Posisi Janin di Dalam Kandungan: Mana yang Paling Ideal dan Berisiko?

Posisi Janin di Dalam Kandungan: Mana yang Paling Ideal dan Berisiko?

Penulis: Dita | Editor: Umi

Selama masa kehamilan, bayi yang sedang berkembang akan mengalami pergerakan dan perubahan posisi yang berbeda-beda. Dalam proses persalinan, ada beberapa posisi janin yang dianggap lebih aman dan ideal. Sementara beberapa posisi lain cenderung berisiko dan mungkin harus membuat proses persalinan harus dilakukan dengan pembedahan.

Posisi ideal untuk janin sesaat sebelum persalinan adalah posisi anterior. Dalam posisi ini, kepala janin mengarah ke tanah (bawah) dan menghadap ke punggung ibu. Sebagian besar janin berada di posisi ini di bulan terakhir kehamilan. Posisi anterior ini juga dikenal dengan istilah vertex, cephalic, atau occiput anterior position.

Posisi anterior bisa mengurangi kemungkinan komplikasi selama kehamilan. Untuk mengetahui mengenai posisi janin lainnya menjelang persalinan, mari simak ulasan berikut ini!

Baca Juga: Begini Cara Membaca Hasil USG untuk Mengetahui Kondisi Janin

1. Posisi Anterior

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, posisi anterior adalah posisi terbaik bagi janin sebelum persalinan. Mayoritas bayi akan masuk ke posisi ini sebelum kelahirannya.

Posisi anterior berarti kepala janin berada di bawah panggul, menghadap ke punggung ibu. Punggung janin akan berhadapan dengan perut sang ibu.

Dalam posisi ini, kepala janin dapat diselipkan dan memungkinkan bagian atasnya menekan leher rahim. Posisi ini akan membantu bayi mendorong rahim untuk membuka selama persalinan.

Dokter atau bidan umumnya menggambarkan janin yang terletak sedikit ke kiri sebagai oksiput anterior kiri atau LOA (left occiput anterior). Sementara janin yang terletak sedikit ke kanan disebut sebagai oksiput anterior kanan atau ROA (right occiput anterior).

2. Posisi Posterior

Posisi posterior atau dikenal juga sebagai posisi back-to-back merupakan posisi ketika kepala janin mengarah ke bawah dan punggungnya bersandar pada punggung sang ibu.

Dalam posisi ini, janin akan sulit memasukkan kepalanya ke dalam. Efeknya, janin akan kesulitan melewati bagian terkecil dari panggul. Posisi ini akan menyebabkan proses persalinan menjadi lebih lama daripada posisi anterior dan juga bisa menyebabkan sakit punggung.

Janin mungkin akan berakhir dalam posisi ini jika ibu menghabiskan waktu lama untuk duduk atau berbaring, seperti saat beristirahat di tempat tidur.

Bagian belakang tubuh janin lebih berat dari bagian depan sehingga ibu bisa mendorong janin untuk kembali berguling ke posisi ideal dengan bersandar ke arah yang diinginkan.

Meski menyulitkan proses melahirkan, posisi posterior sering kali tidak memerlukan penanganan khusus selama proses melahirkan. Dalam kebanyakan kasus, dokter bisa menggunakan alat bernama forceps atau memutar bayi secara manual.

Namun, jika proses persalinan masih mengalami hambatan, operasi caesar mungkin dibutuhkan untuk membantu mengeluarkan bayi.

3. Posisi Berbaring Melintang

Posisi berbaring melintang adalah ketika janin berbaring horizontal di dalam rahim. Sebagian besar janin tidak akan tetap dalam posisi ini selama beberapa minggu dan hari menjelang persalinan.

Jika janin masih berada dalam posisi ini sebelum lahir, persalinan dengan operasi caesar diperlukan untuk mengeluarkan bayi.

Bila tidak dilakukan persalinan caesar, ada risiko darurat medis yang bernama prolaps tali pusat yang bisa terjadi. Ketika ada prolaps tali pusat, ibu akan mengeluarkan tali pusat di jalan lahir terlebih dahulu sebelum bayinya keluar.

4. Posisi Sungsang

Posisi sungsang terjadi ketika kepala janin tetap berada di atas, bukan di bawah panggul ibu. Terdapat beberapa jenis posisi sungsang antara lain:

  • Frank sungsang. Dalam posisi ini, kaki janin berbaring lurus ke atas di bagian depan tubuhnya sehingga kaki bayi berada di dekat wajah
  • Sungsang sempurna. Dalam posisi ini, janin seperti duduk dengan posisi kaki yang disilangkan di depan tubuh sehingga kaki berada di dekat bokong
  • Footling breech. Pada posisi ini, salah satu atau kedua kaki janin tergantung di bawah pantatnya. Jika lahir normal dalam posisi ini, kemungkinan salah satu kaki atau kedua kakinya yang akan keluar duluan.

Ada beberapa alasan janin tetap dalam posisi sungsang antara lain:

  • Terlalu banyak atau terlalu sedikit cairan ketuban yang mengelilingi janin
  • Adanya fibroid rahim
  • Bentuk rahim yang tidak beraturan
  • Ada banyak janin di dalam rahim (kembar)

Jika seorang wanita mengandung anak kembar, satu janin mungkin berada di posisi anterior atau posterior, sementara janin yang satunya dalam posisi sungsang.

Untuk mengetahui posisi janin Anda menjelang kelahiran, pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan terdekat. Dengan begitu, risiko persalinan bisa diminimalisasi.

Baca Juga: Kapan Detak Jantung Janin Mulai Terdengar?

Sumber

Cleveland Clinic (2020). Fetal Positions for Birth. www.clevelandclinic.org

Medical News Today (2018). Different Baby Positions During Pregnancy: What to Know. www.medicalnewstoday.com

MSD Manuals (2021). Abnormal Position and Presentation of the Fetus. www.msdmanuals.com

Verywell Family (2021). Fetal Positions for Labor and Birth. www.verywellfamily.com