Pahami Cara Menghitung Siklus Menstruasi

Pahami Cara Menghitung Siklus Menstruasi

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 31 Oktober 2022

Pernahkah Anda mencatat kapan hari menstruasi pertama Anda dan berapa lama durasinya? Jika belum ada baiknya Anda mulai melakukannya. Melacak siklus menstruasi tidak hanya menjadi cara untuk mengetahui kapan masa subur Anda, tapi juga untuk mengetahui kondisi kesehatan secara umum. 

Dari catatan ini, Anda bisa tahu apakah menstruasi Anda terlambat atau tidak dan apakah ada perdarahan abnormal yang terjadi selama atau di antara periode menstruasi.

Apa Itu Siklus Menstruasi?

Siklus menstruasi adalah rangkaian perubahan yang dialami oleh tubuh wanita setiap bulannya sebagai persiapan kemungkinan kehamilan. Setiap bulan, salah satu ovarium akan melepaskan sel telur. Proses ini disebut dengan ovulasi.

Pada saat yang sama, terjadi perubahan hormonal dalam rahim yang dilakukan untuk mempersiapkan seandainya sel telur yang dilepaskan berhasil dibuahi. Jika tidak ada pembuahan selama masa ovulasi, lapisan rahim yang disiapkan untuk kehamilan ini akan keluar melalui vagina. Inilah yang kita kenal dengan menstruasi.

Siklus menstruasi yang dihitung dari hari pertama sampai periode berikutnya tidaklah sama untuk setiap wanita. Menstruasi dapat terjadi dalam 21 hari atau 35 hari sekali dan berlangsung dari 2 sampai 7 hari.

Selama beberapa tahun pertama setelah menstruasi dimulai, siklus panjang kerap terjadi. Namun, siklus akan cenderung memendek dan menjadi lebih teratur seiring pertambahan usia.

Siklus menstruasi Anda mungkin teratur dengan durasi yang sama setiap bulan. Atau mungkin agak tidak teratur. Beberapa wanita mungkin mengalami menstruasi dengan tingkat perdarahan ringan dan bebas rasa sakit. Namun, ada juga yang mengalami menstruasi berat dengan rasa nyeri dengan durasi yang memanjang atau memendek.

Bagaimana Cara Menghitung Periode Menstruasi?

Siklus menstruasi dimulai pada hari pertama saat Anda mengalami perdarahan teratur. Bercak tidak termasuk. Misalnya, siklus hari pertama Anda adalah hari pertama haid Anda. Maka hari kedua dihitung sebagai siklus 2 dan seterusnya.

Anggaplah Anda hendak membuat kalender menstruasi bulan Februari. Seandainya Anda hanya mengalami bercak pada tanggal 2 Februari dan tidak mengalami perdarahan secara teratur sampai hari berikutnya, maka siklus hari 1 dihitung saat darah sudah mengalir secara normal dan teratur. Jika ini terjadi pada tanggal 4 Februari, maka siklus hari 1 dihitung pada tanggal tersebut.

Sekarang, lanjutkan dengan kalender menstruasi bulan Maret. Anggap saja di bulan Maret menstruasi Anda mulai datang pada tanggal 6. Ketika dokter atau tenaga kesehatan bertanya pada Anda kapan haid terakhir Anda, maka jawabannya adalah hari pertama haid terakhir. Bukan hari kapan haid berhenti. Contohnya 10 Maret.

Untuk menghitung berapa lama siklus menstruasi Anda, mulailah dari siklus hari 1 dari menstruasi terakhir Anda. Misalnya siklus hari 1, 2, 3 dan seterusnya (sesuai dengan jumlah durasi hari Anda mengalami menstruasi). 

Untuk tahu berapa panjang siklus Anda, hitung siklus terakhir sampai Anda mengalami siklus pertama di bulan berikutnya. Untuk memudahkan Anda menghitung, saat ini sudah tersedia banyak aplikasi kalkulator untuk mengetahui siklus menstruasi dan masa subur Anda.

Siklus menstruasi bisa memanjang dan memendek. Faktornya bermacam-macam mulai dari kondisi hormonal, pola makan yang tidak baik, terlalu banyak mengonsumsi gula dan lemak hingga stres berlebihan.

Apa Manfaat Menghitung Siklus Menstruasi?

Menghitung siklus menstruasi banyak dilakukan oleh wanita yang ingin mengetahui kapan masa suburnya. Jika mengetahui masa subur, kehamilan dapat ditunda dengan menghindari berhubungan seksual di masa-masa subur tersebut. 

Menghitung siklus menstruasi juga bisa membantu Anda mengetahui kondisi kesehatan reproduksi. Beberapa kondisi kesehatan seperti penurunan berat badan berlebih hingga stres berat bisa mengganggu siklus Anda.

Selain itu penyakit-penyakit yang berhubungan dengan rahim seperti miom atau polip, sebagian ditandai dengan terganggunya siklus menstruasi. Ketika Anda menyadari ada yang salah dengan siklus haid, Anda bisa segera melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari tahu penyebabnya.

Baca Juga:5 Gangguan Menstruasi yang Perlu Diketahui

Sumber

Mayo Clinic (2019). Menstrual Cycle: What’s Normal and What’s Not. www.mayoclinic.org

Elle (2018). 6 Surprising Benefits of Tracking Your Menstrual Cycle. www.elle.com

Healthline (2020). Cycle Syncing: Matching Your Health Style to Your Menstrual Cycle. www.healthline.com

Young Women’s Health (2010). How Long is My Menstrual Cycle? www.youngwomenshealth.org