Ketahui Manfaat Antidepresan dan Efek Sampingnya

Ketahui Manfaat Antidepresan dan Efek Sampingnya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 17 Oktober 2022

 

Antidepresan adalah sekelompok obat yang diberikan untuk mengobati depresi. Cara kerja obat ini adalah untuk menyeimbangkan senyawa kimia alami pada otak yang disebut neurotransmitter. Obat ini tidak dapat menyembuhkan, namun dapat membantu meringankan gejala pada kondisi yang Anda derita.

Selain untuk pengobatan terhadap depresi, antidepresan juga digunakan untuk mengobati masalah kesehatan mental lainnya seperti gangguan kecemasan umum, gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan stres pasca trauma (PTSD), dan beberapa masalah gangguan mental lainnya. Perlu Anda perhatikan bahwa penggunaan obat harus dengan resep dokter.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Depresi dan Stres

Jenis Antidepresan

Masalah kesehatan mental seperti depresi dapat mempengaruhi otak sekaligus suasana hati Anda. Cara kerja obat antidepresan berbeda-beda, tergantung dengan jenis atau kelas masing-masing. Berikut adalah berbagai jenis dari obat antidepresan, antara lain:

1. Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)

Obat jenis ini menjadi pilihan paling umum karena memiliki risiko efek samping yang rendah. Antidepresan jenis SSRIs bekerja dengan mempengaruhi senyawa kimia pada otak atau serotonin, yang berperan untuk mengelola suasana hati dan mengatasi depresi.

Efek samping dari SSRIs, antara lain:

  • Mulut kering
  • Mual
  • Sakit kepala
  • Gelisah
  • Sulit tidur
  • Hilangnya hasrat seksual
  • Tremor

Baca Juga: Ketahui Apa Itu Depresi: Gejala dan Penyebabnya

2. Serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs)

Antidepresan jenis SNRIs berfungsi untuk mempengaruhi dua senyawa kimia pada otak, yaitu serotonin dan norepinefrin. Norepinefrin adalah hormon yang merespon rangsangan dari luar untuk melakukan sesuatu. Obat ini bekerja dengan menghambat kedua senyawa ini agar tidak terserap kembali oleh sel saraf dan menyebabkan depresi atau kesehatan mental lainnya.

Efek samping yang dapat ditimbulkan umumnya adalah:

  • Mual
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kecemasan
  • Sakit kepala
  • Sulit tidur
  • Mulut kering
  • Sembelit
  • Berat badan berkurang
  • Gairah seksual menurun
  • Jantung berdetak kencang
  • Peningkatan kadar kolesterol

3. Antidepresan atipikal

Jenis obat ini disebut atipikal karena berbeda dengan kelas antidepresan lainnya. Atipikal bekerja dengan mempengaruhi senyawa pengirim pesan (neurotransmitter) yang fungsinya untuk komunikasi antar sel otak, yang juga mempengaruhi suasana hati hingga membantu meredakan depresi.

Sama seperti obat antidepresan lainnya, jenis ini juga memiliki efek samping sebagai berikut:

  • Mulut kering
  • Pusing
  • Mual
  • Kelelahan
  • Diare

4. Antidepresan trisiklik (TCAs)

TCAs merupakan obat antidepresan yang pertama kali dikembangkan. Obat ini sudah jarang digunakan, karena memiliki risiko efek samping yang lebih tinggi daripada jenis lainnya.

Pengaruh trisiklik dapat mengubah reaksi senyawa kimia pada otak, agar neurotransmitter pada sel saraf otak dapat mengatur suasana hati dan meredakan depresi. Hindari penggunaan obat ini pada lansia, penderita glaukoma, atau pada pria yang mengalami gangguan prostat.

Kemungkinan efek samping dari antidepresan trisiklik sebagai berikut:

  • Mulut kering
  • Kelelahan
  • Penglihatan kabur
  • Kejang
  • Sembelit
  • Retensi urine
  • Hipertensi
  • Glaukoma memburuk
  • Insomnia

5. Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs)

Antidepresan jenis MAOIs digunakan sebagai upaya terakhir jika obat antidepresan lain tidak berhasil mengatasi gangguan. Obat ini berfungsi untuk meredakan gejala depresi dengan menghambat senyawa kimia pada otak yang bertugas mengatur emosi dan kemampuan berpikir.

Jenis MAOIs dapat menimbulkan efek samping yang parah, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Tubuh lemas dan gemetar
  • Sulit tidur
  • Merasa gelisah
  • Perubahan pada tekanan darah
  • Halusinasi

Peringatan Penggunaan Obat Antidepresan

Obat ini hanya boleh Anda konsumsi sesuai dengan resep dan petunjuk dokter. Selain itu, ada banyak hal yang perlu diperhatikan tentang penggunaan obat ini. Pastikan Anda memberikan informasi pada dokter tentang makanan, vitamin, suplemen, dan obat-obatan lain yang Anda konsumsi.

Jangan berhenti mengonsumsi obat antidepresan tanpa berkonsultasi dengan dokter. Hal ini dapat menyebabkan Anda mengalami gejala yang lebih parah. Untuk menghindari kecanduan terhadap obat tersebut, Anda perlu mengurangi dosis obat antidepresan dari waktu ke waktu, tentunya sesuai dengan petunjuk dan arahan dari dokter.

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala berikut, antara lain:

  • Memiliki pemikiran tentang bunuh diri
  • Mencoba untuk bunuh diri
  • Memiliki pemikiran untuk menyakiti orang lain
  • Bertingkah agresif seperti marah dan berlaku kasar
  • Mengalami serangan panik
  • Insomnia yang parah
  • Depresi semakin parah
  • Perubahan mood atau perilaku yang tidak biasa

Baca Juga: Cara Tingkatkan Serotonin Agar Terhindar Dari Depresi

Sumber

Family Doctor. (2020). Types of Antidepressants. familydoctor.org

RxList. ANTIDEPRESSANTS. www.rxlist.com

Mayo Clinic. (2019). (Antidepressants: Selecting one that’s right for you. Atypical antidepressants). www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2018). All about antidepressants. www.medicalnewstoday.com

Healthline. (2019). What Medications Help Treat Depression?. www.healthline.com