Penyebab, Gejala dan Pengobatannya

Ciri-ciri Fisik

Nyamuk Aedes memiliki fisik yang sempit, memanjang, dan berwarna hitam. Pola sisiknya terang dan gelap pada perut, dada, dan kaki. Sedangkan, betina dibedakan berdasarkan bentuk perut, biasanya terdapat titik pada ujungnya, palps rahang atas (struktur sensorik yang berhubungan dengan bagian mulut), dan belalainya lebih pendek.

Secara khas, nyamuk Aedes aegypti menahan tubuh mereka rendah dan sejajar dengan tanah atau permukaan kulit, sehingga belalainya miring ke bawah saat mendarat.

Siklus Hidup dan Perilaku

Siklus nyamuk Aedes terdiri dari empat tahap yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa. Pertumbuhan hingga dewasa ini memerlukan tujuh hari sampai beberapa minggu setelah telur menetas.

Betina menyimpan telur berwarna hitam satu per satu pada permukaan yang lembab seperti genangan air, seperti rawa-rawa, lubang pohon, wadah plastik, ban bekas, dan pot tanah liat.

Setelah terendam dalam air, telur akan menetas. Kemudian menjadi larva dan masih hidup dalam air. Biasanya mereka menggantung terbalik pada suatu sudut permukaan air, dimana mereka menggunakan sifon pernapasan pendek yang tebal untuk mengambil oksigen dari udara di atas air.

Larva dewasa berkembang menjadi kepompong, lalu berubah menjadi dewasa dan muncul pada permukaan air. Dalam dua hari setelah kemunculannya, nyamuk Aedes aegypti dewasa kawin, kemudian betina mengonsumsi darah pertama mereka.

Nyamuk Aedes aegypti makan pada siang hari, puncak aktivitasnya saat fajar dan senja. Mereka cenderung mencari makan secara agresif lebih dari satu orang manusia.

Meskipun banyak spesies lebih menyukai makan dan berkembang biak di luar ruangan, nyamuk lainnya hidup dalam hubungan dekat dengan manusia dan bertelur dalam ruangan.

Berperan dalam Penularan Penyakit

Beberapa spesies Aedes aegypti berperan dalam penularan penyakit ke manusia, dan dalam banyak kasus dengan spesies berbeda dapat menularkan patogen yang sama.

Infeksi virus dengue menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang sebelumnya menggigit orang yang terinfeksi. Virus ini tidak menular dan tidak dapat menyebar langsung dari orang ke orang. Penyakit ini menular melalui nyamuk Aedes aegypti itu sendiri.

Siklus hidup virus ini melibatkan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor (penular) dan manusia sebagai sumber penularan.

Masa Inkubasi

Setelah digigit nyamuk pembawa virus, masa inkubasi demam berdarah berkisar 3 sampai 15 hari sebelum tanda dan gejala demam berdarah muncul bertahap.

Gejala

Demam berdarah dimulai dengan gejala seperti flu, menggigil, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, merasa tidak sehat, dan sakit punggung ringan.

  • Suhu tubuh naik dengan cepat hingga 40 derajat Celcius dengan denyut jantung yang relatif rendah (bradikardia).
  • Sakit pada bagian kaki dan persendian selama jam-jam pertama penyakit.
  • Tekanan darah rendah (hipotensi).
  • Mata memerah.
  • Ruam kemerahan muncul pada wajah, kemudian menghilang.
  • Ruam khas gatal (bintik merah kecil, disebut petechiae) muncul bersamaan dengan demam dan menyebar ke seluruh tubuh kecuali wajah.
  • Telapak tangan dan kaki mungkin berwarna merah cerah dan bengkak.

Pencegahan

Berikut ini langkah-langkah pencegahan demam berdarah yang bisa Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari.

  • Pakaian. Kurangi jumlah kulit yang terpapar dengan mengenakan celana panjang, kemeja lengan panjang, kaos kaki, atau mengenakan topi.
  • Pengusir nyamuk. Gunakan pengusir nyamuk minimal 10 persen konsentrasi dietiltoluamid (DEET), atau konsentrasi yang lebih tinggi untuk paparan yang lebih lama. Hindari penggunaan DEET pada anak kecil.
  • Perangkap dan kelambu nyamuk. Kelambu yang diberi insektisida akan lebih efektif. Jika tidak, nyamuk dapat menggigit jaring jika orang tersebut berdiri di sampingnya. Insektisida akan membunuh nyamuk dan serangga lainnya, dan akan mengusir serangga masuk ke dalam ruangan.
  • Hindari Wewangian. Sabun dan parfum yang sangat beraroma dapat menarik nyamuk.
  • Waktu. Cobalah untuk tidak berada pada luar ruangan saat fajar, senja, dan sore hari.
  • Air tergenang. Nyamuk berkembang biak dalam air yang bersih dan tergenang. Memeriksa dan membuang genangan air dapat membantu mengurangi risiko.

Untuk mengurangi risiko perkembangbiakan nyamuk pada air yang tergenang, terdiri dari:

  • Balik ember, kaleng bekas, atau botol untuk menghindari tampungan air.
  • Buang kelebihan air dari pot tanaman.
  • Cuci dan gosok wadah untuk membuang telur nyamuk.
  • Pastikan saluran pembuangan tidak terhalang dan jangan letakkan benda lain di atasnya.
  • Jangan letakkan stopkontak di bawah unit AC.
  • Ganti air dalam vas bunga setiap dua hari, lalu gosok dan bilas bagian dalam vas.
  • Mencegah daun menghalangi apa pun yang dapat mengakibatkan genangan air.
  • Tutup tempat sampah dengan rapat agar tidak ada air yang tertampung.

Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Cegah Demam Berdarah dengan 6 Langkah Berikut

Sumber

Britannica. (2020). Aedes mosquito genus. www.britannica.com

Mayo Clinic. (2020). Dengue fever. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2018). Dengue fever. www.medicalnewstoday.com

MedicineNet. (2021). Dengue Fever. www.medicinenet.com