Prosedur Gastroskopi, Fungsi, dan Penerapannya

Prosedur Gastroskopi, Fungsi, dan Penerapannya

Penulis: Umi Fatimah

Gastroskopi, juga dikenal sebagai endoskopi saluran pencernaan bagian atas, adalah prosedur pemeriksaan untuk melihat lapisan esofagus (kerongkongan), lambung, dan usus kecil. Prosedur gastroskopi dilakukan dengan memasukkan sebuah tabung fleksibel panjang dan tipis dengan kamera kecil di ujungnya, yang disebut endoskopi.

Gastroskopi digunakan untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis berbagai masalah perut dan melakukan biopsi (sampel jaringan untuk penelitian lebih lanjut).

Pada artikel ini, kami akan menjelaskan lebih jelas mengenai prosedur gastroskopi, untuk membantu Anda lebih memahami apa yang diharapkan selama pemeriksaan kesehatan ini.

Baca Juga: Berbagai Fakta Tentang Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas

Mengapa Gastroskopi Dilakukan?

Gastroskopi dapat memberikan informasi rinci mengenai tampilan sistem pencernaan bagian atas pasien. Informasi yang diperoleh selama prosedur ini dapat mengungkap penyebab gejala yang dialami oleh pasien sehingga membantu dokter dalam menentukan perawatan lebih lanjut.

Biasanya gastroskopi dilakukan untuk mengetahui penyebab dari gejala pencernaan, seperti:

  • Kesulitan menelan (disfagia)
  • Gangguan pencernaan, termasuk nyeri ulu hati atau sakit perut yang tidak kunjung hilang
  • Mual atau muntah terus-menerus
  • Muntah darah
  • BAB berdarah.

Selain itu, gastroskopi juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah pada sistem pencernaan, seperti tukak lambung, melebarkan kerongkongan yang sempit (dilatasi), atau mengeluarkan benda asing.
Terkadang gastroskopi juga dapat digunakan untuk membantu mendeteksi beberapa jenis kanker, seperti kanker lambung dan kanker esofagus (kerongkongan).

Sebelum Gastroskopi

Sebelum prosedur gastroskopi, dokter akan memberikan instruksi khusus untuk memastikan keberhasilan dan keamanan pemeriksaan. Biasanya, pasien disarankan untuk berpuasa selama 6 jam sebelum prosedur.

Masa puasa ini bertujuan agar perut pasien dalam keadaan kosong, sehingga bisa memberikan gambaran yang jelas tentang saluran pencernaan bagian atas selama pemeriksaan. Meski begitu, Anda masih bisa minum air hingga dua jam sebelum prosedur gastroskopi. Setelah itu, jangan makan atau minum apa pun sampai prosedur gastroskopi Anda selesai.

Jika Anda perlu mengonsumsi obat resep, tanyakan kepada dokter apakah boleh terus meminumnya sebelum menjalani prosedur gastroskopi. Anda mungkin diminta untuk berhenti mengonsumsi obat-obatan yang dapat meningkatkan risiko pendarahan selama beberapa hari sebelum tes. Obat-obatan tersebut termasuk obat warfarin, aspirin, dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Namun, ini tergantung pada kondisi pasien, jadi sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Sebelum prosedur dilakukan, pasien juga akan diminta untuk melepaskan gigi palsu dan kacamata. Dokter akan memberitahu Anda tentang durasi puasa dan persiapan sebelum prosedur lainnya yang perlu Anda ikuti.

Baca Juga: Seputar Operasi Angkat Kandung Empedu dengan Laparoskopi

Prosedur Gastroskopi

Selama prosedur, pasien akan diminta untuk berbaring miring ke kiri. Saat prosedur berlangsung:

  • Monitor akan dipasang di tubuh pasien. Hal ini memungkinkan tim medis untuk memantau pernapasan, tekanan darah, dan detak jantung pasien.
  • Dokter kemudian akan memberikan obat penenang dan terkadang obat pereda nyeri melalui infus. Obat penenang akan membantu pasien menjadi rileks dan membuat pasien dalam keadaan setengah sadar. Dalam beberapa kasus, prosedur gastroskopi dapat dilakukan tanpa pemberian obat penenang, meski begitu Anda perlu mendiskusikan dengan dokter jika memutuskan hal ini lebih lanjut.
  • Selain obat penenang, dokter juga akan memberikan semprotan obat bius lokal ke dalam mulut pasien. Pelindung mulut juga akan dipasang untuk menahan mulut pasien tetap terbuka dan melindungi gigi pasien.
  • Selanjutnya, dokter akan memasukkan endoskopi melalui mulut pasien secara perlahan dan meminta pasien untuk menelannya agar endoskopi masuk ke dalam kerongkongan. Kamera pada ujung endoskopi akan merekam gambar bagian dalam saluran pencernaan bagian atas pasien. Jika ditemukan sesuatu yang tidak biasa pada saluran pencernaan pasien, gambar dapat diambil untuk pemeriksaan selanjutnya.
  • Selama mengarahkan endoskopi, dokter juga akan memompakan udara ke perut pasien melalui gastroskop. Hal ini untuk membuat tampilan saluran pencernaan pasien terlihat lebih jelas. Pasien mungkin akan merasakan tekanan atau rasa kenyang karena tambahan udara.
  • Dalam kasus tertentu, dokter akan memasukkan alat bedah khusus melalui endoskopi untuk untuk mengumpulkan sampel jaringan atau menghilangkan polip. Hal ini dilakukan dengan bantuan monitor video untuk memandu alat.

Saat pemeriksaan selesai, endoskopi ditarik perlahan dari mulut pasien. Proses gastroskopi ini biasanya berlangsung selama 15 hingga 30 menit.

Setelah Gastroskopi

Setelah proses gastroskopi selesai, pasien akan dipantau di ruang pemulihan sampai efek obat penenang hilang.

Selanjutnya, dokter akan mendiskusikan hasilnya dengan pasien dan akan menerima salinan laporan untuk dibawa kembali ke dokter utama yang merawat pasien. Jika dilakukan biopsi, maka sampel akan diperiksa di laboratorium dan hasilnya akan diberikan kepada dokter utama yang merawat pasien.

Setelah menjelaskan secara singkat hasil gastroskopi, pasien biasanya dapat diperbolehkan untuk pulang.

Meskipun efek obat penenang sudah hilang, pasien tetap tidak boleh mengemudi, mengoperasikan mesin, atau melakukan aktivitas yang membutuhkan tingkat kewaspadaan yang tinggi karena masih menimbulkan rasa kantuk. Sangat disarankan agar pasien ditemani oleh keluarga atau kerabat selama perjalanan pulang.

Risiko Komplikasi Gastroskopi

Gastroskopi adalah prosedur yang aman dan jarang terjadi komplikasi serius. Sesampainya di rumah, pasien bisa mengalami beberapa gejala ringan setelah menjalani gastroskopi, seperti kembung, perut kram, dan sakit tenggorokan. Gejala ini biasanya akan membaik seiring berjalannya waktu.

Gastroskopi juga jarang menyebabkan komplikasi. Risiko terjadinya komplikasi tergantung pada prosedur yang dilakukan dan kesehatan pasien secara umum.

Dalam kasus tertentu, ada kemungkinan lambung atau usus mengalami robekan. Hal ini lebih mungkin terjadi jika gastroskopi melibatkan prosedur pembedahan, seperti pengangkatan polip atau biopsi.

Pendarahan juga bisa terjadi jika pembuluh darah rusak secara tidak sengaja atau lapisan saluran pencernaan robek. Kerusakan seperti itu mungkin memerlukan pembedahan lebih lanjut untuk menanganinya. Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, mungkin juga terdapat komplikasi akibat infeksi atau obat penenang.

Segera dapatkan pertolongan medis jika Anda memiliki gejala yang mengkhawatirkan setelah gastroskopi, seperti demam, nyeri yang semakin parah di tenggorokan, dada, atau perut, serta kesulitan menelan. Periksakan ke dokter jika Anda khawatir atau merasa tidak nyaman setelah menjalani gastroskopi.

Baca Juga: 9 Jenis Pemeriksaan Penunjang yang Umum Dilakukan 

 

Sumber

Health Direct. Gastroscopy. healthdirect.gov.au

Mayo Clinic. Upper endoscopy. mayoclinic.org

National Health Service. Gastroscopy. nhs.uk

Norfolk and Norwich University Hospitals. Gastroscopy. nnuh.nhs.uk