Mengenal Lebih Jauh Tentang Virus

Mengenal Lebih Jauh Tentang Virus

Penulis: Agnes | Editor: Umi

Virus adalah organisme kecil berukuran mikroskopik dan dapat menular. Virus hanya dapat berkembang biak dengan menginfeksi sel inang. Persebaran virus sangat luas karena Anda dapat menemukan virus di seluruh dunia.

Kebanyakan virus bersifat parasit sehingga berdampak negatif bagi kesehatan manusia. Alasan mengapa virus menumpang hidup dengan makhluk lain adalah karena virus tidak mampu mereproduksi diri tanpa menumpang organisme lain.

Virus bergantung pada sel organisme lain untuk bertahan hidup dan berkembang biak, karena virus tidak dapat menangkap atau menyimpan energi itu sendiri. Virus tidak dapat berfungsi di luar organisme inang, itulah sebabnya virus tidak dianggap sebagai organisme hidup.

Seluruh makhluk hidup dapat terinfeksi virus, mulai dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Jika dibiarkan, virus dapat menginfeksi tubuh dan mengakibatkan gangguan kesehatan bahkan kematian. Beberapa virus bahkan tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan tradisional, misalnya tetanus dan difteri. Namun, Anda dapat membangun antibodi dengan menggunakan vaksin yang berisi virus tertentu yang telah dilemahkan atau dimatikan.

Baca Juga: Ketahui Fungsi Neutrofil dan Gangguannya

Virus Terbuat Dari Apa?

Inti dari partikel virus adalah genom, molekul panjang yang terbuat dari DNA atau RNA yang berisi genetik untuk mereproduksi virus. Genom dibungkus oleh lapisan yang terbuat dari molekul protein yang disebut kapsid, yang melindungi materi genetik. Beberapa virus juga memiliki selubung luar yang terbuat dari lipid, yang merupakan molekul organik berlemak.

Apa yang Diserang Virus?

Virus seperti predator karena dapat menyerang zat lain. Virus yang tidak mengenali sel tubuh manusia, tidak akan berbahaya. Namun, beberapa virus lainnya dapat menginfeksi tubuh, tetapi tidak menyebabkan penyakit.

Virus dapat bermutasi dan bergabung dengan virus yang sejenis maupun virus lain. Misalnya, kasus corona yang bermutasi menjadi COVID-19.

Cara Hidup Virus

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, virus tidak dapat hidup tanpa inang. Saat virus tidak menemukan inang untuk dihinggapi, virus membungkus dirinya menjadi partikel independen yang disebut virion.

Virion dapat “bertahan hidup” di lingkungan untuk jangka waktu tertentu dan akan tetap utuh secara struktural dan mampu menginfeksi organisme yang cocok jika seseorang melakukan kontak terhadap virus.

Ketika virion menempel pada sel inang yang sesuai, virus mampu menembus sel. Begitu masuk, virus “meretas” sel tubuh Anda untuk menghasilkan lebih banyak virion kemudian menginfeksi sel tubuh Anda. Ini yang mengakibatkan tubuh Anda merasakan sakit.

Perbedaan Virus dengan Bakteri

Meskipun keduanya dapat membuat Anda sakit, secara biologis virus dan bakteri sangat berbeda.

Bakteri adalah organisme hidup berukuran kecil dan bersel tunggal. Selain itu, bakteri tidak memerlukan inang untuk hidup dan bereproduksi. Sementara, virus berkebalikan dengan bakteri.

Baca Juga: Waspadai Infeksi Bakteri Escherichia Coli (E. Coli) Pada Pencernaan

Struktur Virus

Virus memiliki struktur yang bervariasi. Partikel virus terdiri dari DNA atau RNA di dalam di dalam lapisan protein pelindung yang disebut kapsid. Bentuk kapsid dapat bervariasi dari satu jenis virus ke virus lainnya. Kapsid dibuat dari protein yang dikodekan oleh gen virus di dalam genomnya.

Bentuk kapsid berfungsi sebagai salah satu dasar klasifikasi virus. Protein virus akan berkumpul lalu membentuk kapsid. Beberapa virus memiliki selubung fosfolipid dan protein. Amplop virus dibuat dari bagian membran sel inang. Bagian ini mengelilingi kapsid dan membantu melindungi virus dari sistem kekebalan inang. Amplop virus dilengkapi molekul reseptor yang dapat mengikat sel inang sehingga mempermudah virus untuk menginfeksi sel.

Ada berbagai macam jenis virus berdasarkan strukturnya, seperti:

• Virus Heliks (terdiri dari satu jenis subunit protein yang berkumpul di sekitar sumbu pusat untuk membentuk struktur heliks. Berbentuk spiral tunggal).
• Envelope (virus ini dikelilingi lapisan membran lipid, contohnya virus influenza).
• Virus ikosahedral (berbentuk seperti hampir seperti bola, misalnya adenovirus).
• Virus kompleks (gabungan dari heliks dan ikosahedral, memiliki struktur yang lebih rumit).

Berbagai Penyakit yang Disebabkan oleh Virus

Karena sifatnya yang dapat bereproduksi dan bermutasi, virus memiliki banyak jenis. Setiap jenis virus mungkin dapat menyebabkan penyakit yang berbeda. Berikut ini beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus:

• cacar
• batuk pilek
• campak
• gondongan
• rubella
• herpes zoster
• hepatitis
• polio
• rabies
• demam ebola
• HIV penyebab virus AIDS
• sindrom pernapasan akut parah (SARS)
• demam berdarah
• zika
• epstein-barr
• human papilloma virus (HPV)

Pengobatan dan Mencegah Infeksi Virus

Obat-obatan

Infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotik, tetapi infeksi virus memerlukan vaksinasi untuk mencegahnya sejak awal atau obat antivirus untuk mengobatinya.

Obat antivirus sebagian besar telah dikembangkan. Obat-obatan ini tidak menghancurkan patogen, tetapi menghambat dan memperlambat perkembangan virus agar tidak komplikasi.

Antivirus yang tersedia untuk mengobati infeksi virus seperti:

• herpes simpleks
• hepatitis B dan C
• influenza
• herpes zoster
• cacar air.

Vaksin

Vaksinasi umumnya merupakan cara termurah dan paling efektif untuk mencegah virus. Beberapa vaksin berhasil memberantas penyakit, seperti penyakit cacar.

Vaksin sebenarnya adalah virus yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Tujuan vaksinasi agar tubuh Anda beradaptasi dan membangun antibodi, sehingga saat Anda terkena virus yang sama, tubuh Anda dapat melawan virus dan sembuh. Saat ini, ada vaksinasi untuk polio, campak, gondongan, dan rubella, difteri, tetanus, dan lain-lain.

Pencegahan

• Memperhatikan kebersihan lingkungan
• Menerapkan pola makan yang sehat dengan konsumsi makanan sehat
• Hindari alkohol dan rokok
• Olahraga teratur minimal 3 kali seminggu
• Istirahat yang cukup
• Mengurangi stres

Baca Juga: 8 Zat Aditif pada Makanan, serta Efeknya untuk Kesehatan