Manfaat dan Risiko Terapi Hormon Testosteron

Manfaat dan Risiko Terapi Hormon Testosteron

Penulis: Heldania | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 13 Februari 2023

 

Terapi hormon testosteron adalah pengobatan yang pada umumnya digunakan untuk mengatasi gangguan kesehatan pada pria, seperti kadar testosteron rendah dan disfungsi ereksi.

Setelah menjalani terapi hormon testosteron, banyak pria yang memiliki kadar testosteron rendah mengalami peningkatan energi, dorongan seks, dan suasana hati yang lebih baik.

Baca Juga: Testosteron: Fakta dan Fungsinya Pada Tubuh

Apakah Testosteron Rendah Perlu Diobati?

Rendahnya tingkat testosteron sebenarnya tidak memerlukan pengobatan jika disebabkan oleh faktor usia.

Namun, ada sejumlah kondisi medis yang dapat membuat tingkat hormon testosteron menjadi rendah seperti hipogonadisme.

Hipogonadisme adalah penyakit yang menghambat produksi testosteron dalam jumlah normal karena masalah testis atau kelenjar pituitari yang mengontrol testis.

Kondisi medis seperti ini memerlukan terapi hormon testosteron untuk mengatasinya. Namun, terapi hormon testosteron juga memiliki sejumlah risiko sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah terapi ini tepat untuk Anda.

Mengenal Testosteron

Testosteron merupakan hormon yang diproduksi terutama di testis untuk pria dan ovarium dan kelenjar adrenal untuk wanita.

Bagi pria, testosteron penting untuk perkembangan pertumbuhan dan karakteristik pria yang maskulin.

Bagi wanita, jumlah testosteron jauh lebih kecil dibanding pria.

Produksi testosteron meningkat sekitar 30 kali lebih banyak selama masa remaja dan usia awal 20-an.

Seiring bertambahnya usia, adalah hal yang normal jika levelnya turun setiap tahun.

Setelah berusia 30 tahun, Anda mungkin akan mengalami penurunan testosteron satu persen setiap tahunnya.

Sebagai informasi, testosteron memegang peranan penting bagi beberapa hal berikut ini:

  • Massa otot dan tulang
  • Rambut wajah dan kemaluan
  • Dorongan seks
  • Perubahan suara pada pria seiring usia
  • Suasana hati dan kualitas hidup
  • Memori verbal dan kemampuan berpikir

Manfaat Meningkatkan Kadar Testosteron

Jika Anda tertarik meningkatkan kadar testosteron melalui terapi hormon testosteron, berikut beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan:

  • Kesehatan Jantung dan Darah

Jantung yang sehat akan bekerja efektif memompa darah ke seluruh tubuh, serta menyediakan oksigen yang dibutuhkan otot dan organ.

Meningkatnya kadar testosteron membantu produksi sel darah dan mengurangi risiko kardiovaskular akibat rendahnya kadar testosteron.

  • Mengurangi Lemak dan Memperbanyak Otot

Testosteron memiliki peran penting dalam meningkatkan massa otot. Massa tubuh yang lebih rendah membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan energi.

Untuk pria dengan testosteron rendah, terapi hormon testosteron dapat mengurangi massa lemak dan meningkatkan ukuran dan kekuatan otot.

Manfaat ini dapat semakin terasa jika Anda menggabungkan terapi testosteron dengan olahraga.

  • Tulang Lebih Kuat

Testosteron juga bertanggung jawab terhadap kepadatan mineral tulang. Kepadatan tulang menurun seiring usia bertambah dan kadar testosteron yang semakin rendah.

Kondisi ini meningkatkan risiko tulang lemah dan osteoporosis. Tulang yang lebih kuat dapat menopang otot dan organ lebih baik sehingga meningkatkan kinerja atletik.

Baca Juga: Dampak Kelebihan atau Kekurangan Hormon Testosteron, Apa Jadinya?

  • Meningkatkan Memori Verbal, Kemampuan Spasial, atau Penalaran Matematis

Pria dengan kadar testosteron yang lebih tinggi memiliki penurunan insiden penyakit Alzheimer.

Meningkatnya testosteron juga berkaitan erat dengan kemampuan berpikir seperti memori verbal dan kecepatan pemrosesan yang lebih cepat.

Bagi pria berusia 34 hingga 70 tahun, terapi hormon testosteron juga meningkatkan memori spasial.

  • Meningkatkan Libido (Gairah Seksual)

Meningkatnya testosteron secara alami meningkatkan gairah dan aktivitas seksual.

Tingginya kadar testosteron pada pria memicu aktivitas seksual yang lebih besar.

Semakin tua, pria membutuhkan lebih banyak testosteron untuk meningkatkan libido dan fungsi ereksi.

Risiko Terapi Hormon Testosteron

Terapi hormon testosteron tersedia dalam bentuk gel, patch kulit, dan suntikan intramuskular.

Masing-masing memiliki risiko efek samping sendiri. Patch dapat mengiritasi kulit, suntikan intramuskular dapat menyebabkan perubahan suasana hati, sedangkan jika Anda menggunakan gel,

Anda tidak boleh berbagi produk dengan orang lain. Berikut beberapa kemungkinan efek samping terapi hormon testosteron:

  • Jerawat parah
  • Retensi cairan
  • Peningkatan buang air kecil
  • Pembesaran payudara
  • Ukuran testis mengecil
  • Jumlah sperma berkurang
  • Peningkatan perilaku agresif

Terapi hormon testosteron tidak disarankan untuk pria yang menderita kanker prostat atau payudara.

Selain itu, terapi ini juga dapat memperburuk sleep apnea pada pria berusia lanjut.

Bisakah Terapi Hormon Testosteron Meningkatkan Keremajaan dan Vitalitas?

Terapi ini tidak diperlukan jika kadar testosteron Anda berada dalam kisaran normal. Pria dengan kadar testosteron rendah umumnya bisa memperoleh manfaat dari terapi hormon testosteron.

Namun, penting untuk melakukan tes darah guna menentukan kadar testosteron Anda dan mendiagnosis kondisi yang mendasarinya. Tetapi ini tidak bebas risiko sehingga perlu konsultasi dengan dokter sebelum menjalaninya.

Jika Anda menjalani terapi hormon testosteron di bawah pengawasan dokter, tetap penting untuk menerapkan diet sehat dan olahraga teratur untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Baca Juga: 11 Gejala Testosteron Rendah yang Perlu Anda Pahami

Sumber

Healthline. (2018). How Testosterone Benefits Your Body. www.healthline.com

WebMD. (2021). Is Testosterone Replacement Therapy Right for You?. www.webmd.com

Mayo Clinic. (2022). Sexual health. www.mayoclinic.org

Drugwatch. (2021). Testosterone Therapy. www.drugwatch.com