Gejala dan Penyebab Paling Umum Gangguan Bipolar

Gejala dan Penyebab Paling Umum Gangguan Bipolar

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 9 September 2022

Gangguan bipolar adalah penyakit mental serius yang ditandai oleh perubahan suasana hati ekstrem dari posisi terendah (depresi) ke tertinggi (manik).

Namun, seringkali bipolar disorder sulit terdeteksi, dan gejala yang terkait dapat bervariasi dari kasus ke kasus. Meski sulit dideteksi, ada beberapa tanda dan gejala untuk memahaminya. Gejala bipolar disorder ini dibagi menjadi tanda saat sedang berada dalam kondisi mania dan juga kondisi depresi. Jadi mari kita lihat 5 hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahuinya.

1. Jenis Bipolar

Gangguan bipolar dapat bervariasi, bahkan ada klasifikasi yang berbeda dari gangguan tersebut, seperti Bipolar I, Bipolar II, siklotimik disorder, serta jenis lainnya. Bipolar tipe I ditandai dengan suatu episode manik (sangat bahagia) yang kemudian berubah menjadi episode depresi (sangat sedih).

Bipolar tipe II tidak mengalami episode manik, melainkan mengalami episode hipomanik yang mana perubahan suasana hati yang terjadi cenderung lebih ringan dari manik.

Siklotimia adalah suatu bentuk bipolar disorder dengan jenis yang lebih ringan. Gejala siklotimik juga turut mengakibatkan perubahan suasana hati yang cepat dan dalam waktu yang singkat. Namun siklotimia memiliki intensitas depresi dan episode hipomanik yang lebih ringan dari Bipolar tipe I dan II. 

2. Definisi Manik, Hipomanik dan Depresi

Healthline mendefinisikan manik sebagai “emosi bahagia yang tinggi,”. Namun, itu bukan dalam arti yang positif karena bagi mereka yang mengalami manik dapat merasa bersemangat dan penuh energi. ada beberapa kerugian juga, kata sumber itu. 

Sebagai contoh, individu manik dapat terlibat dalam perilaku berisiko seperti belanja tanpa perhitungan, terlalu bersemangat dalam aktivitas termasuk hubungan seksual, hingga penggunaan narkoba. Healthline juga menjelaskan bahwa hipomanik mirip dengan gejala manik, hanya saja lebih ringan. 

Episode depresi pada Bipolar bisa cukup parah dan menyebabkan kesulitan nyata dalam aktivitas sehari-hari. Mayo Clinic menjelaskan bahwa ada gejala yang menunjukkan episode depresi, yang ditandai dengan 5 atau lebih tanda seperti suasana hati yang tertekan (atau lekas marah pada pasien yang lebih muda), kehilangan minat dalam kegiatan atau sulit merasa senang, penurunan berat badan yang signifikan, tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak, peningkatan dan penurunan energi dan mood secara ekstrem, sulit berkonsentrasi, hingga muncul pikiran untuk bunuh diri.

3. Gejala pada Anak dan Remaja

Ya, gangguan bipolar dapat menyerang anak-anak dan remaja juga, meskipun umumnya bipolar terjadi pada orang dewasa. The Mayo Clinic mencatat bahwa lebih sulit untuk mendiagnosis bipolar pada anak-anak, karena dapat dikacaukan dengan perilaku naik-turun yang normal pada anak-anak. 

Perbedaan dengan bipolar pada orang dewasa adalah pola episodenya – Suasana hatinya depresi ke manik dapat dengan cepat berubah dibanding orang dewasa. Pada orang dewasa, episodenya cenderung berlangsung untuk periode waktu yang lebih lama (selisih mingguan hingga beberapa bulan).

4. Gejala pada Wanita

Dilansir dari Medical News Today, wanita lebih mudah terkena bipolar, khususnya jenis II dan Hipomania. Namun, meski lebih sering terdeteksi pada wanita, bipolar pada wanita lebih susah terprediksi dibanding pria.

Periode depresi pada wanita cenderung lebih lama. Awalnya wanita dengan bipolar menunjukan episode depresi, depresi, dan depresi. Karena lebih lama, susah untuk menentukan apakah itu depresi atau bipolar, karena bipolar baru akan terdeteksi jika ada periode manik.

5. Gejala pada Pria

Meski lebih jarang terjadi pada pria, Bipolar disorder pada pria justru umumnya lebih mudah terdeteksi. Karena, periode manik biasanya terjadi di awal, sehingga relatif lebih mudah didiagnosis.

6. Penyebab Bipolar Disorder

Beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya bipolar disorder diantaranya, genetika, terutama jika orang tua atau saudara kandung menderita penyakit tersebut (tetapi riwayat keluarga jelas bukan jaminan Anda berisiko). Selain itu, kelainan pada struktur otak Anda dapat berperan. Termasuk juga faktor lingkungan seperti stres ekstrem, trauma, atau penyakit fisik.

Namun yang paling sering terjadi, periode stres yang tinggi (dapat mencakup kesedihan karena kehilangan orang yang dicintai atau pengalaman traumatis) dapat menyebabkan terjadinya bipolar disorder. Termasuk juga penyalahgunaan narkoba atau alkohol.

Baca Juga: Cara Tingkatkan Serotonin Agar Terhindar Dari Depresi

Sumber

Active Beat. Most Common Symptoms and Causes of Bipolar Disorder. www.activebeat.com

Mayo Clinic. 2018. Bipolar Disorder. www.mayoclinic.org

Medical News Today. 2017. What should you know about bipolar disorder. www.medicalnewstoday.com

Healthline. 2018. Everything You Need to Know About Bipolar Disorder. www.healthline.com