Dampak Kelebihan atau Kekurangan Hormon Testosteron, Apa Jadinya?

Dampak Kelebihan atau Kekurangan Hormon Testosteron, Apa Jadinya?

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 12 Desember 2022

 

Ketika Anda memikirkan testosteron, apa yang terlintas dalam pikiran? Umumnya hormon ini identik dengan maskulinitas dan hormon seksual pria. Padahal, testosteron memiliki fungsi kesehatan lainnya juga, dan wanita juga memiliki hormon ini meski lebih sedikit dari pria.

Peranan Testosteron

Testosteron adalah hormon seks utama pada pria dan memainkan sejumlah peran penting. Anak laki-laki remaja dengan testosteron terlalu sedikit mungkin tidak mengalami maskulinisasi normal. Misalnya, alat kelamin mungkin tidak membesar, rambut wajah dan tubuh mungkin sedikit dan suaranya mungkin tidak dalam secara normal.

Testosteron juga dapat membantu menjaga suasana hati yang normal. Mungkin ada fungsi penting lain dari hormon ini yang belum ditemukan.

Jika Anda mengira testosteron hanya penting pada pria, Anda salah. Hormon testosteron juga diproduksi di ovarium dan kelenjar adrenal sebagai salah satu dari beberapa androgen (hormon seks pria) yang ada pada wanita. Hormon-hormon ini dianggap membawa peran penting pada:

  • Fungsi ovarium
  • Kekuatan tulang
  • Perilaku seksual, termasuk libido normal (walaupun bukti tidak konklusif)

Keseimbangan yang tepat antara testosteron (bersama dengan androgen lainnya) dan estrogen penting bagi ovarium untuk bekerja secara normal. Meskipun spesifikasinya tidak pasti, ada kemungkinan androgen juga memainkan peran penting dalam fungsi otak normal (termasuk suasana hati, dorongan seks, dan fungsi kognitif).

Kelebihan Testosteron

Memiliki terlalu banyak testosteron yang terjadi secara alami bukanlah masalah umum di kalangan pria. Bahkan testosteron yang tinggi bisa membantu menurunkan tekanan darah tinggi. 

Kadar hormon testosteron normal dalam tubuh pria umumnya berkisar antara 250-1100 ng/dL. Sebagian besar kadar testosteron tinggi yang tidak normal pada pria berasal dari atlet yang menggunakan steroid anabolik, testosteron, atau hormon terkait untuk meningkatkan massa otot dan kinerja atletik.

Masalah yang terkait dengan kadar testosteron tinggi yang tidak normal pada pria meliputi:

  • Jumlah sperma rendah, testis mengecil dan impotensi
  • Peningkatan risiko serangan jantung
  • Pembesaran prostat dengan kesulitan buang air kecil
  • Penyakit hati
  • Jerawat
  • Penambahan berat badan, mungkin sebagian terkait dengan peningkatan nafsu makan
  • Tekanan darah tinggi dan kolesterol
  • Insomnia
  • Sakit kepala
  • Peningkatan massa otot
  • Peningkatan risiko pembekuan darah
  • Pertumbuhan terhambat pada remaja

Salah satu yang menjadi penyebab tingkat testosteron tinggi pada wanita umumnya karena memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS). Penyakit ini umum. Ini mempengaruhi 6% sampai 10% wanita premenopause.

Ovarium wanita dengan PCOS mengandung banyak kista. Gejalanya meliputi menstruasi tidak teratur, kesuburan berkurang, rambut berlebih atau kasar di wajah, ekstremitas, batang tubuh dan area kemaluan, pola kebotakan pria, depresi dan kecemasan. 

Wanita dengan kadar testosteron tinggi, baik karena penyakit atau penggunaan obat tertentu, mungkin mengalami penurunan ukuran payudara dan pendalaman suara, selain banyak masalah yang mungkin dialami pria.

Kekurangan Testosteron

Seiring bertambahnya usia, secara alami kadar testosteron turun sangat bertahap, sekitar 1% hingga 2% setiap tahun – tidak seperti penurunan estrogen yang relatif cepat yang menyebabkan menopause. Namun, penurunan yang sangat rendah juga bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan. 

Gejala kekurangan testosteron pada pria dewasa antara lain:

  • Rambut tubuh dan wajah berkurang
  • Kehilangan massa otot
  • Libido rendah, impotensi, testis kecil, penurunan jumlah sperma dan infertilitas
  • Iritabilitas, konsentrasi buruk, dan depresi
  • Rambut rontok di tubuh
  • Tulang rapuh dan peningkatan risiko patah tulang

Meski mengejutkan, wanita juga bisa terganggu oleh gejala kekurangan testosteron. Misalnya, penyakit pada kelenjar pituitari dapat menyebabkan penurunan produksi testosteron dari penyakit kelenjar adrenal.
Baca Juga: Ketahui Fungsi Hormon Estrogen Pada Pria

 

Sumber

Harvard Health Publishing. (2019). Testosterone — What It Does And Doesn’t Do. www.health.harvard.edu

Medicine Net. High and Low Testosterone Levels in Men. www.medicinenet.com

Verywell Family. (2020). Understanding High and Low Testosterone Levels in Men and Women. www.verywellfamily.com