Berbagai Fakta Tentang Serotonin untuk Tubuh Anda
By: Opie
Berbagai Fakta Tentang Serotonin untuk Tubuh Anda
Penulis: Anggita | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 11 April 2023
Hampir semua hal yang Anda rasakan dikendalikan oleh hormon, salah satunya adalah hormon serotonin. Serotonin adalah jenis hormon yang tidak hanya mengatur suasana hati, namun juga ingatan, nafsu makan, hingga pencernaan Anda.
Baca Juga: 8 Makanan untuk Meningkatkan Serotonin
Cara Kerja Serotonin
Bagaimana serotonin diproduksi? Asam amino dalam tubuh membantu proses produksi hormon serotonin pada otak. Setelah dihasilkan, serotonin bekerja sebagai neurotransmitter, yaitu dengan mengantarkan sinyal ke sel-sel saraf di seluruh tubuh Anda.
Ketika Anda sedang tertawa, maka serotonin dilepaskan. Pada saat serotonin dilepaskan, maka Anda akan merasa lebih bahagia maupun tenang dibanding sebelumnya. Setelah itu, serotonin akan diserap kembali dan didaur ulang oleh sel Anda.
Serotonin tidak hanya diproduksi pada otak, tetapi juga di bagian tubuh lain seperti usus. Tak heran usus Anda memiliki kadar serotonin yang tinggi.
Serotonin juga termasuk ke dalam 4 jenis hormon bahagia, bersama dengan hormon lainnya, yakni:
- Dopamin, yakni hormon yang berhubungan dengan sensasi menyenangkan, pembelajaran, ingatan, hingga fungsi motorik.
- Endorfin, yakni hormon yang diproduksi sebagai pereda rasa sakit di tubuh.
- Oksitosin, disebut pula dengan ‘hormon cinta’ yang bisa meningkatkan kualitas hubungan dengan orang lain, empati, hingga rasa percaya.
Fungsi Serotonin
Berikut adalah beberapa peran serotonin dalam tubuh manusia:
- Mengatur perilaku tidur dan bangun Anda
- Memengaruhi seberapa baik usus berfungsi, serta mengontrol pergerakan usus
- Jika kadarnya tinggi, maka bisa menjaga kesehatan tulang
- Jumlah serotonin yang sedikit bisa membuat hasrat seksual meningkat, dan sebaliknya
- Membantu proses pemulihan luka
- Memunculkan rasa mual
- Pada jumlah yang tinggi, serotonin dapat menurunkan kadar depresi dan kecemasan
Efek Ketidakseimbangan Serotonin
Kadar serotonin yang tinggi atau terlalu rendah bisa memengaruhi kinerja tubuh Anda. Berikut adalah penjelasannya:
Ketika Kadar Serotonin Terlalu rendah
Karena perannya yang sangat banyak di dalam tubuh manusia terutama dalam meregulasi mood seseorang, maka jumlah serotonin yang rendah bisa membuat suasana hati yang berantakan.
Apakah kekurangan serotonin bisa langsung menyebabkan depresi? Tidak semudah itu. Tapi, karena jumlahnya hanya sedikit, maka perasaan, kualitas tidur, pencernaan, hingga fungsi-fungsi lainnya bisa terpengaruh.
Penyebab seseorang kekurangan serotonin adalah:
- Nutrisi yang buruk
- Defisiensi vitamin
- Kurangnya reseptor serotonin di otak
- Tingkat stres yang tinggi
Ketika Kadar Serotonin Terlalu tinggi
Apapun yang berlebihan tidak baik untuk diri Anda, sama halnya dengan serotonin.
Jumlah serotonin yang tinggi bisa diakibatkan oleh penggunaan obat-obatan, namun dampaknya ternyata bisa mematikan. Kondisi ini disebut dengan sindrom serotonin.
Penyebab munculnya sindrom serotonin beragam, salah satunya adalah karena konsumsi obat-obatan berikut:
- Pereda nyeri tertentu
- Pereda batuk yang mengandung dekstrometorfan
- Antidepresan
- Obat terlarang seperti ekstasi, kokain atau LSD
Kaitan Serotonin pada Kesehatan Mental
Meskipun perannya beragam, salah satu yang paling sering diperbincangkan adalah hubungan rendahnya serotonin dan depresi.
Depresi bisa terjadi apabila neurotransmitter di dalam tubuh, dalam hal ini adalah serotonin, menjadi tidak seimbang.
Untuk mengatasi depresi, pengidapnya bisa mengurangi gejala dengan obat antidepresan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
Walau bisa diatasi dengan obat-obatan, ada pula cara alami untuk meningkatkan kadar serotonin, seperti:
- Berolahraga, sebab olahraga bisa memicu produksi serotonin dalam tubuh
- Berjemur di bawah sinar matahari
- Melakukan meditasi
- Makan makanan yang tinggi akan asam amino
Fungsi Serotonin dalam Usus
Lebih dari 90 persen serotonin dalam tubuh dihasilkan dalam usus. Kehadiran bakteri baik menjadi faktor yang memengaruhinya. Karena itu, serotonin menjadi sangat penting pengaruhnya pada usus Anda.
Fungsi serotonin dalam usus di antaranya seperti:
- Memengaruhi kecepatan makanan yang bergerak dalam sistem pencernaan
- Mengingatkan rasa sakit atau kenyang karena makan
- Memengaruhi jumlah cairan yang dikeluarkan usus
Pada pengidap sindrom iritasi usus, kadar serotonin cenderung lebih rendah. Akibatnya otot rektum Anda menjadi kurang reaktif. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab kondisi feses atau tinja yang keras.
Waktu yang Tepat untuk Mengonsumsi Suplemen Serotonin
Beberapa orang mungkin tidak bisa mendapatkan cukup triptofan, pemicu produksi hormon serotonin lewat makanan.
Ada pula orang yang mengalami kekurangan serotonin dalam jumlah yang sangat tak wajar, seperti pengidap penyakit Parkinson. Pada kondisi tersebut, maka suplemen bisa dibutuhkan.
Namun, bagi kebanyakan orang penggunaan suplemen serotonin tidak begitu penting dan perlu. Sebab, penggunaan suplemen bisa meningkatkan efek samping yang serius.
Sebelum menggunakan suplemen serotonin seperti 5-HTP, berkonsultasi dulu kepada dokter untuk memastikan keamanannya.
Apabila Anda kekurangan serotonin, sebaiknya tingkatkan dengan cara alami. Selain itu, cobalah untuk menghabiskan waktu bersama orang terdekat sebagai pereda stres.
Baca Juga: Cara Tingkatkan Serotonin Agar Terhindar Dari Depresi
SumberVery Well Mind. (2021). What Is Serotonin?. www.verywellmind.com
Very Well Health. (2022). Serotonin: Function, Side Effects, Benefits, and More. www.verywellhealth.com
Healthline. (2019). Happy Hormones: What They Are and How to Boost Them. www.healthline.com
Harvard Health Publishing. (2021). Serotonin: The natural mood booster – Harvard Health. www.health.harvard.edu
Medical News Today. (2020). Serotonin: Function, uses, SSRIs, and sources. www.medicalnewstoday.com
Harvard Health Publishing. (2021). Feel-good hormones: How they affect your mind, mood and body – Harvard Health. www.health.harvard.edu
Psycom. (2021). Serotonin: Affecting Consciousness, Attention, Cognition, and Emotion. www.psycom.net
Healthline. (2020). IBS and Serotonin: The Brain-Stomach Link. www.healthline.com