Abses Perianal, Kondisi Terkumpulnya Nanah Di Sekitar Anus

Abses Perianal, Kondisi Terkumpulnya Nanah Di Sekitar Anus

Penulis: Dita | Editor: Umi

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 7 Februari 2023

 

Abses anal adalah kondisi menyakitkan di mana kumpulan nanah muncul di dekat anus. Kebanyakan abses anal atau dubur terjadi karena infeksi dari kelenjar anal. Jenis abses anal yang paling umum adalah abses perianal.

Abses perianal paling sering muncul dalam bentuk pembengkakan, seperti bisul yang menyakitkan di dekat anus. Warnanya mungkin kemerahan dan terasa hangat sangat disentuh.

Abses perianal terjadi ketika rongga di anus terisi penuh dengan nanah. Istilah ‘abses anal’ atau ‘abses rektal’ juga bisa digunakan untuk menggambarkan kondisi yang serupa. Abses anal bisa menyebabkan:

  • Rasa sakit yang luar biasa
  • Kelelahan
  • Keluar cairan dari anus
  • Demam.

Dalam beberapa kasus, abses ini bisa menyebabkan fistula anal yang menyakitkan. Fistula anal terjadi ketika abses yang ada di permukaan kulit terbuka. Jika abses pada anal tidak segera dikeringkan, Anda akan mengalami rasa sakit yang mengganggu dan mungkin membutuhkan pembedahan.

Baca Juga: Penyebab Polip Usus dan Penanganannya

Penyebab dan Faktor Risiko Abses Perianal

Abses anal bisa terjadi ketika robekan di area anus terinfeksi atau kelenjar anal tersumbat. Infeksi menular seksual atau IMS juga bisa menjadi salah satu penyebab abses perianal.

Balita atau anak-anak dengan riwayat fisura anus (robek pada sfingter anus) juga berisiko lebih tinggi mengalami abses perianal di kemudian hari. Fisura anus seperti ini mungkin terjadi pada anak-anak dengan riwayat konstipasi/sembelit.

Abses perianal dua kali lebih mungkin terjadi pada pria dibanding wanita. Beberapa faktor risiko lain yang bisa menyebabkan seseorang berisiko mengalami abses perianal, antara lain:

  • Penyakit Crohn atau kolitis ulserativa, yakni penyakit radang usus yang menyebabkan tubuh menyerang jaringan yang sehat
  • Diabetes
  • Sistem kekebalan tubuh yang terganggu karena kondisi kesehatan tertentu, seperti HIV atau AIDS
  • Seks anal yang bisa meningkatkan risiko abses pada anus
  • Penggunaan obat prednisone atau steroid lainnya
  • Penggunaan obat kemoterapi baru-baru ini atau penggunaan obat imunosupresan
  • Sembelit
  • Diare
  • Merokok.

Banyak orang yang mengalami abses perianal tidak terdiagnosis karena mengira bahwa kondisi yang mereka alami disebabkan oleh wasir atau ambeien.

Jika Anda curiga mengalami abses perianal, pastikan untuk segera memeriksakan diri ke dokter untuk memperoleh diagnosis dan penanganan yang tepat.

Gejala Abses Perianal

Nyeri berdenyut yang berlangsung terus-menerus di bagian anus bisa menjadi salah satu gejala abses perianal yang paling umum dan langsung terlihat.

Rasa sakit biasanya disertai dengan pembengkakan di daerah anus dan rasa nyeri yang semakin parah ketika buang air besar. Tanda-tanda umum abses pada anus meliputi:

  • Rasa sakit terus-menerus yang kadang terasa tajam, tumpul, berdenyut, atau sakit
  • Sembelit
  • Keluarnya cairan dari dubur atau perdarahan
  • Pembengkakan atau nyeri tekan pada kulit di sekitar anus
  • Kelelahan
  • Demam
  • Panas dingin.

Beberapa orang mungkin bisa merasakan adanya nodul atau benjolan yang berwarna merah, bengkak, dan lunak di tepi anus. Demam dan kedinginan bisa terjadi karena adanya infeksi. Anda mungkin juga akan mengalami gejala, seperti perdarahan dubur dan susah buang air kecil.

Abses anal juga bisa terjadi di bagian dalam rektum. Biasanya kondisi ini dialami oleh mereka yang memiliki penyakit radang usus. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman di daerah perut.

Pada balita, biasanya tidak banyak gejala lain yang muncul selain tanda-tanda ketidaknyamanan atau rasa sakit yang membuat anak menjadi rewel dan mudah marah. Benjolan atau nodul bisa juga terlihat atau terasa di sekitar area anus.

Baca Juga: Kondisi yang Dapat Menyebabkan Hematochezia (Feses Berdarah)

Penanganan terhadap Abses Perianal

Perawatan terhadap abses perianal biasanya termasuk dengan membuka dan mengeringkan nanah pada abses.

Jangan mencoba mengeringkan abses anus Anda sendiri, kecuali dengan bantuan tenaga medis profesional. Kebanyakan orang membutuhkan konsumsi obat penghilang rasa sakit setelah abses dikeringkan.

Untuk mengeringkan abses Anda perlu menjalani serangkaian pembedahan dengan menggunakan pisau bedah kecil atau jarum setelah area tersebut diberi cairan anestesi.

Tenaga medis kemudian akan membuat sayatan kecil pada abses agar nanah dan cairan di dalamnya bisa mengalir keluar.

Dalam kasus abses yang besar atau dalam, Anda mungkin membutuhkan bius total dengan prosedur pembedahan yang dilakukan di rumah sakit.

Tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan abses, tenaga medis mungkin akan memasang kateter di bagian tersebut untuk mengeringkan nanah dan cairan secara berkelanjutan. Dalam banyak kasus, tidak dibutuhkan jahitan maupun perban di area yang dibedah tersebut.

Pastikan Anda melakukan perawatan pasca operasi seperti yang disarankan dokter agar kondisi Anda segera membaik.

Baca Juga: 8 Jenis Penyakit pada Anus yang Wajib Diwaspadai

Sumber

Cleveland Clinic. (2022). Perianal Abscess. www.clevelandclinic.org

Healthline. (2022). Anal (Rectal) Abscess: Everything You Need to Know. www.healthline.com

National Library of Medicine. (2022). Perianal Abscess. www.ncbi.nlm.nih.gov

WebMD. (2021). Anal Abscess. www.webmd.com