Kanker Endometrium: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Kanker Endometrium: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Penulis: Umi Fatimah

Kanker endometrium merupakan jenis kanker rahim yang paling sering dialami oleh wanita. Kanker endometrium terjadi ketika sel-sel lapisan rahim (endometrium) tumbuh secara tidak normal dan tidak terkendali.

Meskipun kanker endometrium lebih sering terjadi pada wanita berusia di atas 50 tahun yang telah mengalami menopause, kanker endometrium juga dapat dialami pada wanita yang berusia lebih muda atau pramenopause.

Penyakit ini juga menyumbang sekitar 4 persen kematian akibat kanker pada wanita. Namun, karena dapat terdeteksi sejak dini, kanker endometrium dapat disembuhkan. Mengetahui gejalanya yang harus diwaspadai dan melakukan pemeriksaan kanker endometrium dapat meningkatkan kemungkinan diagnosis dan peluang kesembuhan.

Baca Juga: Jenis, Gejala, Penyebab dan Pengobatan Hiperplasia Endometrium

Gejala kanker endometrium

Salah satu gejala kanker endometrium yang paling umum adalah pendarahan vagina yang tidak normal, terutama setelah menopause.

Gejala lain dari kanker endometrium dapat meliputi:

  • Pendarahan vagina antara periode sebelum menopause
  • Pendarahan vagina atau flek setelah menopause, meski jumlahnya sedikit
  • Sakit perut bagian bawah atau kram panggul
  • Keputihan encer berwarna putih atau bening yang berbau tidak sedap
  • Periode menstruasi sangat lama, berat, atau sering terjadi setelah usia 40 tahun
  • Rahim membesar, biasanya terdeteksi selama pemeriksaan panggul
  • Nyeri saat berhubungan intim
  • Sulit dan sakit saat buang air kecil
  • Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
  • Kembung dan cepat merasa kenyang saat makan.

Ketahuilah bahwa tanda-tanda kanker endometrium bisa menyerupai banyak kondisi. Hal ini terutama berlaku untuk kondisi lain yang memengaruhi organ reproduksi.

Jika Anda merasakan nyeri yang tidak biasa atau pendarahan vagina yang tidak normal, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter. Diagnosis yang akurat penting agar Anda bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.

Penyebab kanker endometrium

Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker endometrium. Namun, para peneliti percaya bahwa perubahan tingkat hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh adalah penyebabnya.

Peningkatan atau adanya perubahan kadar hormon seksual tersebut dapat merangsang penumpukan lapisan rahim. Hal ini menyebabkan pertumbuhan berlebihan yang tidak normal pada endometrium, sehingga berkembang menjadi kanker.

Di sisi lain, sebagian besar kasus kanker endometrium terjadi antara usia 60 dan 70 tahun. Meski begitu, beberapa kasus kanker endometrium juga terjadi sebelum usia 40 tahun.

Ada beberapa faktor yang yang meningkatkan risiko kanker endometrium, termasuk:

  • Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron
  • Kegemukan atau obesitas
  • Memiliki tekanan darah tinggi
  • Menderita diabetes
  • Berusia di atas 50 tahun dan telah mengalami menopause
  • Mengalami menopause terlambat (di atas usia 50 tahun)
  • Riwayat keluarga kanker endometrium, kanker usus, kanker payudara, kanker ovarium, atau sindrom Lynch
  • Mulai menstruasi pada usia dini (sebelum usia 12 tahun)
  • Penggunaan terapi hormon tamoxifen (obat untuk kanker payudara)
  • Belum pernah hamil
  • Sedang menjalani radiasi panggul (untuk mengobati kanker lain)
  • Menderita PCOS.

Diagnosis kanker endometrium

Selain melakukan pemeriksaan fisik, pasien perlu menjalani tes darah, pemeriksaan panggul, dan USG transvaginal untuk melihat kondisi rahim. Pemeriksaan lanjutan juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis kanker endometrium secara pasti, seperti:

  • Biopsi endometrium, untuk mengambil sampel jaringan endometrium.
  • Histeroskopi. Dilakukan dengan memasukkan teleskop kecil ke dalam rahim agar dokter bisa melihat dan memeriksa bagian dalam rahim dan endometrium.
  • Dilatasi dan kuretase (D&C). D&C dilakukan jika hasil biopsi tidak jelas untuk mendeteksi sel kanker. Prosedur ini dilakukan dengan mengikis jaringan dari dalam rahim menggunakan alat khusus.

Jenis kanker endometrium

Jika Anda didiagnosis menderita kanker endometrium, dokter perlu menentukan jenisnya. Mengetahui jenis kanker endometrium dapat membantu tim medis menentukan pengobatan terbaik untuk pasien:

  • Kanker endometrium tipe 1. Sekitar 80% kasus kanker endometrium adalah tipe 1. Jenis ini biasanya tidak menyebar ke jaringan lain dengan cepat. Peluang kesembuhan penderita kanker endometrium tipe 1 pun biasanya baik.
  • Kanker endometrium tipe 2. Sebaliknya, kanker endometrium tipe 2 lebih agresif dan lebih mungkin menyebar ke luar rahim. Karena peluang kesembuhannya tidak sebaik dibandingkan tipe 1, dokter biasanya perlu menangani kanker endometrium tipe 2 dengan pengobatan yang lebih kuat.

Selain menentukan jenis kanker, dokter akan menentukan stadium kanker endometrium. Tahapan stadium kanker endometrium antara lain:

  • Stadium 1: Kanker masih ada di dalam rahim
  • Stadium 2: Kanker telah menyebar ke leher rahim
  • Stadium 3: Kanker telah menyebar ke luar rahim, seperti vagina, ovarium, dan/atau kelenjar getah bening, tetapi belum menyebar ke rektum atau kandung kemih.
  • Stadium 4: Kanker telah menyebar ke bagian dalam usus, kandung kemih, atau organ lainnya.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin tidak dapat menentukan stadium kanker pada pasien sehingga pasien perlu menjalani operasi terlebih dahulu.

Pengobatan kanker endometrium

Pengobatan kanker endometrium tergantung pada tipe dan stadium kanker, serta kesehatan pasien secara keseluruhan.

Secara umum, pengobatan kanker endometrium adalah operasi pengangkatan rahim (histerektomi). Pembedahan juga biasanya mencakup pengangkatan saluran tuba dan ovarium (salpingo-ooforektomi).

Selama operasi, dokter juga akan memeriksa area di sekitar rahim untuk mencari tanda-tanda penyebaran kanker. Pengangkatan kelenjar getah bening juga dapat dilakukan untuk dianalisis sehingga dokter dapat menentukan stadium kanker.

Pilihan pengobatan lain untuk penderita kanker endometrium dapat meliputi:

  • Kemoterapi, yang menggunakan obat-obatan untuk menghancurkan sel kanker.
  • Terapi radiasi, dengan mengirimkan sinar radiasi yang ditargetkan untuk menghancurkan sel kanker.
  • Terapi hormon. Pemberian obat-obatan untuk menurunkan kadar hormon dalam tubuh. Terapi hormon bisa menjadi pilihan pengobatan untuk pasien kanker endometrium stadium lanjut.
  • Imunoterapi, untuk membantu sistem kekebalan melawan kanker.

Setelah pengobatan Anda selesai, penting untuk kontrol ke dokter secara teratur untuk dilakukan pemantauan setidaknya selama 5 tahun. Hal ini agar dokter dapat memeriksa apakah kanker kambuh kembali atau menyebar ke bagian tubuh lain.

Baca Juga: Kista Endometriosis, Ketahui Gejala dan Pengobatannya

 

Sumber

ACOG. Endometrial Cancer. www.acog.org

American Cancer Society. What Is Endometrial Cancer?. cancer.org

Cleveland Clinic (2023). Uterine Cancer. my.clevelandclinic.org

Health Direct. Endometrial cancer.healthdirect.gov.au

Verywell Health. What Is Endometrial Cancer?. verywellhealth.com