Dampak Buruk Ekstasi Bagi Kesehatan

Dampak Buruk Ekstasi Bagi Kesehatan

Penulis: Meimei | Editor: Agnes

Ekstasi alias methylenedioxymethamphetamine (MDMA) adalah sintetik psikoaktif yang secara kimiawi mirip dengan stimulan metamfetamin dan mescaline halusinogen. Fungsinya sebagai stimulan dan psikedelik bagi tubuh yang menghasilkan berbagai efek bagi penggunanya.

Pada umumnya, efek yang dirasakan penggunanya adalah perasaan euforia, peningkatan energi, keintiman dan kehangatan emosional, kepekaan terhadap sentuhan, distorsi waktu serta indra. Hal ini terjadi karena efek serotonin kimiawi memengaruhi neuron.

Sebenarnya, ekstasi dipakai untuk pengobatan beberapa penyakit kronis. Sebuah studi kecil yang diterbitkan dalam The Lancet Psychiatry mengamati penggunaan MDMA pada pasien yang menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD). Dikombinasikan dengan sesi terapi, hasilnya relatif cukup baik bagi pasien tersebut. Sayangnya, obat ini sering disalahgunakan oleh oknum tertentu sehingga menimbulkan efek ketagihan, halusinasi, overdosis, bahkan kematian. Untuk itu, sebaiknya Anda berhati-hati dalam mengonsumsi obat ini. Jangan menggunakan obat ini tanpa resep dokter.

Baca Juga: Kendalikan Peradangan dengan 8 Makanan Sehat Ini

Efek Jangka Pendek Penggunaan Ekstasi

Ekstasi sering disalahgunakan karena efek obat ini cepat dirasakan tubuh.  Tidak butuh waktu lama bagi penggunanya untuk mendapatkan efek samping seperti euforia, halusinasi, dan peningkatan emosional serta fisik.

Biasanya efek ini bisa bertahan selama delapan jam lamanya. Hanya saja, kebanyakan pengguna kerap menambah jumlah konsumsi sebelum batas waktu tersebut terlewati. Oleh karena itu, tubuh yang mengonsumsi MDMA akan mendapatkan efek samping jangka pendek yang tergolong membahayakan, misalnya saja:

  • peningkatan detak jantung
  • tekanan darah meningkat
  • suhu tubuh
  • kecemasan
  • berkeringat
  • haus
  • mual
  • kram otot
  • penglihatan kabur
  • pingsan dan kejang
  • kolaps kardiovaskular
  • mengatupkan rahang atau menggeretakkan gigi kegelisahan.

Dalam sejumlah kasus yang ekstrem, peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba, akibat ekstasi, dapat menyebabkan kematian karena hipertermia. Selain itu, fungsi tubuh yang mendadak berubah juga bisa memicu terjadinya gagal hati, gagal ginjal, serangan jantung, dan kematian mendadak.

Baca Juga: Fungsi Asam Amino Esensial dan Sumber Makanan yang Bisa Anda Peroleh

Efek Subakut

Efek subakut adalah dampak yang dirasakan oleh pengguna ekstasi dalam jangka menengah. Efek ini tidak langsung dirasakan dan membutuhkan waktu beberapa hari atau minggu.

Efek jangka menengah dari ekstasi umumnya berupa gangguan psikologis berupa:

  • kebingungan
  • ketagihan obat-obatan
  •  kecemasan yang parah
  • kegelisahan
  • depresi
  • masalah tidur
  • masalah memori
  • nafsu makan turun
  • kurangnya minat pada seks atau ketidakmampuan untuk mendapatkan kesenangan dari hubungan badan
  • perilaku impulsif
  • agresif

Selain itu, ada pula keluhan dehidrasi karena tubuh salah menangkap sinyal dari berbagai organ dalamnya. Dehidrasi ini menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit tubuh.

Efek Jangka Panjang

Ekstasi memiliki efek jangka panjang bagi penggunanya karena meningkatkan pelepasan dan aktivitas serotonin dari neuron tertentu. Kondisi ini dapat menguras kadar serotonin di seluruh otak, sehingga memberikan efek samping psikologis yang parah dan gangguan kognitif dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, dampak jangka panjang lainnya antara lain:

  • kebingungan
  • kemampuan observasi yang menurun
  • perilaku impulsif
  • menurunnya kemampuan otak sehingga memengaruhi daya pikir
  • hilang ingatan
  • gairah seks menurun
  • perilaku agresif
  • peningkatan detak jantung
  • ketegangan otot
  • penglihatan kabur
  • merusak metabolisme tubuh
  • gagal hati
  • kerusakan ginjal
  • overdosis
  • kematian

Tidak ada obat khusus yang digunakan untuk mengobati kecanduan MDMA. Namun, Anda dapat melakukan terapi yang dapat membantu mengurangi kecanduan. Untuk itu, segera berkonsultasi dengan dokter dan layanan kesehatan yang menyediakan terapi adiktif. Ada beberapa pendekatan terapi adiktif yang dapat digunakan untuk menyembuhkan kecanduan obat-obatan, seperti cognitive behavioral therapy, motivational interviewing, contingency management, cognitive bias modification, dan lain-lain.

Baca Juga: Clobazam: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Sumber

Drugs. Ecstasy.www.drugs.com

America Addiction Center (2021). Long-Term Effects of Molly. www.drugabuse.com

Medical News Today (2017).MDMA: What you need to know about Molly. www.medicalnewstoday.com

Very Well Mind (2020).What to Know About Ecstasy Use. www.veruwellmind.com

Medical News Today. (2020). Addiction therapy: For drugs, for alcohol, and how it works. www.medicalnewstoday.com