Berbagai Jenis Pemeriksaan Kehamilan yang Perlu Anda Ketahui
Berbagai Jenis Pemeriksaan Kehamilan yang Perlu Anda Ketahui
Penulis: Anggita | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 2 Mei 2023
Ketika Anda sudah dipastikan hamil, maka Anda perlu menjalani serangkaian pemeriksaan.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui masalah kesehatan yang bisa memengaruhi janin, melihat ukuran, jenis kelamin, usia, dan posisi janin.
Selain itu, pemeriksaan kehamilan juga dapat melihat apakah bayi mungkin mengalami cacat, masalah genetik, atau kondisi lainnya.
Baca Juga: Begini Cara Membaca Hasil USG untuk Mengetahui Kondisi Janin
Secara umum, terdapat dua jenis pemeriksaan pada kehamilan, yakni tes skrining dan tes diagnostik.
Tes skrining hanya bisa mendeteksi apakah bayi mengalami kondisi kesehatan tertentu. Sementara, tes diagnostik dilakukan untuk memastikannya.
Sebagian ibu hamil hanya perlu melakukan beberapa pemeriksaan, namun beberapa di antaranya mungkin perlu melakukan pemeriksaan yang lebih spesifik dan tidak rutin, seperti pemeriksaan kelainan genetik.
Pemeriksaan yang tidak rutin biasanya dilakukan pada ibu hamil yang berisiko, di antaranya seperti:
- Remaja
- Berusia di atas 35 tahun
- Pernah melahirkan bayi prematur atau cacat
- Mengandung lebih dari satu bayi
- Memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti tekanan darah tinggi, lupus, penyakit hati, diabetes, ginjal, asma, epilepsi, kanker, atau penyakit menular seksual
- Memiliki kelainan genetik atau keluarga yang mengalaminya
Berikut adalah beberapa jenis pemeriksaan kehamilan yang perlu Anda ketahui.
Jenis Pemeriksaan Rutin
Setiap trimester, Anda akan mendapatkan pemeriksaan yang berbeda-beda. Beberapa pemeriksaan rutin, yakni:
Pemeriksaan darah
- Infeksi menular seksual
Tes ini dilakukan untuk melihat apakah Anda mengalami infeksi, seperti infeksi menular seksual. Sebab, infeksi tersebut bisa menular ke janin Anda, maka itu perlu dilakukan pemeriksaan dan penanganan untuk menurunkan risiko penularan.
- Mengetahui golongan darah
Tes darah juga dilakukan untuk mengetahui golongan darah bayi dan melihat rhesus bayi Anda.
Rhesus bisa membuat bayi kekurangan darah serta mengidap penyakit kuning setelah lahir. Namun hal ini bisa dicegah selama masa kehamilan.
- Pemeriksaan tekanan darah
Anda juga perlu rutin melakukan pengecekan tekanan darah untuk memastikan Anda tak mengalami preeklamsia selama kehamilan.
Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urine juga dilakukan untuk mendeteksi infeksi seperti infeksi pada ginjal, kandung kemih, hingga kemungkinan preeklamsia.
Ultrasonografi (USG)
USG dilakukan selama tiga kali, yaitu pada trimester pertama, kedua, dan ketiga.
Pemeriksaan menurut Usia Kehamilan
Setelah mengenal berbagai pemeriksaan rutin, berikut adalah pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan trimester kehamilan Anda.
Trimester pertama terjadi pada bulan pertama, kedua, dan ketiga kehamilan.
- Tes DNA
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat golongan darah bayi Anda, serta melihat kemungkinan bayi mengalami Down syndrome. Biasanya, pemeriksaan ini dilakukan setelah minggu kesembilan kehamilan.
- Tes genetik
Anda juga mungkin perlu melakukan pemeriksaan genetik melalui sampel darah atau air liur Anda.
Selain itu, ada pula tes yang bernama chorionic villus sampling (CVS), dengan cara memeriksa jaringan dari plasenta Anda untuk melihat kelainan genetik. CVS biasanya dilakukan di minggu ke-10 hingga 13 kehamilan.
- USG awal
Di minggu ke-11 hingga 13, Anda mungkin perlu melakukan USG untuk memastikan kesehatan bayi Anda.
Jenis USG yang dilakukan penting untuk mengukur ruang kosong di jaringan belakang leher bayi, atau dalam istilah medis disebut nuchal translucency. Cara ini juga bisa menilai kelainan yang mungkin dimiliki oleh bayi yang Anda kandung.
Trimester kedua berada di bulan keempat, kelima, dan keenam kehamilan.
- Skrining darah ibu
Pada pemeriksaan darah di trimester ini, empat jenis substansi dalam darah Anda akan dilihat. Pengecekan darah ini dilakukan pada minggu ke-15 hingga ke-22 kehamilan.
- Skrining gula darah
Saat hamil, Anda dapat mengidap diabetes gestasional. Skrining ini dilakukan pada minggu ke-24 hingga 28.
- Amniocentesis
Di minggu ke-15 hingga 20, Anda perlu melakukan pemeriksaan cairan plasenta untuk melihat kemungkinan cacat atau kelainan genetik.
Biasanya, ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun atau memiliki riwayat kondisi genetik dalam keluarganya perlu melakukan amniocentesis.
- USG kedua
Dilakukan pada minggu-18 sampai 22, untuk melihat tumbuh kembang bayi.
Berada pada bulan ketujuh, kedelapan, dan kesembilan.
- Tes group B strep (GBS)
Anda dapat melakukan tes GBS, yaitu infeksi bakteri yang mungkin menular pada bayi ketika lahir. Pemeriksaan dilakukan pada minggu ke-35 hingga ke-37 kehamilan.
- USG terakhir
USG ketiga jarang dilakukan pada beberapa negara karena dinilai tidak seefektif USG pertama dan kedua.
Namun, sejumlah ibu hamil merasa senang melakukannya. Sebab pada USG ketiga ini Anda sudah bisa melihat bayi Anda secara utuh.
Baca Juga: Cara Menaksir Berat Janin Melalui Usia Kehamilan Tanpa USG
SumberKids Health. (2018). Prenatal Tests: FAQs (for Parents) – Nemours KidsHealth. kidshealth.org
Grow by Web MD. (2020). Your Guide to Prenatal Testing. www.webmd.com
March of Dimes. (2020). Prenatal tests. www.marchofdimes.org
NHS. (2021). Rhesus disease – NHS. www.nhs.uk
Better Health Channel. Pregnancy – prenatal tests – Better Health Channel. www.betterhealth.vic.gov.au
BMC Pregnancy and Childbirth. (2019). Experiences of pregnant women with a third trimester routine ultrasound – a qualitative study | BMC Pregnancy and Childbirth | Full Text. bmcpregnancychildbirth.biomedcentral.com