Waspada Bahaya Penyakit Anorexia

Waspada Bahaya Penyakit Anorexia

Penulis: Unik | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 28 Mei 2020

 

Anorexia nervosa, lebih dikenal sebagai anoreksia, adalah gangguan makan dan dimana penderita menginginkan penurunan berat badan yang berlebihan dan ekstrem. Gejalanya ditandai dengan penderita terobsesi dengan tubuh yang kurus. Penderita bahkan rela membuat dirinya lapar dengan tujuan memiliki berat badan yang berada jauh dibawah standar yang seharusnya.

Meskipun hal ini paling sering diderita oleh remaja perempuan, anoreksia dapat diderita oleh siapa saja dari jenis kelamin, usia, ras, atau latar belakang budaya yang ada. Anoreksia dapat menyebabkan berbagai masalah fisik, psikologis, dan emosional. Selain itu, anoreksia menyebabkan kelaparan yang berlebih dan dapat menyebabkan penyakit fisik yang serius, seperti:

1. Anemia atau Pancytopenia

Kelaparan yang berlebihan adalah salah satu kondisi paling umum yang akan diderita penderita anoreksia. Anorexia memicu rasa lapar yang terus-menerus terjadi, namun penderitanya enggan untuk makan. Hal ini dapat menyebabkan penderita anoreksia mengidap anemia. Anemia disebabkan oleh rendahnya tingkat vitamin B12 yang masuk ke dalam tubuh.

Ketika anoreksia yang diderita semakin berlanjut, terjadi penurunan faktor pembentuk sel darah di sumsum tulang. Kondisi ini dikenal sebagai Anemia Aplastik / Pancytopenia yang tentunya bisa menyebabkan dampak serius hingga kematian.

Baca Juga: Mengatasi Lemas dan Lesu Akibat Anemia

2. Gula Darah Rendah (Hipoglikemia)

Hipoglikemia adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh gula darah (atau glukosa) rendah. Glukosa merupakan salah satu sumber energi utama tubuh manusia, yang dibutuhkan agar tubuh berfungsi dengan baik. Hipoglikemia terjadi ketika glukosa dalam darah turun terlalu rendah, padahal glukosa diperlukan untuk menyediakan energi yang cukup bagi aktivitas tubuh.

Hipoglikemia terjadi ketika tubuh tidak menerima cukup makanan untuk menghasilkan glukosa. Hal ini tentu saja dapat berakibat fatal bagi tubuh mulai dari jantung berdebar dengan cepat, kecemasan, kejang sampai kehilangan kesadaran.

3. Pengeroposan Tulang

Osteopenia merupakan penurunan kepadatan tulang di bawah batas normal, sedangkan osteoporosis adalah pengeroposan tulang atau hilangnya kepadatan tulang akibat kurangnya kalsium. 80% lebih wanita di dunia yang mengidap anoreksia, mengalami Osteopenia dimana tulang mengalami kekurangan kalsium dan jika berlangsung terus menerus, akan berakibat osteoporosis.

Baca Juga:6 Cara Mencegah Osteoporosis

4. Mengganggu Kesuburan dan Hormon

Pengidap anoreksia yang berkepanjangan akan berakibat pada kesuburan dan perubahan hormonnya. Wanita yang mengidap kelainan ini, kadar hormon reproduksinya akan sangat rendah. Selain itu, tingkat stress juga akan meningkat bersamaan dengan tidak teraturnya siklus menstruasi. Bahaya lebih lanjut bahkan bisa berpotensi berhentinya menstruasi.

Terapi pengobatan biasanya dapat menormalkan kembali siklus menstruasi. Namun dalam beberapa kasus anoreksia kronik, pengobatan bahkan sudah tidak mempan lagi yang artinya wanita pengidap anoreksia bisa berhenti menstruasi meskipun belum memasuki usia menopause.

Baca Juga: 8 Dampak Serius Bulimia Mengancam Kesehatan Fisik dan Mental

5. Gangguan Sistem Pencernaan

Saat manusia mulai membatasi makanan yang masuk ke dalam perut, maka lambung akan kosong dan gangguan sistem pencernaan akan terjadi. Sedikitnya jumlah makanan yang masuk ke perut akan melewati sistem pencernaan dengan lambat, menyebabkan rasa sakit, perut kembung atau umumnya sering disebut maag. Bahkan bisa memicu sembelit atau konstipasi. Hal ini terjadi karena hipofungsi usus besar setelah kelaparan, dimana makanan tidak segera diproses dan dicerna karena jumlahnya yang terlalu sedikit.

6. Depresi dan Gangguan Kecemasan

Dampak paling ekstrim yang terjadi pada pengidap anoreksia yaitu depresi dan gangguan kecemasan. Bahkan bahaya lebih lanjut bisa memicu terjadinya tindakan bunuh diri. Ada beberapa penyebab seseorang dengan gangguan anoreksia ini melakukan bunuh diri, diantaranya :

  • Merasa jenuh dan putus asa
  • Kurang gizi sehingga tidak dapat berpikir jernih
  • Merasa seperti tidak ada jalan keluar, terjebak oleh pikiran mereka dan rutinitas sehari-hari yang kaku atau kacau.

Para penderita anoreksia ini percaya bahwa mereka tidak cukup baik. Mereka berjuang untuk kesempurnaan, cita-cita yang tidak realistis, dan kadang-kadang kegagalan penurunan berat badan yang berulang ini dapat meningkatkan perasaan tidak berharga sehingga pengidap berpikir untuk melakukan  bunuh diri. Karena itu, segera konsultasi ke dokter jika Anda memiliki tanda-tanda Anoreksia.

Baca Juga: Ketahui Apa Itu Depresi, Gejala dan Penyebabnya 

 

Sumber

The Emily Program. 2018. Physical Effects of Anorexia. www.emilyprogram.com

Walden Eating Disorders. 2018. 6 Significant Health Risks of Anorexia Nervosa. www.waldeneatingdisorders.com

Eating Recovery Center. Health Risks of Anorexia. www.eatingrecoverycenter.com

Center for Discovery. The Long Term Health Risks of Anorexia. www.centerfordiscovery.com

Verywell Mind. 2020. Eating Disorders and Suicide Risk. www.verywellmind.com