10 Penyebab Rambut Rontok yang Perlu Diketahui

10 Penyebab Rambut Rontok yang Perlu Diketahui

Penulis: Lely | Editor: Handa

Tahukah Anda bahwa setiap orang bisa mengalami rambut rontok 50 hingga 100 helai per hari? Meskipun terdengar menyeramkan, namun kehilangan 50 hingga 100 helai rambut setiap hari masih dianggap hal yang wajar. Pasalnya, Anda memiliki kurang lebih 100 ribu helai rambut di kepala dan helai rambut baru yang tumbuh bersamaan menggantikan rambut rontok.

Siapapun bisa mengalami rambut rontok, akan tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada pria. Selain itu, kondisi ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun juga mengalami rambut rontok yang berlebihan. Lantas, apa penyebab rambut rontok?

1. Riwayat Keluarga (Keturunan)

Rambut rontok yang disebabkan oleh genetik adalah penyebab rambut rontok yang paling umum. Gen ini bisa diturunkan dari salah satu atau kedua orang tua. Anda dapat mengalami kerontokan rambut yang lebih besar, jika kedua orang tua mengalami kerontokan rambut.

Secara umum, rambut yang rontok akan digantikan dengan rambut baru yang berukuran sama. Namun, pada kasus ini, setiap rambut baru memiliki tekstur yang semakin halus dan tipis. Hal ini karena folikel rambut mengecil dan lama kelamaan berhenti tumbuh.

2. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, kebanyakan orang mengalami kerontokan rambut karena pertumbuhan rambut melambat. Pada titik tertentu, folikel rambut berhenti menumbuhkan rambut, sehingga menyebabkan rambut di kulit kepala Anda menipis.

Selain itu, rambut juga mulai kehilangan warnanya, serta garis rambut wanita secara alami mulai surut. Kondisi ini terjadi pada wanita saat memasuki usia 50 hingga 60 tahun.

3. Baru Melahirkan

Beberapa wanita mungkin mengalami kerontokan rambut yang berlebihan setelah melahirkan. Hal ini karena setelah melahirkan, kadar estrogen akan menurun sehingga rambut masuk ke dalam fase istirahat (telogen).

Saat fase ini terjadi, rambut yang rontok setiap harinya akan semakin banyak. Namun, jenis kerontokan rambut ini bersifat sementara dan biasanya sembuh dalam waktu satu tahun atau lebih cepat.

Baca Juga : 10 Perawatan Alami Rambut yang Dapat Dilakukan di Rumah

4. Menggunakan Pil KB

Beberapa orang mungkin mengalami kerontokan rambut saat menggunakan pil KB. Biasanya, kondisi ini terjadi beberapa minggu atau bulan setelah mengonsumsinya.

Jika Anda sedang mengonsumsi pil KB, pilihlah pil yang memiliki indeks androgen rendah. Pil tersebut dapat membantu menurunkan risiko rambut rontok. Contoh pil KB yang memiliki indeks androgen rendah, seperti desogen. ortho-Cept, dan ortho-cyclen.

5. Stres

Stres merupakan bentuk ketegangan dari fisik maupun psikis yang dapat memengaruhi aktivitas. Bahkan, stres juga dapat membuat produktivitas menurun, sakit, atau gangguan mental. Jika mengalami kerontokan rambut secara tiba-tiba, segera bicarakan kondisi Anda dengan dokter.

Pasalnya, kerontokan rambut yang tiba-tiba dapat menandakan kondisi medis yang membutuhkan perawatan. Jika perlu, dokter mungkin menyarankan opsi perawatan untuk mengatasi kerontokan rambut.

6. Gaya Rambut

Tanpa disadari, terlalu sering mengganti gaya rambut atau perawatan rambut dapat menyebabkan kerontokan rambut. Terlebih jika Anda mencoba gaya rambut yang berlebihan, seperti dikepang ketat atau melakukan perawatan rambut dengan menggunakan bahan-bahan kimia keras.

Pasalnya, hal tersebut dapat memengaruhi akar rambut. Untuk mencegah kerontokan rambut akibat gaya rambut yang berlebihan, Anda dapat menggunakan kondisioner setiap selesai keramas. Selain itu, biarkan rambut Anda dalam keadaan kering dan batasi penggunaan catokan yang mengandung panas tinggi.

7. Asupan Gizi yang Tidak Baik

Asupan gizi yang tidak baik, terutama kekurangan protein, zat besi, atau kelebihan vitamin A dapat memengaruhi struktur dan proses pertumbuhan rambut. Namun, seseorang yang mengalami kerontokan rambut akibat kondisi ini dapat membaik setelah memperbaiki asupan nutrisinya.

8. Obat-obatan Tertentu

Obat-obatan tertentu memiliki efek samping yang dapat menyebabkan kerontokan rambut. Beberapa obat tersebut, seperti obat pengencer darah, obat untuk radang sendi, obat untuk penyakit jantung, obat untuk darah tinggi, serta suplemen steroid untuk memperbesar otot.

Oleh sebab itu, jika Anda mengalami kerontokan rambut setelah mengonsumsi obat-obatan tersebut, tanyakan pada dokter tentang kondisi yang Anda alami. Hal ini untuk memastikan apakah rambut rontok yang Anda alami merupakan efek samping dari obat atau karena kondisi lain.

9. Alopecia Areata

Alopecia areata merupakan kerontokan rambut yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Pada kondisi ini, sistem imun menyerang dan merusak folikel rambut, sehingga menyebabkan kerontokan dan kebotakan. Salah satu tanda dari kondisi ini adalah kulit kepala botak dengan bentuk pitak.

Alopecia areata dapat terjadi pada pria maupun wanita. Biasanya, kondisi ini terjadi sebelum penderitanya berusia 30 tahun dan paling sering memengaruhi rambut yang ada di kulit kepala.

10. Hipotiroidisme

Hipotiroidisme merupakan kondisi ketika hormon tiroksin yang diproduksi oleh kelenjar tiroid terlalu sedikit. Secara umum, penyebab hipotiroidisme adalah kurangnya asupan yodium. Akibatnya, produksi hormon tiroid menurun dan berakibat pada kerontokan rambut.

Baca Juga : 5 Tips untuk Menangani Rambut Rontok Akibat Kemoterapi

Sumber


Mayo Clinic. 2020. Hair loss.www.mayoclinic.org
Medical News Today. 2019. Causes and treatments for hair loss.www.medicalnewstoday.com
Healthline. 2012. Everything You Need to Know About Hair Loss.www.healthline.com
American Academy of Dermatology. 2020. Hair Loss: Who gets and Causes. www.aad.org