Gejala, Penyebab dan Diagnosis Hipoalbuminemia

Gejala, Penyebab dan Diagnosis Hipoalbuminemia

Penulis: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 15 September 2022

 

Albumin adalah protein yang diproduksi oleh hati Anda. Protein penting ini membantu menjaga cairan dalam aliran darah Anda sehingga tidak bocor ke jaringan lain. Selain itu, albumin juga berperan dalam membawa berbagai macam zat ke seluruh tubuh Anda, termasuk hormon, vitamin, dan enzim.

Ketika albumin di dalam tubuh Anda berada dalam kadar yang rendah, maka Anda sedang mengalami hipoalbuminemia. Keadaan ini dapat mengindikasikan masalah pada hati atau ginjal Anda.

Kekurangan albumin juga dapat mempersulit perpindahan zat-zat fundamental ke seluruh tubuh Anda. Yang mana, beberapa dari zat ini berguna untuk menjaga agar cairan di tubuh Anda tetap terkendali.

Baca Juga: Ketahui Fungsi Albumin bagi Tubuh

Fakta Singkat Tentang Hipoalbuminemia

Sebelum mempelajari tentang hipoalbuminemia secara mendalam, berikut adalah fakta singkat yang wajib Anda pahami:

  • Dokter mendefinisikan hipoalbuminemia sebagai sindrom atau sekelompok gejala.
  • Dengan mengonsumsi lebih banyak makanan kaya albumin, Anda dapat meningkatkan kadar albumin dalam tubuh Anda.
  • Gejala albumin rendah sangat bervariasi tergantung pada penyebabnya.

Gejala Hipoalbuminemia

Gejala yang muncul bergantung pada apa yang menyebabkan kondisi ini. Misalnya, jika hipoalbuminemia Anda disebabkan oleh pola makan yang buruk, gejala Anda dapat berkembang secara bertahap seiring waktu. Jika hipoalbuminemia Anda disebabkan oleh luka bakar yang serius, Anda mungkin langsung merasakan beberapa gejala ini.

Berikut adalah berbagai macam gejala umum dari hipoalbuminemia:

  • Edema atau penumpukan cairan di kaki atau wajah Anda
  • Kulit berubah menjadi lebih kasar atau lebih kering dari biasanya
  • Rambut menipis
  • Penyakit kuning, dengan gejala kulit yang tampak berwarna kuning
  • Sulit bernafas
  • Merasa lemah atau lelah
  • Detak jantung tak teratur
  • Kenaikan berat badan yang tidak normal
  • Nafsu makan menurun
  • Diare
  • Merasa mual dan ingin muntah

Temui dokter jika Anda mulai merasa lelah atau kesulitan bernapas secara mendadak. Hipoalbuminemia juga dapat menghambat pertumbuhan anak.

Jika Anda memperhatikan bahwa anak Anda tidak tumbuh secara normal sesuai dengan usia mereka, bicarakan dengan dokter Anda tentang apakah mereka harus menguji anak Anda untuk melakukan tes kadar albumin.

Baca Juga: Apa itu Bilirubin? Ketahui Penyebab Kadar Bilirubin Bisa Meningkat

Penyebab dan Faktor yang Meningkatkan Risiko Terkena Hipoalbuminemia

Hipoalbuminemia acap kali disebabkan oleh peradangan yang terjadi pada tubuh Anda, seperti ketika Anda sedang mengalami sepsis atau baru saja menjalani sebuah operasi.

Peradangan juga bisa berasal dari paparan intervensi medis, seperti ditempatkan pada ventilator atau mesin bypass, dimana kondisi ini disebut juga dengan kebocoran kapiler.

Selain itu, kondisi ini juga sering terjadi ketika Anda tidak mendapatkan cukup asupan protein di dalam tubuh Anda.

Berikut ini adalah berbagai macam keadaan yang dapat menyebabkan hipoalbuminemia terjadi pada Anda:

  • Mengalami luka bakar yang serius
  • Kekurangan asupan vitamin
  • Malnutrisi akibat tidak mengonsumsi makanan yang seimbang
  • Keadaan dimana tubuh tidak mampu menyerap nutrisi di perut secara optimal
  • Setelah menerima cairan intravena (IV) ketika Anda berada di rumah sakit setelah menjalani operasi
  • Diabetes, yang mana membuat tubuh Anda tidak menghasilkan cukup insulin
  • Hipertiroidisme, yakni suatu keadaan yang menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon
  • Kondisi jantung tertentu, termasuk gagal jantung
  • Lupus, yakni suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh Anda menyerang tubuh Anda sendiri
  • Sirosis, yakni suatu keadaan yang timbul karena kerusakan hati yang parah
  • Sindrom nefrotik, yakni kondisi ginjal yang menyebabkan Anda mengeluarkan banyak protein setiap kali Anda buang air kecil
  • Sepsis, yakni kondisi yang terjadi ketika tubuh Anda merusak dirinya sendiri karena sistem kekebalan tubuh Anda melawan infeksi.

Berbagai Jenis Tes yang Mampu Mendiagnosis Hipoalbuminemia

Berikut ini adalah beberapa jenis tes yang mampu mengindikasikan bahwa Anda sedang mengalami hipoalbuminemia:

  • Tes Kadar Albumin. Tes kadar albumin adalah tes darah sederhana yang dilakukan untuk mengukur jumlah albumin di dalam darah Anda. Tindakan operasi, adanya luka bakar, atau luka terbuka mampu meningkatkan kemungkinan Anda memiliki tingkat albumin yang rendah.
  • Tes Urine Microalbuminuria. Jika dokter merasa yakin bahwa Anda berisiko mengalami kerusakan ginjal, Anda kemungkinan akan disarankan untuk menjalani tes mikroalbuminuria. Tes ini merupakan tes urin yang dilaksanakan guna mengukur kandungan albumin di dalam urin Anda.
  • Pemeriksaan CRP (C-reactive protein). Tes darah CRP sangat berguna untuk mendiagnosis hipoalbuminemia. Tes ini dapat memberi tahu dokter seberapa banyak peradangan yang terjadi di tubuh Anda. Peradangan adalah salah satu indikator terpenting dari hipoalbuminemia.

Baca Juga: Berbagai Cara Mengatasi Hipoalbuminemia

Sumber

Healthline. (2019). Serum Albumin Test. www.healthline.com 

Healthline. (2018). Microalbuminuria Test. www.healthline.com 

Healthline. (2018). What Is Hypoalbuminemia and How Is It Treated?. www.healthline.com 

MedlinePlus. (2020). Albumin Blood Test.  www.medlineplus.gov

Medical News Today. (2018). What are the effects of low albumin?. www.medicalnewstoday