Memahami Seputar Psikiater atau Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Memahami Seputar Psikiater atau Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 21 Januari 2023

 

Psikiatri merupakan cabang dari ilmu medis yang berfokus pada pencegahan, diagnosis, dan perawatan pada masalah mental, perilaku, dan emosional. Dokter yang memiliki spesialisasi di bidang psikiatri disebut dengan psikiater atau dokter jiwa.

Karena psikiater memiliki gelar medis dan terlatih dalam praktik psikiatri, mereka merupakan tenaga profesional di bidang kesehatan mental yang bisa meresepkan obat untuk menangani masalah yang berhubungan dengan masalah kejiwaan. Sama seperti dokter praktik umum, psikiater juga dapat melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan tes diagnostik selain mempraktikkan psikoterapi.

Seorang psikiater bisa bekerja sebagai bagian dari tim pengawasan atau perawatan kesehatan mental. Mereka juga bisa berkomunikasi dengan dokter umum, pekerja sosial, dan perawat psikiatri dalam melaksanakan tugasnya.

Meskipun banyak orang yang sulit membedakan, psikiater tidak sama dengan psikolog. Dalam beberapa hal, kedua profesi ini memang memiliki kesamaan. Namun, tidak seperti psikiater, psikolog tidak diperbolehkan memberikan resep dan melakukan prosedur medis. Psikolog umumnya hanya menyediakan konseling dan dukungan non medis bagi pasiennya.

Baca Juga: Tips Mencari dan Memilih Psikiater yang Sesuai dan Tepat

Apa Tugas Seorang Psikiater?

Ketika Anda membuat janji temu dengan seorang psikiater, mereka biasanya akan menanyakan terlebih dahulu gejala mental dan fisik yang Anda alami. Ini mungkin termasuk pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan evaluasi psikologis.

Ada berbagai penyakit kejiwaan yang bisa didiagnosis dan ditangani oleh seorang psikiater antara lain:

Untuk menentukan diagnosis, dokter jiwa mungkin memerlukan lebih dari satu kali kunjungan. Setelah membuat diagnosis, psikiater akan memberitahu kondisi Anda dan menjelaskan mengenai langkah perawatan yang harus dilakukan. Perawatan mungkin melibatkan kombinasi dari beberapa hal berikut ini:

  • Psikoterapi atau terapi bicara
  • Pemberian resep obat
  • Terapi cahaya, khususnya untuk mengobati depresi
  • Terapi stimulasi otak, seperti deep brain stimulation (DBS), stimulasi saraf vagus (VNS), stimulasi magnetik transkranial (TMS).

Baca Juga: 5 Tanda Anda Membutuhkan Konsultasi Psikologi

Pemeriksaan Apa Saja yang Dilakukan oleh Seorang Psikiater?

Ilmu psikiatri pada dasarnya berada di antara psikologi (studi tentang perilaku dan pikiran) dan neurologi (studi tentang otak dan sistem saraf).

Oleh karena itu, dalam praktiknya, seorang psikiater biasanya akan mempertimbangkan gejala kondisi kesehatan pasiennya dengan menggunakan pendekatan model biopsikososial yang melibatkan pemeriksaan mental dan fisik. Pemeriksaan ini terdiri dari:

1. Pemeriksaan Status Mental

Pemeriksaan status mental merupakan bagian penting dari penilaian klinis kondisi kejiwaan. Ini merupakan cara terstruktur untuk mengamati dan mengevaluasi fungsi psikologis seseorang dari perspektif sikap, perilaku, kognisi, suasana hati, dan proses berpikir.

Tergantung dari kondisi yang diduga, psikiater akan menggunakan berbagai tes psikologis untuk menentukan adanya gejala khas sekaligus menilai tingkat keparahannya.

Selanjutnya psikiater baru bisa menentukan apakah gejala memenuhi kriteria diagnostik untuk gangguan mental atau tidak.

2. Diagnosis Biomedis

Seperti banyak kondisi medis, diagnosis penyakit mental juga melibatkan pemeriksaan fisik untuk mengeksplorasi semua penyebabnya. Dikenal sebagai diagnosis banding, psikiater akan menggunakan alat biomedis termasuk:

  • Pemeriksaan fisik
  • Studi pencitraan otak, seperti computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), dan positron emission tomography (PET) untuk memeriksa tumor, perdarahan atau lesi
  • Electroencephalogram (EEG) untuk mengidentifikasi penyimpangan dalam aktivitas listrik otak, termasuk epilepsi, cedera kepala, atau penyumbatan darah otak
  • Skrining obat untuk mendeteksi obat-obatan terlarang atau obat-obatan dalam sampel darah atau urin
  • Tes darah untuk mengevaluasi kimia darah, elektrolit, fungsi hati dan fungsi ginjal yang dapat berdampak langsung atau tidak langsung pada otak.

3. Psikoterapi

Psikoterapi merupakan bagian integral dari diagnosis dan pengobatan penyakit mental. Proses ini melibatkan pertemuan dengan pasien secara teratur untuk membicarakan masalah, perilaku, perasaan, pikiran, dan hubungan mereka dengan orang lain.

Tujuan dari psikoterapi adalah untuk membantu orang menemukan solusi untuk masalah mereka dengan mengeksplorasi pola pikir, perilaku, pengalaman masa lalu, serta pengaruh internal dan eksternal lainnya.

Kapan Sebaiknya Anda Mengunjungi Psikiater?

Apabila Anda merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan perubahan hidup, rasa cemas dan khawatir berlebihan, atau depresi berkepanjangan, maka ada baiknya Anda memeriksakan diri ke psikolog atau psikiater.

Sebelum melakukan kunjungan ke psikiater, Anda bisa memulainya dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter umum untuk memperoleh rujukan dan rekomendasi dari dokter untuk layanan konseling.

Selain itu, jika ada orang di sekitar Anda menunjukkan pemikiran untuk bunuh diri atau memiliki kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri, tawarkan untuk melepas benda tersebut dan segera hubungi layanan darurat/ambulans atau menuju ke UGD rumah sakit terdekat.

Baca Juga: Ketahui Nomor Telepon Darurat yang Wajib Disimpan Di Ponsel

 

Sumber

Verywell Mind (2021). What Is Psychiatrist? www.verywellmind.com

Webmd (2021). What Is Psychiatrist? www.webmd.com

Your Health in Mind (2021). What’s A Psychiatrist? www.yourhealthinmind.org

St. George’s University (2019). What Is a Psychiatrist? Understanding This Critical Health Care Role. www.sgu.edu