6 Ciri Wanita Mandul dan Tips Atasi Kemandulan
By: Opie
Categories:
6 Ciri Wanita Mandul dan Tips Atasi Kemandulan
Penulis: Anggita | Editor: Opie
Ditinjau oleh: dr. Tommy
Terakhir ditinjau: 15 September 2022
Apakah Anda sudah mencoba hamil berkali-kali dalam setahun, namun belum membuahkan hasil? Pada kondisi ini, Anda bisa melihat apakah Anda mengalami kemandulan (infertilitas) atau tidak. Ada faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda sulit untuk hamil, seperti:
- Gangguan dalam rahim
- Masalah pada tuba fallopi
- Faktor hormonal
- Jumlah dan kualitas sel telur
- Usia di atas 35 tahun
- Obesitas atau kurang berat badan
- Penyakit autoimun
- Infeksi Menular Seksual
- Kebiasaan merokok
Baca Juga: Berbagai Cara Mengatasi Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) dan Kapan Harus Ke Dokter
Mandul (infertil) atau ketidaksuburan pada wanita sangat mudah untuk diidentifikasi. Berikut adalah tanda-tanda wanita mengalami kemandulan:
1. Siklus Menstruasi Anda Tak Teratur
Untuk mengetahui apakah Anda mengalami kemandulan atau tidak, Anda bisa melihat siklus menstruasi Anda. Secara normal, menstruasi bertahan selama kira-kira 2-7 hari, dan akan terjadi lagi setelah 21-35 hari.
Jika Anda mengalami menstruasi lebih dari 14 hari, atau tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, Anda perlu memeriksanya ke dokter. Namun perlu diingat, faktor ini bukanlah satu-satunya penentu apakah Anda mandul atau tidak.
2. Menstruasi Terasa Sangat Menyakitkan Berhari-hari
Rasa pegal, mual, dan sakit perut merupakan hal yang wajar pada hari pertama menstruasi. Tapi apabila menstruasi Anda terasa sangat sakit yang membuat anda kesulitan untuk beraktivitas, terjadi selama berhari-hari, dan rutin Anda rasakan tiap bulan, maka Anda perlu melakukan pemeriksaan.
Ada beberapa kondisi yang bisa membuat menstruasi Anda memburuk seperti endometriosis. Endometriosis terjadi saat jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim Anda, malah tumbuh di luar rahim. Gangguan ini dapat menyebabkan rasa sakit di panggul Anda.
3. Sakit Saat Sedang Melakukan Hubungan Seks
Ciri lain yang bisa Anda rasakan adalah rasa sakit saat berhubungan seksual. Jika Anda mengalami rasa sakit yang berlebih saat mencoba hamil, kemungkinan Anda mengalami kemandulan.
Perlu diketahui, ada perbedaan antara rasa tidak nyaman dan rasa sakit saat berhubungan seks. Rasa tidak nyaman adalah hal yang wajar, kemungkinan terjadi karena kesalahan posisi. Sedangkan rasa sakit adalah hal yang tidak wajar dan perlu dikonsultasikan ke dokter.
4. Ketidakseimbangan Hormon
Kemandulan juga bisa dideteksi apabila Anda mengalami ketidakseimbangan hormon seperti muncul jerawat dan pertumbuhan rambut yang tidak wajar. Perubahan hormon merupakan salah satu ciri yang paling umum pada kemandulan.
Menderita hipotiroid juga ada kaitannya dengan kemandulan. Jika kadar hormon tiroid Anda rendah, atau disebut dengan hipotiroid, maka proses pengeluaran sel telur di ovarium Anda akan terganggu. Hipotiroid harus ditangani dengan benar agar Anda bisa hamil. Maka itu, selalu cek kondisi hormon tiroid Anda agar tidak terjadi keguguran.
5. Sering Mengalami Keguguran
Keguguran kandungan merupakan tanda dari kemandulan. Ada beberapa hal yang menyebabkan keguguran, misalnya tumor di rahim, endometriosis, atau bentuk rahim.
Meski demikian, jika Anda baru mengalami satu atau dua kali keguguran, belum membuktikan bahwa Anda mandul. Anda perlu memberi jarak waktu untuk mencoba untuk hamil kembali setelah mengalami keguguran.
Baca Juga: Kenali Gejala, Jenis, dan Penyebab Keguguran Sejak Dini
6. Berusia Lebih Dari 30 Tahun
Pada usia 30 ke atas, tubuh Anda akan sulit untuk menghasilkan sel telur, atau jumlah dan kualitasnya tidak akan sebaik dulu. Sehingga muncul kemungkinan Anda mengalami keguguran. Usia yang semakin matang akan memperkecil kesempatan Anda untuk bisa hamil.
Cara Mengatasi Kemandulan
Kemandulan dapat dideteksi setahun setelah Anda mencoba untuk hamil. Jika Anda mengalami kemandulan, Anda tidak perlu khawatir. Berikut adalah berbagai cara untuk mengatasinya.
1. Mengonsumsi Obat Kesuburan
Dalam mengatasi kemandulan, salah satu alternatif yang paling umum dilakukan adalah menggunakan obat kesuburan. Obat ini berfungsi sebagai hormon yang merangsang terjadinya pembuahan.
Ada berbagai obat kesuburan yang bisa Anda coba seperti letrozole, klomifen sitrat, metmorfin, dan lain-lain. Namun terdapat risiko yang harus Anda ketahui dalam penggunaan obat kesuburan, seperti kelahiran bayi prematur, berat badan bayi rendah, dan masalah perkembangan lainnya.
Oleh sebab itu, penting untuk berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan anjuran obat yang terbaik untuk kondisi Anda.
2. Melakukan Operasi
Anda perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan Anda untuk menentukan cara menghadapi kemandulan. Opsi lain yang bisa Anda coba adalah prosedur pembedahan laparoskopi atau operasi tuba.
3. In Vitro Fertility atau Bayi Tabung
In vitro fertility adalah program yang bisa Anda coba untuk menghasilkan anak. IVF atau bayi tabung dilakukan dengan cara mengambil sel telur wanita dan sel sperma pria, lalu dibuahkan di dalam laboratorium. Setelah sel telur menjadi embrio barulah diletakkan di dalam rahim.
Baca Juga: Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): Ketahui Gejala dan Penyebabnya
SumberNew York Fertility Institute. What Are The Symptoms Of Female Infertility & How To Know When To See A Fertility Doctor. nyfertility.org
Mayo Clinic. (2019). Female infertility – Symptoms and causes. mayoclinic.org
Mayo Clinic. (2021). Menstrual cycle: What’s normal, what’s not. mayoclinic.org
Very Well Family. (2021). Pain During Sex: Causes and How It Impacts Fertility Medically reviewed by Alyssa Dweck, MD. www.verywellfamily.com
Mayo Clinic. (2019). Hypothyroidism and infertility: Any connection?. mayoclinic.org
Cleveland Clinic. (2020). Female Infertility: Causes, Risk Factors, Tests & Treatment. my.clevelandclinic.org